Ini Jawaban Mengapa Keringat Bisa Bau dan Berwarna

Reporter

Tempo.co

Selasa, 23 Februari 2021 06:25 WIB

Ilustrasi keringat berlebih. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Kondisi yang berlebihan memang tidak selalu berarti baik, salah satunya produksi jumlah keringat di tubuh yang berlebih, selain menimbulkan rasa tidak nyaman, bau badan, berkeringat berlebih juga meningkatkan resiko terjadinya elergi disertai rasa gatal yang tidak tertahan. Selain itu, hal yang lebih parahnya kelebihan produksi keringat bagi tubuh dapat menimbulkan bau yang tidak sedap.

Keluarnya keringat pada tubuh manusia merupakan serangkaian sistem metabolisme yang diatur oleh kelenjar keringat yang berada di dalam kulit manusia. Kelenjar keringat ini terbagi atas dua jenis yakni Kelenjar Keringat Ekrin dan Apokrin. Selain itu yang menstimulus produksi keringat menurut Jurnal Biomedika Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) bervariasi mulai dari emosi, latihan fisik, panas, deman, dan kecemasan.

Baca: Penyebab bau Ketiak Ternyata Tak Sekadar karena Keringat

Kasus produksi keringat yang berlebihan bisa mengindikasi terdapatnya gangguan pada kelenjar keringat, istilah ini biasa disebut Hiperhydro. Hydro sendiri berasal dari Bahasa Yunani, yakni Hidroa yang berarti keringat. Berdasarkan penyebabnya diklasifikasikan berdasarkan penyebabnya yakni primer dan sekunder.

Penyebab hiperhidrosis primer terjadi pada individu yang sehat. Biasanya terjadi pada usia anak usia dini dan secara bertahap memburuk sampai pubertas, kemudian berkurang lagi setelah individu tersebut semakin dewasa. Sedangkan penyebab hiperhidrosis sekunder adalah gangguan neurologis, infeksi, penyakit endokrin, efek dari penggunaan obatobatan. Faktor-faktor eksaserbasi yaitu panas, stress, olfactory dan gustatory stimuli.

Jika mengalami keringat yang berlebih karena distimulus dengan mengonsumsi makanan pedas, udara panas, makan cokelat, teh dan kopi itu merupakan Gustatory Stimuli. Sedangkan keringat berlebih akibat stres, rasa takut dan depresi juga mempengaruhi jumlah produksi keringat yang berlebihan, ini disebut Hyperhidrosis Palmo Plantar.

Titik-titik banyaknya jumlah produksi keringat ini tidak merata ke seluruh tubuh, biasanya Hyperhidrosis primer ditemui di telapak tangan, dahi, wajah. Dan Hyperhidrosis Sekunder ke sleuruh tubuh akibat kondisi medis.

Advertising
Advertising

Dalam pembagian terjadinya produksi di kelenjar keringat sampai ada yang menyebabkan bau badan yang tidak sedap dari bagian tubuh manusia dipengaruhi oleh produksi kelenjar keringat apokrin. Biasanya penyusun kelenjar keringat apokrin ini banyak dijumpai di folikel rambut seperti di kulit ketiak, kulit kepala, kulit genital.

Kelainan yang terjadi pada kelenjar apokrin salah satunya disebut dengan Bromhidrosis, yaitu keadaan bau badan seseorang yang berlebihan dari normal akibat sekresi kelenjar keringat apokrin yang terletak di ketiak, kulit kepala, telapak kaki, sela-sela jari, dan genital. Pada keadaan ini, kulit menjadi basah dan lengket serta menimbulkan bau yang tidak nyaman sebagai hasil degradasi produk kelenjar apokrin oleh mikroba kulit.

Menurut Artikel Jurnal Departemen Kesehatan Kulit dan Kelamin Universitas Indonesia (UI), Bromhidrosis banyak terjadi di kawasan Asia dan cenderung lebih banyak terjadi pada lelaki daripada perempuan. Kemungkinan karena aktivitas kelenjar apokrin laki-laki yang lebih aktif.

Kemudian dikenal Kromhidrohis, merupakan keadaan yang cukup jarang ditemukan, ditandai dengan sekresi keringat dari kelenjar apokrin yang berwarna, biasanya terdapat pada ketiak dan wajah. Selain keringat yang berwarna, kromhidrosis juga ditandai dengan sensasi gatal dan panas.

TIKA AYU

Berita terkait

Pengaruh Ras dan Keturunan pada Alergi Anak

3 hari lalu

Pengaruh Ras dan Keturunan pada Alergi Anak

Ada beberapa faktor yang ikut mempengaruhi terjadinya alergi pada anak selain alergen, termasuk ras dan keturunan.

Baca Selengkapnya

Gejala Rinitis Alergi pada Anak yang Perlu Dikenali Orang Tua

3 hari lalu

Gejala Rinitis Alergi pada Anak yang Perlu Dikenali Orang Tua

Kenali empat gejala khas rinitis alergi yang terlihat pada anak, yakni bersin berulang, hidung gatal, hidung meler, dan hidung tersumbat.

Baca Selengkapnya

Saran Dermatolog buat Penderita Rosacea agar Tak Semakin Parah

5 hari lalu

Saran Dermatolog buat Penderita Rosacea agar Tak Semakin Parah

Empat jenis produk perawatan kulit dibutuhkan penderita rosacea demi mengurangi keluhan gatal-gatal. Simak saran dermatolog.

Baca Selengkapnya

Begini Cara Mencuci Handuk Mandi yang Benar

5 hari lalu

Begini Cara Mencuci Handuk Mandi yang Benar

Berikut cara yang benar untuk mencuci handuk mandi agar tetap bersih, segar, dan bebas dari kuman dilansir dari Saatna.

Baca Selengkapnya

4 Sumber Bau Tak Sedap di Rumah dan Cara Mengusirnya

7 hari lalu

4 Sumber Bau Tak Sedap di Rumah dan Cara Mengusirnya

Berikut barang yang biasa jadi sumber bau tak sedap di rumah dan cara mengatasinya agar Anda tak malu bila ada kerabat berkunjung.

Baca Selengkapnya

Fakta tentang Alergi Kacang, Bisakah Diobati?

19 hari lalu

Fakta tentang Alergi Kacang, Bisakah Diobati?

Dokter anak serta pakar alergi dan imunologi di California mengungkapkan beberapa fakta menarik tentang alergi kacang. Simak faktanya.

Baca Selengkapnya

Ted Danson Ungkap Kisahnya Berjuang Melawan Psoriasis

38 hari lalu

Ted Danson Ungkap Kisahnya Berjuang Melawan Psoriasis

Ted Danson mengaku pernah berjuang melawan psoriasis plak, masalah kulit kronis yang bisa menurunkan kepercayaan diri seseorang.

Baca Selengkapnya

Alergi Bisa Picu Anak Sering Sakit, Ini Kata Guru Besar FK Unair

39 hari lalu

Alergi Bisa Picu Anak Sering Sakit, Ini Kata Guru Besar FK Unair

Guru Besar FK Unair mengatakan anak sering jatuh sakit bisa jadi karena alergi terhadap sesuatu yang belum diketahui orang tua.

Baca Selengkapnya

Rasa Gatal Pasca Digigit Semut Api, Lebah, dan Kutu Busuk: Simak Hal-hal yang Harus Dilakukan

42 hari lalu

Rasa Gatal Pasca Digigit Semut Api, Lebah, dan Kutu Busuk: Simak Hal-hal yang Harus Dilakukan

Meski dikenal tidak fatal namun rasa gatal pasca kena gigitan atau sengatan serangga seperti semut api, lebah, dan kutu busuk harus diperhatikan.

Baca Selengkapnya

Rasa Gatal Berulang Jangan Digaruk, Ini Cara Mengatasinya Agar Tidak Makin Parah

42 hari lalu

Rasa Gatal Berulang Jangan Digaruk, Ini Cara Mengatasinya Agar Tidak Makin Parah

Rasa gatal berulang sering membuat orang merasa tidak nyaman, oleh karenanya diperlukan langkah yang tepat untuk mengatasinya.

Baca Selengkapnya