Memahami Kelebihan dan Kekurangan Tes Swab Antigen

Reporter

Bisnis.com

Senin, 21 Desember 2020 13:45 WIB

Petugas menguji spesimen hasil tes cepat antigen penumpang di Bandara Husein Sastranegara, Bandung, Jawa Barat, 18 Desember 2020. Layanan tes cepat antigen dan tes PCR dari PT Angkasa Puta II ini dilaksanakan untuk mendukung penerapan penerbangan sehat bagi calon penumpang pesawat udara ditengah meningkatnya penularan Covid-19 saat pandemi dan antisipasi lonjakan penumpang jelang libur natal dan tahun baru. TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Jakarta - Salah satu aturan pemerintah dalam pelaksanaan program pemutusan rantai penularan COVID-19 adalah mewajibkan pemeriksaan tes usap antigen sebelum bepergian. Hal ini untuk mengantisipasi arus mobilitas yang tinggi menjelang Natal 2020 dan Tahun Baru 2021.

Namun, banyak orang yang belum mengetahui seluk beluk tes usap antigen. tes cepat antigen adalah salah satu pemeriksaan serologi yang diadakan di laboratorium rumah sakit dengan tujuan mendeteksi ada atau tidaknya antigen spesifik dari virus corona baru. Antigen sendiri adalah molekul yang dapat merangsang respons daya tahan tubuh.

Dokter Spesialis Patologi Klinik Primaya Hospital Bekasi Timur, Muhammad Irhamsyah, mengatakan tes antigen dilakukan pada tubuh pasien dengan cara pengambilan melalui usap orofaring dan nasofaring, yang tentunya harus dilaksanakan oleh petugas yang kompeten.

Cara kerja alat usap antigen ini jika pada tubuh pasien terdapat antigen spesifik virus corona, maka antigen tersebut akan berikatan secara spesifik dengan antibodi yang tersedia di alat tes cepat sehingga pada akhirnya akan memunculkan warna pada garis tes (T) di alat. Pengerjaan tes ini sederhana dan cepat, sekitar 15–30 menit.

Dalam suatu panduan pelaksanaan pemeriksaan usap antigen cepat oleh Perhimpunan Dokter Spesialis Patologi Klinik Indonesia, dijelaskan secara rinci mengenai kelebihan dan kekurangan tes ini.

Advertising
Advertising

“Kelebihan swab antigen antara lain mampu mendeteksi komponen virus secara langsung untuk deteksi dini, tidak membutuhkan masa inkubasi terjadinya ikatan antigen antibodi untuk timbul hasil positif, tidak memerlukan alat pemeriksaan laboratorium khusus, serta tidak memerlukan keterampilan petugas secara khusus dalam pengerjaan rapid swab antigen,” ujar Irhamsyah.

Di sisi lain, kekurangan dari tes antigen ini adalah hanya dapat mendeteksi dini sehingga berpotensi terjadi false negatif dari hasil usap antigen setelah dikonfirmasi dengan tes PCR positif, menggunakan sampel saluran napas atas (usap naso/orofaring) sehingga ketidakterampilan petugas dalam pengambilan spesimen dapat mempengaruhi hasil, serta membutuhkan APD level 3 untuk pengambilan spesimen.

Hal lain ada perbedaan sensitivitas antar merek alat tes usap antigen sehingga pemilihan alat harus tepat dan uji validasi hasil masih terbatas sehingga belum dapat menggantikan posisi RT-PCR. Menurut Irhamsyah, tingkat akurasi alat tes usap cepat antigen bervariasi dari masing-masing merek alat tes. Adapun, tingkat sensitivitas alat adalah >80 persen dan spesifisitas alat adalah >97 persen.

Anjuran pemerintah mengenai penggunaan tes usap antigen ini khususnya untuk perjalanan dinas adalah dari segi seberapa cepat hasil akan dilihat dan dari sifat ekonomisnya.

“Saya rasa program ini efektif namun tidak 100 persen karena dari segi akurasi alat yang masih rendah dibandingkan dengan tes material genetik SARS COV2 (PCR),” ujar Irhamsyah.

