Cegah Depresi di Masa Pandemi dengan Curhat, Ini Kata Psikiater

Reporter

Antara

Kamis, 15 Oktober 2020 20:21 WIB

Ilustrasi teman wanita. Unsplash/Trung Thanh

TEMPO.CO, Jakarta - Mencurahkan isi hati atau curhat segala beban pikiran bisa menjadi langkah awal mencegah depresi berat akibat pandemi COVID-19 yang berkepanjangan. begitu pendapat spesialis kedokteran jiwa RSUD dr. Iskak Tulungagung, Predito Prihantoro, yang menekankan pentingnya komunikasi intensif dengan orang yang bisa dipercaya.

"Komunikasi intens bisa dilakukan dengan teman karib atau keluarga supaya permasalahan yang dihadapi tidak semakin berat yang bisa memicu depresi dan kecemasan," kata Predito.

Tips ini kerap, dan bahkan selalu disampaikannya setiap kali datang ke poli kejiwaan, menyangkut kendala psikiatri yang dialami selama beberapa bulan terakhir. Curhat kepada orang yang dipercaya bisa menjadi saluran agar beban pikiran yang membuat depresi, hidup merasa tertekan, bisa ditumpahkan.

"Curhat juga bisa menjadi media berbagi untuk mencari atau mendapat solusi atas permasalahan yang dihadapi," katanya.

Saat ini, pasien yang mengalami tekanan psikis akibat beban ekonomi ataupun kecemasan akibat wabah COVID-19 di tempatnya berpraktik cenderung meningkat. Setiap hari bisa 3-5 pasien datang berobat.

Advertising
Advertising

"Supaya tidak terkena dampak gangguan mental, maka seseorang seyogyanya mengubah pola pikir yang kurang tepat, cakap beradaptasi pada setiap situasi baru, tetap beraktivitas dan produktif," katanya.

Caranya adalah dengan jeli melihat peluang, peka terhadap perubahan, meningkatkan produktivitas, menstimulasi daya kreativitas pada rutinitas keseharian seseorang. Apalagi di era pandemi COVID-19 seperti sekarang, tidak sedikit orang yang mengalami risiko gangguan mental yang dipicu akibat kehilangan pekerjaan, berkurangnya pendapatan, terbatasnya aktivitas, keharusan menjalani kebiasaan baru, dan sebagainya.

"Saat ini hampir setiap orang mengalami penderitaan akibat pandemi ini. Jika orang tersebut belum siap menghadapi perubahan sosial yang mendadak maka berpotensi timbul depresi dan gangguan kecemasan yang mengancam gangguan mental bila tidak dikelola dengan baik," jelasnya.

Gangguan mental yang mungkin terjadi adalah gangguan penyesuaian, depresi, kecemasan, gangguan obsesif-kompulsif, gangguan perilaku serta psikotik. Kondisi tersebut merupakan masalah serius yang dapat mempengaruhi aktivitas sehari-hari.

Pada era normal baru seperti sekarang ini, penting untuk selalu menciptakan suasana hati yang tenang, berpikir secara realistis, obyektif, rasional dan proporsional serta bertindak, dan berpikir yang sehat.

Berita terkait

Cara Membantu Penderita Hoarding Disorder, Gangguan Mental Suka Menimbun Barang

2 hari lalu

Cara Membantu Penderita Hoarding Disorder, Gangguan Mental Suka Menimbun Barang

Hoarding disorder adalah gangguan kesehatan mental yang membuat orang ingin terus mengumpulkan barang hingga menumpuk.

Baca Selengkapnya

Kelola Stres Setiap Hari untuk Redakan Emosi

3 hari lalu

Kelola Stres Setiap Hari untuk Redakan Emosi

Mengelola stres adalah cara meredakan emosi yang harus terus dilatih setiap hari agar tidak mudah emosional si situasi yang buruk.

Baca Selengkapnya

Tanda Ibu Hamil Alami Gangguan Mental

6 hari lalu

Tanda Ibu Hamil Alami Gangguan Mental

Gangguan mental pada ibu hamil perlu dikenali karena membuat perasaan tidak nyaman dan ada gangguan pada aktivitas sehari-hari.

Baca Selengkapnya

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

9 hari lalu

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa

Baca Selengkapnya

KAI Sebut Pengguna Commuter Line Mudik Lebaran Ini Tertinggi Pasca Pandemi Covid-19

19 hari lalu

KAI Sebut Pengguna Commuter Line Mudik Lebaran Ini Tertinggi Pasca Pandemi Covid-19

Pergerakan pengguna Commuter Line Jabodetabek juga masih terpantau di stasiun-stasiun yang terletak di kawasan pusat perbelanjaan atau sentra bisnis.

Baca Selengkapnya

CEO Boeing Dave Calhoun Bersiap Mundur, Melawan Badai Sepanjang Kepemimpinannya

31 hari lalu

CEO Boeing Dave Calhoun Bersiap Mundur, Melawan Badai Sepanjang Kepemimpinannya

CEO Boeing Dave Calhoun memutuskan mengundurkan diri pada akhir tahun ini. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Kenali Gejala Gangguan Mental pada Ibu Pasca Melahirkan, Kurangnya Nafsu Makan Hingga Sulit Tidur

41 hari lalu

Kenali Gejala Gangguan Mental pada Ibu Pasca Melahirkan, Kurangnya Nafsu Makan Hingga Sulit Tidur

Perubahan besar dalam proses melahirkan dapat menyebabkan beban mental dan emosional yang signifikan pada ibu. Ini gejala gangguan mental pada ibu.

Baca Selengkapnya

Nonton Drama Korea Secara Maraton Bisa Mengundang Bahaya, Begini Maksudnya

43 hari lalu

Nonton Drama Korea Secara Maraton Bisa Mengundang Bahaya, Begini Maksudnya

Menonton drama Korea atau drakor terus menerus dalam satu waktu bisa mengundang bahaya bagi kesehatan mental. Apakah itu?

Baca Selengkapnya

Dugaan Korupsi Anggaran Covid-19, Kejaksaan Tahan Kadis Kesehatan Sumatera Utara

45 hari lalu

Dugaan Korupsi Anggaran Covid-19, Kejaksaan Tahan Kadis Kesehatan Sumatera Utara

Kedua tersangka bisa dijerat dengan hukuman mati karena dugaan korupsi pengadaan barang saat situasi bencana pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Menko PMK Minta Caleg yang Kena Gangguan Mental Konsultasi ke Rumah Sakit

46 hari lalu

Menko PMK Minta Caleg yang Kena Gangguan Mental Konsultasi ke Rumah Sakit

Caleg diminta tidak usah malu datang ke rumah sakit.

Baca Selengkapnya