Waspadai Ruam di Tangan dan Kaki, Bisa Jadi Gejala COVID-19

Reporter

Antara

Sabtu, 17 Oktober 2020 14:40 WIB

Ilustrasi ruam kulit. Pixabay/Hans Braxmeier

TEMPO.CO, Jakarta - Kulit bisa menjadi tempat pertama virus corona muncul. Ruam kulit, terutama di tangan serta kaki, merupakan tanda pertama, menurut sebuah studi dalam American Journal of Clinical Dermatology. Para peneliti, seperti dilansir dari Medical Daily, mengungkapkan gejala pada kulit mempengaruhi satu dari lima pasien COVID-19.

"Dokter harus menggunakan informasi ini untuk mengidentifikasi pasien dengan COVID-19 yang tidak memiliki gejala lain," kata penulis studi Daniel Gould, dokter ahli bedah di Divisi Bedah Plastik dan Rekonstruksi Fakultas Kedokteran Keck Universitas Southern California di Los Angeles.

Menurutnya, jika seorang pasien mengatakan mengalami ruam yang aneh, dokter harus menanyakan kemungkinan dia pernah berkontak dengan seseorang yang terkena COVID-19. Gould dan koleganya menelusuri data penelitian pada Mei 2020 terkait pasien dengan dugaan atau konfirmasi COVID-19 dan gejala kulit. Mereka menemukan, hampir tiga lusin makalah dengan total 996 pasien.

Berbagai jenis ruam kulit ditemukan pada pasien, antara lain lepuh kecil, bercak merah muda dan merah, dan benjolan kecil gatal yang ditandai dengan bintik merah dan ungu. Gejala ruam yang disebut terakhir termasuk jenis yang paling sering diidentifikasi pada pasien COVID-19, dialami lebih dari 40 persen, dan biasanya muncul pada orang dewasa muda yang mengalami gejala virus lain terlebih dulu.

Menurut Gould, virus corona dapat memicu gejala kulit dengan dua cara utama, yakni inflamasi yang dihasilkan oleh sistem kekebalan untuk melawan virus atau gumpalan darah kecil yang dihasilkan dari virus.

Advertising
Advertising

"Saya tidak akan mengatakan ruam itu sendiri berbahaya, hanya tanda yang perlu diwaspadai. Seringkali keluhan terkait COVID-19 sangat bervariasi, mulai dari hilangnya indera penciuman hingga demam dan penyakit parah. Tetapi, jika dokter melihat ruam, mereka perlu tahu ini bisa menjadi manifestasi lain dari virus," jelasnya.

Direktur Global Health Demartology di RSU Massachusetts, Boston, Esther Freeman, mengatakan temuan penelitian Gould serupa dengan yang diamati dalam International Dermatology COVID-19. Sejak April, telah lebih dari 1.000 kasus di 41 negara pasien COVID-19 dengan gejala kulit.

Menurut studi, benjolan berwarna merah dan ungu di jari tangan dan kaki umumnya menunjukkan penyakit yang lebih ringan, sementara bintik merah atau biru seringkali berarti COVID-19 yang lebih parah.

"Dalam kebanyakan kasus, ruam muncul setelah batuk atau demam. Tetapi penting untuk disoroti ada beberapa pasien yang tanda pertama COVID-19 adalah ruam," tutur Freeman.

Sementara itu, mereka yang tidak tertular COVID-19 ternyata belum tentu kebal dari efek pandemi pada kulit. Stres akibat krisis kesehatan global dapat menyebabkan Anda memproduksi lebih banyak hormon inflamasi kortisol, kata Gould. Hal ini dapat menyebabkan munculnya jerawat, gatal-gatal, atau memburuknya kasus kondisi kulit kronis, seperti psoriasis dan eksim.

"Kami melihat banyak pasien datang sekarang dan mengatakan kulit mereka bermasalah. Pasien harus selalu kembali pada penyedia perawatan primer agar masalah kulit diidentifikasi dan diobati," kata Gould.

Berita terkait

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

2 jam lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

13 jam lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

6 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

6 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

7 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

11 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

14 hari lalu

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa

Baca Selengkapnya

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

14 hari lalu

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

"Terbukti secara sah dan meyakinkan," kata jaksa KPK di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat saat membacakan surat tuntutan pada Kamis, 18 April 2024.

Baca Selengkapnya

Gejala dan Penyebab HFMD yang Kasusnya Meningkat Selama Libur Lebaran

19 hari lalu

Gejala dan Penyebab HFMD yang Kasusnya Meningkat Selama Libur Lebaran

Flu Singapura atau HFMD mengalami peningkatan selama mudik atau libur Lebaran 2024. Apa gejala dan penyebab dari penyakit ini?

Baca Selengkapnya

Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

20 hari lalu

Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

Selain musim libur panjang Idul Fitri, April juga tengah musim pancaroba dan dapat menjadi ancaman bagi kesehatan. Berikut pesan PB IDI.

Baca Selengkapnya