Walaupun didapatkan hasil negatif pada tes usap antigen, hal tersebut tidak dapat menyingkirkan kemungkinan terinfeksi virus corona sehingga seseorang masih berisiko menularkan ke orang lain.

“Hasil negatif pada swab antigen dapat terjadi pada kondisi kuantitas antigen pada spesimen di bawah kemampuan level deteksi alat tersebut,” tuturnya.

*Ini adalah konten kerja sama Tempo.co dengan #SatgasCovid-19 demi memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Tegakkan protokol kesehatan, ingat selalu #pesanibu dengan #pakaimasker, #jagajarakhindarikerumunan, dan #cucitanganpakaisabun.

Berita terkait

Terkini: Penjelasan Wamendag Aturan Impor Tiga Kali Direvisi, Derita Warga Sekitar Smelter Nikel PT KFI

12 jam lalu

Terkini: Penjelasan Wamendag Aturan Impor Tiga Kali Direvisi, Derita Warga Sekitar Smelter Nikel PT KFI

Pemerintah telah merevisi kebijakan impor menjadi Peraturan Menteri Perdagangan atau Permendag Nomor 8 Tahun 2024. Wamendag sebut alasannya.

Baca Selengkapnya

OJK Ungkap Potensi Kredit Bermasalah Perbankan usai Relaksasi Restrukturisasi Pandemi Dihentikan

14 jam lalu

OJK Ungkap Potensi Kredit Bermasalah Perbankan usai Relaksasi Restrukturisasi Pandemi Dihentikan

OJK mengungkap prediksi kredit bermasalah perbankan.

Baca Selengkapnya

Mengenal Lawrence Wong, Perdana Menteri Singapura Baru yang Jago Main Gitar

3 hari lalu

Mengenal Lawrence Wong, Perdana Menteri Singapura Baru yang Jago Main Gitar

Berasal dari kalangan biasa, Lawrence Wong mampu melesat ke puncak pimpinan negara paling maju di Asia Tenggara.

Baca Selengkapnya

AstraZeneca Tarik Vaksin Covid-19, Terkait Efek Samping yang Bisa Sebabkan Kematian?

3 hari lalu

AstraZeneca Tarik Vaksin Covid-19, Terkait Efek Samping yang Bisa Sebabkan Kematian?

AstraZeneca menarik vaksin Covid-19 buatannya yang telah beredar dan dijual di seluruh dunia.

Baca Selengkapnya

Pelapor COVID-19 Cina Diperkirakan Bebas setelah 4 Tahun Dipenjara

5 hari lalu

Pelapor COVID-19 Cina Diperkirakan Bebas setelah 4 Tahun Dipenjara

Seorang jurnalis warga yang dipenjara selama empat tahun setelah dia mendokumentasikan fase awal wabah virus COVID-19 dari Wuhan pada 2020.

Baca Selengkapnya

Vaksin AstraZeneca Tidak Diedarkan Lagi di Dunia, Begini Dampaknya untuk Indonesia

9 hari lalu

Vaksin AstraZeneca Tidak Diedarkan Lagi di Dunia, Begini Dampaknya untuk Indonesia

Epidemiolog menilai penarikan stok vaksin AstraZeneca dari pasar global tak berpengaruh terhadap penanganan Covid-19 saat ini.

Baca Selengkapnya

Ramai soal Efek Samping Langka AstraZeneca, Begini Cara Cek Jenis Vaksin Covid-19 yang Pernah Diterima

9 hari lalu

Ramai soal Efek Samping Langka AstraZeneca, Begini Cara Cek Jenis Vaksin Covid-19 yang Pernah Diterima

Pengecekan status dan jenis vaksin Covid-19 bisa dicek melalui aplikasi SatuSehat

Baca Selengkapnya

Bukan Akibat Efek Samping, Ini Kata AstraZeneca yang Tarik Stok Vaksin Covidnya di Dunia

9 hari lalu

Bukan Akibat Efek Samping, Ini Kata AstraZeneca yang Tarik Stok Vaksin Covidnya di Dunia

Perusahaan farmasi AstraZeneca telah memutuskan menarik stok vaksin Vaxzefria dari seluruh dunia. Waktunya bareng dengan sidang gugatan.

Baca Selengkapnya

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

13 hari lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

15 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya