5 Penyakit dengan Kasus Kematian Tertinggi yang Perlu Diwaspadai

Reporter

Bisnis.com

Senin, 25 Januari 2021 08:02 WIB

Ilustrasi hipertensi (Pixabay.com)

TEMPO.CO, Jakarta - Lima penyakit ini diklaim paling banyak diderita masyarakat Indonesia. Kebanyakan tidak menular tetapi menjadi pembunuh tertinggi.

Kenaikan prevalensi untuk kelima penyakit ini disebabkan oleh pola hidup yang tidak sehat masyarakat Indonesia. Karena itu, penerapan gaya hidup sehat sangat diperlukan sebagai langkah pencegahan penyakit.

Mengutip data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018, Indonesia mengalami kenaikan jumlah prevalensi penyakit tidak menular dan menjadi penyebab kematian tertinggi. Mengutip dari Siloam Hospital, berikut lima jenis penyakit yang memerlukan perhatian khusus di Indonesia.

Hipertensi
Hipertensi telah menyebabkan kematian sekitar 8 juta orang per tahun. Setiap tahun, jumlah penderita hipertensi selalu naik. Fakta menunjukkan prevalensi hipertensi naik dari 25,8 persen pada 2013 menjadi 34,1 persen pada 2018. Kondisi ini mengakibatkan kematian sekitar 8 juta orang per tahun.

Hipertensi disebut sebagai pembunuh senyap karena sebagian besar penderitanya tidak mengalami tanda-tanda atau gejala sehingga tidak menyadari telah terkena hipertensi. Dalam beberapa kasus, penderita baru mengetahuinya setelah terjadi komplikasi. Karena itu hipertensi menjadi salah satu penyebab kematian tertinggi di Indonesia.

Advertising
Advertising

Baca juga: Penyakit Penyerta yang Boleh dan Tidak Mendapat Vaksin Covid-19 serta Sebabnya

Diabetes melitus
Ancaman diabetes melitus sangat berbahaya karena prevalensi penyakit ini naik dari 6,9 persen menjadi 8,5 persen per 2018. Kondisi ini membuat harapan hidup berkurang 5 hingga 10 tahun. Masyarakat perlu berhati-hati agar tidak terkena diabetes melitus karena komplikasi yang ditimbulkan berdampak buruk bagi fungsi mata, jantung, ginjal, kulit, saraf, hingga saluran pernapasan.

Stroke
Stroke menjadi penyakit tidak menular yang menyebabkan kasus kematian terbanyak. Pada 2018 prevalensi stroke naik dari 7 persen menjadi 10,9 persen. Walaupun kasus sering ditemukan pada kelompok usia 45-74 tahun, stroke juga banyak ditemukan pada kelompok usia 15-24 tahun di Indonesia.

Gagal ginjal kronis
Sebanyak 30.554 pasien aktif menjalani cuci darah pada 2015, sebagian besar jumlah tersebut adalah penderita gagal ginjal kronis. Keterlambatan deteksi dan penanganan terhadap penyakit ini membuat prevalensi kematian cukup tinggi.

Data prevalensi pada 2013 mencatat gagal ginjal kronis pada tahun tersebut adalah 2 persen, tapi telah meningkat menjadi 3,8 persen pada 2018. Selain gaya hidup yang tidak sehat, gagal ginjal kronis juga disebabkan oleh diabetes melitus, tekanan darah tinggi, hingga obesitas.

Kanker
Saat ini kanker menjadi penyakit tidak menular penyebab kematian terbanyak setelah stroke dan hipertensi. Data prevalensi penyakit ini naik dari 1,4 persen menjadi 1,8 persen pada 2018. Merokok menjadi faktor risiko utama yang menyebabkan 20 persen kematian akibat kanker dan 70 persen kematian akibat kanker paru-paru di dunia.

Berita terkait

IPW Sebut Polisi Mesti Telusuri Motif Kematian Brigadir Ridhal Ali Tomi, Jangan Berhenti Kesimpulan Bunuh Diri

1 hari lalu

IPW Sebut Polisi Mesti Telusuri Motif Kematian Brigadir Ridhal Ali Tomi, Jangan Berhenti Kesimpulan Bunuh Diri

IPW menilai proses pemeriksaan terhadap tewasnya Brigadir Ridhal Ali Tomi tak cukup berhenti di kesimpulan bunuh diri.

Baca Selengkapnya

Polisi Sebut Akan Periksa Ponsel Brigadir Ridhal Ali Tomi Dalami Penyebab Kematian di Mobil

1 hari lalu

Polisi Sebut Akan Periksa Ponsel Brigadir Ridhal Ali Tomi Dalami Penyebab Kematian di Mobil

Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko mengatakan polisi terus menggali terkait kasus meninggalnya Brigadir Ridhal Ali Tomi diduga bunuh diri di dalam mobil.

Baca Selengkapnya

Polisi Tangkap Rio Reifan 5 Kali karena Narkoba, Sederet Bahaya Konsumsi Sabu

2 hari lalu

Polisi Tangkap Rio Reifan 5 Kali karena Narkoba, Sederet Bahaya Konsumsi Sabu

Artis Rio Reifan kelima kali ditangkap polisi karena kasus narkoba. Apa itu sabu dan bahaya menggunakannya?

Baca Selengkapnya

Kenali Dampak Stres pada Diabetes dan Cara Mengelolanya

3 hari lalu

Kenali Dampak Stres pada Diabetes dan Cara Mengelolanya

Stres fisik, seperti saat sakit atau cedera, gula darah juga bisa meningkat, yang dapat mempengaruhi penderita diabetes tipe 1 maupun tipe 2.

Baca Selengkapnya

12 Penyebab Kantuk Berat yang Perlu Diwaspadai, Salah Satunya Kanker

3 hari lalu

12 Penyebab Kantuk Berat yang Perlu Diwaspadai, Salah Satunya Kanker

Rasa kantuk merupakan hal normal yang terjadi dalam tubuh. Tapi, ada beberapa penyebab kantuk berat yang harus diwaspadai. Ini penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Yang Perlu Diperhatikan Pasien Diabetes kala Cuaca Panas Ekstrem

4 hari lalu

Yang Perlu Diperhatikan Pasien Diabetes kala Cuaca Panas Ekstrem

Berikut tips tetap terhidrasi dan sehat selama cuaca panas ekstrem bagi pasien diabetes yang mungkin mengalami respons dari obat.

Baca Selengkapnya

5 Hal yang Perlu Dilakukan Wanita untuk Menangkal Stroke

5 hari lalu

5 Hal yang Perlu Dilakukan Wanita untuk Menangkal Stroke

Pakar kesehatan membagi lima tips buat kaum wanita untuk menurunkan risiko terserang stroke. Pasalnya, risiko pada perempuan dinilai lebih besar.

Baca Selengkapnya

Makanan yang Dianjurkan Pakar Saraf untuk Pasien Stroke

6 hari lalu

Makanan yang Dianjurkan Pakar Saraf untuk Pasien Stroke

Pakar saraf menyarankan pasien stroke memakan kacang-kacangan karena mengandung antioksidan tinggi. Apa lagi yang dianjurkan?

Baca Selengkapnya

Minum Air Dingin dan Fibrilasi Atrium atau AFib: Mitos dan Fakta yang Perlu Diketahui

6 hari lalu

Minum Air Dingin dan Fibrilasi Atrium atau AFib: Mitos dan Fakta yang Perlu Diketahui

Setelah minum air dingin memunculkan fibrilasi atrium (AFib). Apa bahayanya bagi kesehatan?

Baca Selengkapnya

12 Tips Bantu Cegah Kolesterol dan Gula Darah Tinggi

6 hari lalu

12 Tips Bantu Cegah Kolesterol dan Gula Darah Tinggi

Berikut 12 tips yang bantu mencegah kolesterol dan gula darah naik, termasuk pola makan dan kelola stres.

Baca Selengkapnya