Hempaskan Tungau Debu Rumah dari Kasur dan Sofa dengan 3M

Reporter

Tempo.co

Sabtu, 27 Februari 2021 05:45 WIB

Ilustrasi wanita merapikan tempat tidur. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Tersebar di seluruh dunia. Tungau memang satu hama yang menganggu, sebab organisme ini dianggap merugikan dan tidak diinginkan keberadaannya dalam kehidupan manusia. Tungau memenuhi syarat sebut hama karena menjadi patogen bagi manusia.

Ada banyak jenis tungau penyebab penyakit, umumnya yang paling sering dijumpai jenis Tungau Debu Rumah (TDR), disebut tungau debu rumah karena biasanya hidup bersama debu rumah. Jenis tungau iklim tropis seperti Indonesia paling banyak dijumpai adalah D. pteronyssinus dibandingkan spesies TDR lainnnya.

Dalam satu kasus khusus TDR satu pencetus penyakit alergi pada manusia adalah Dermatophagoides pteronyssinus, D. farinae, dan Glyciphagus destructor, diketahui sebabkan sakit asma di negara berkembang 5-30% sumner dari World Health Organization (WHO).

Baca: Cari Tahu Soal Tungau Debu Rumah yang Mengganggu

Suhu yang mendukung perkembangan populasi TDR adalah kelembaban relatif 70-80 persen sangat baik bagi TDR dengan minimal kelembapan kritisnya 60-65 persen dengan suhu optimalnya 25 derajat celcius sampai 30 derajat celcius, itu akan mempermudah TDR berkembang biak. Maka perlu diperhatikan perilaku membersihkan perabotan-perabotan yang cenderung lembab seperti sofa, kasur, bantal dan banyak perabotan lainnya.

Bukan tanpa alasan mengapa TDR ini doyan hinggap dan berkembang biak di permukaan medium seperti sofa, kasur, bantal sebab perabotan ini cenderung lembab sering terpapar debu, misalnya pada saat manusia tidur maka serpihan kulit manusia tertinggal di kasur dan bantal merupakan sumber makanan untuk TDR.

Advertising
Advertising

Dan, untuk mengatasinya perlu 3M yaitu menjemur, mencuci, dan menggunakan pelapis, seperti berikut ini:

1. Menjemur
Usaha seperti ini efektif untuk menghentikan perkembangbiakan TDR di perabotan rumah anda, sehingga keluarga dapat aman dari alergi yang ditimbulakan oleh TDR. Dari Jurnal e-Biomedik menagatakan Perkembangbiakkan TDR terganggu pada suhu diatas 32 derajat celsius dan jika tungau dipanaskan selama 6 jam pada suhu 51derajat celcius dengan kelembaban udara 60% maka tungau akan mati.

2. Mencuci
Mencuci bisa membersihkan seluruh debu-debu yang menempel pada permukaan perabotan, apalagi mencuci dengan deterjen yang mengandung ektra khusus seperti anti bakterial akan mampu bersihkan.

3. Menggunakan Pelapis
Pelapis yang dimaksud di atas adalah ketika menggunakan bantal usahakan diberikan sarung bantal, jika itu kasur bisa diaplikasi dengan menggunakan sprei , tentu saja pelapis ini harus dalam kondisi yang bersih supaya terhindar dari TDR. Pelapis bukan hanya digunakan untuk perabotanyang dipakai, usahakan perabotan lain yang berisiko terpapar debu ditutup dengan platik atau sarung menghindari menjadi tempat berkembang biak TDR ini.

Masih di dalam Jurnal eBiomedik menyebutkan, dalam satu meter persegi hampir 100.000 tungau debu dapat hidup, dan rata-rata tungau debu tunggal mampu menghasilkan sekitar 20 limbah kotoran setiap hari. Protein, dan kombinasi dari tinja, yang ditemukan di dalam kotoran tersebut yang biasanya menyebabkan reaksi alergi seperti asma, rhinitis, konjungtivitis dan dermatitis atopik pada manusia.

