Tips Pasien Diabetes Tetap Sehat kala Pandemi Covid-19
Reporter
Bisnis.com
Editor
Yayuk Widiyarti
Selasa, 10 November 2020 19:55 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Selama pandemi Covid-19, penderita diabetes perlu lebih waspada karena rentan mengalami komplikasi serius ketika terinfeksi. Di lain sisi, tenaga kesehatan sebagai garda terdepan dalam melawan Covid-19 tetap harus memperhatikan kondisi kesehatan pasien diabetes.
Ketua Asosiasi Dinas Kesehatan, dr. M. Subuh, mengatakan Indonesia menempati urutan kedua diabetes, terutama diabetes tipe 2. Tanpa melakukan intervensi-intervensi yang ada, proyeksinya 2030 sudah ada 22 juta penderita diabetes melitus, maka penting bagi tenaga kesehatan untuk memahami manajemen diabetes di tengah situasi pandemi untuk menekan tingginya angka diabetes maupun komplikasi Covid-19 akibat diabetes.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kukar Kaltim, dr. Martina Yulianti, menuturkan Indonesia sedang menghadapi beban ganda dari penyakit. Diabetes melitus adalah salah satu dari penyakit tidak menular. Penyakit tidak menular dapat dicegah karena faktor risikonya yang dapat dimodifikasi sudah diketahui.
“Dalam mengendalikan faktor risiko, dukungan pemerintah daerah sangat penting untuk menciptakan area bebas rokok, perlu dukungan lintas sektoral. Peran fasilitas kesehatan pertama akan melakukan konseling berhenti merokok, berhenti konsumsi alkohol,” ujarnya dalam Webinar Manajemen Diabetes Selama Pandemi Covid-19, Selasa, 10 November 2020.
Pasien Covid-19 dengan komorbid memiliki risiko mengalami komplikasi yang lebih buruk. Komorbid seperti diabetes melitus, hipertensi, penyakit kardiovaskular, dan penyakit paru kronis. Pasien diabetes yang berusia di atas 60tahun, kadar gula darah tidak terkontrol, dan adanya komplikasi diabetes dikaitkan dengan prognosis Covid-19 yang buruk. Angka kematian tiga kali lipat dibandingkan penderita secara umum (7,3 persen berbanding 2,3 persen)
“Kunci pengelolaan diabetes saat pandemi adalah mematuhi pengobatan yang diberikan oleh dokter, seperti mengatur diet dengan baik, aktivitas fisik, minum obat sesuai anjuran dokter, memeriksa kadar gula darah secara teratur, menaati protokol kesehatan yang ketat, segera periksa ke dokter apabila terdapat tanda-tanda ILI (Influenza Like Illness),” katanya.
Ada beberapa rekomendasi dari Pengurus Besar Perkumpulan Endokrinologi Indonesia (PB Perkeni), yakni:
-Sering #cucitangan dan hindari menyentuh wajah.
-Diabetesi harus tinggal di rumah dan #jagajarak. Kurangi paparan terhadap orang yang berpotensi sebagai pembawa virus.
-Jika terpaksa keluar rumah, maka pastikan untuk selalu #pakaimasker dengan bahan dasar kain.
-Teruskan konsumsi obat oral maupun injeksi.
-Tetap jaga pola makan yang sehat dan seimbang. Hal ini harus diimbangi dengan olahraga yang cukup.
-Cek gula darah secara teratur. Jika merasa tidak enak badan, cek kemungkinan hipoglikemia.
*Konten ini merupakan kerja sama Tempo.co dengan #SatgasCovid-19 demi memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Tegakkan protokol kesehatan, ingat selalu #pesanibu dengan #pakaimasker, #jagajarakhindarikerumunan, dan #cucitanganpakaisabun.