TIKA AYU

Berita terkait

Lima Besar Penyakit Akibat Polusi Udara di Indonesia, Apa Saja?

4 menit lalu

Lima Besar Penyakit Akibat Polusi Udara di Indonesia, Apa Saja?

Polusi udara yang erat kaitannya dengan tingginya beban penyakit adalah polusi udara dalam ruang (rumah tangga).

Baca Selengkapnya

Alasan Bawang Merah Tetap Diburu Meski Mahal

8 hari lalu

Alasan Bawang Merah Tetap Diburu Meski Mahal

Bawang merah merupakan komoditi penting yang dibutuhkan masyarakat. Apa saja manfaatnya untuk kesehatan?

Baca Selengkapnya

Waspadai Cuaca Panas Ekstrem di Musim Pancaroba, Dampaknya Bisa Sampai Ginjal

10 hari lalu

Waspadai Cuaca Panas Ekstrem di Musim Pancaroba, Dampaknya Bisa Sampai Ginjal

Jika orang kehilangan kontrol temperatur internal karena cuaca panas ekstrem, mereka mungkin akan mengalami berbagai masalah kesehatan.

Baca Selengkapnya

Epidemiolog: Cacar Monyet Berpotensi Jadi Penyakit Endemik di Indonesia

11 hari lalu

Epidemiolog: Cacar Monyet Berpotensi Jadi Penyakit Endemik di Indonesia

Epidemiolog Dicky Budiman menyatakan, infeksi cacar monyet berpotensi menjadi penyakit endemik karena minimnya penanganan.

Baca Selengkapnya

Pemeriksaan Kehamilan Rutin Bantu Cegah Penularan Sifilis dari Ibu ke Janin

12 hari lalu

Pemeriksaan Kehamilan Rutin Bantu Cegah Penularan Sifilis dari Ibu ke Janin

Penyakit sifilis bisa menular dari ibu yang terinfeksi ke janinnya melalui plasenta. Pemeriksaan kehamilan bantu mencegah penularan itu.

Baca Selengkapnya

Penyebab Pneumothorax yang Dialami Winter aespa

18 hari lalu

Penyebab Pneumothorax yang Dialami Winter aespa

Winter aespa menjalani masa pemulihan untuk penyakit pneumothorax, apa saja penyebab dan gejalanya?

Baca Selengkapnya

Batuk Membandel di Malam Hari, Berikut Ragam Pemicunya

28 hari lalu

Batuk Membandel di Malam Hari, Berikut Ragam Pemicunya

Batuk yang terus terjadi di malam hari sehingga mengganggu tidur diri sendiri dan orang lain memang menjengkelkan. Berikut ragam pemicunya.

Baca Selengkapnya

Inilah Perbedaan Penyakit Gagal Ginjal dan Batu Ginjal

31 hari lalu

Inilah Perbedaan Penyakit Gagal Ginjal dan Batu Ginjal

Dua kondisi umum yang terjadi pada ginjal adalah penyakit gagal ginjal dan batu ginjal. Meskipun melibatkan gangguan pada ginjal, ada perbedaan signifikan dari dua jenis penyakit ini.

Baca Selengkapnya

Jalan Kaki dan Naik Tangga Bantu Kurangi Risiko Penyakit di Tubuh

35 hari lalu

Jalan Kaki dan Naik Tangga Bantu Kurangi Risiko Penyakit di Tubuh

Aktivitas jalan kaki dan menaiki tangga adalah gaya hidup yang baik bisa mengurangi risiko penyakit bagi tubuh.

Baca Selengkapnya

3 Fakta Kanker Karena Faktor Keturunan, Cara Mendeteksi dan Tips Mencegahnya

35 hari lalu

3 Fakta Kanker Karena Faktor Keturunan, Cara Mendeteksi dan Tips Mencegahnya

Ada sejumlah cara untuk mengetahui apakah Anda memiliki gen kanker yang diwariskan atau tidak.

Baca Selengkapnya