Gejala Kritis Covid-19 pada Anak yang Orang Tua Perlu Tahu

Reporter

Bisnis.com

Sabtu, 13 Maret 2021 10:01 WIB

Ilustrasi anak sakit. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Multisystem inflammatory syndrome in children (MIS-C) termasuk kasus jarang, diperkirakan terjadi pada 0,14 persen anak yang terkena Covid-19. Meski demikian, MIS-C dapat menyebabkan kondisi kritis, hingga menyebabkan kematian.

MIS-C karena Covid-19 yang dialami sejumlah anak di Amerika Serikat membuat orang tua khawatir. MIS-C membuat anak-anak mengalami gejala berat ketika terinfeksi Covid-19.

Kandidat PhD bidang Sains Kedokteran Universitas Kobe, Adam Prabata, menjelaskan MIS-C adalah kondisi banyak organ tubuh yang mengalami peradangan, yang terjadi pada anak saat terinfeksi Covid-19. Menurut CDC, organ tubuh yang mengalami peradangan antara lain jantung, kulit, paru-paru, otak, saluran cerna, ginjal, dan mata.

Keluhan MIS-C berupa demam, nyeri perut, muntah, diare, nyeri leher, kemerahan di kulit, mata merah, dan rasa lelah. Anak-anak dapat mengalami gejala yang berbeda.

Yang perlu dikhawatirkan atau terbilang dalam kondisi gawat darurat ketika anak kesulitan bernapas, nyeri atau rasa tertekan di dada yang tidak hilang, kebingungan, tidak bisa bangun, atau tidak bisa terjaga. Kemudian kulit, kuku, dan bibir berwarna pucat atau kebiruan, serta nyeri perut berat.

Advertising
Advertising

Baca juga: Salah Kaprah soal Tes Covid-19, Bagaimana Faktanya?

Apabila anak mengalami gejala tersebut dianjurkan segera dibawa ke IGD terdekat. Sementara kriteria anak dinyatakan MIS-C ketika mengalami demam lebih dari 24 jam, peningkatan penanda inflamasi, disfungsi multi-organ seperti pada jantung, kulit, saluran cerna, ginjal, pernapasan, darah, atau saraf.

Kriteria selanjutnya yakni hasil PCR atau tes antibodi positif. Bisa juga mengalami kontak erat dengan pasien Covid-19 dalam empat minggu sebelum gejala muncul. Juga, tidak ada alternatif diagnosis yang meyakinkan.

"MIS-C terjadi mayoritas pada 2-6 Minggu setelah infeksi Covid-19," kata Adam.

Mayoritas yang mengalami MIS-C merupakan anak usia sekolah, yakni 8 tahun. Namun MIS-C juga tercatat ditemukan pada semua usia anak, bahkan hingga dewasa muda, yakni 0-20 tahun, 66-73 persen anak yang mengalami MIS-C sebelumnya dalam keadaan sehat.

Setidaknya 64-80 persen anak dengan MIS-C masuk ICU. Sebanyak 13-30 persen anak butuh alat bantu pernapasan, 42-48 persen membutuhkan obat untuk meningkatkan tekanan darah, dan 2-4 persen anak dengan MIS-C meninggal dunia.

Oleh karena itu deteksi dini dan penanganan sesegera mungkin dinilai sangat penting. Pencegahan pun menjadi hal yang utama.

"Cegah anak dan anggota keluarga lainnya agar tidak terkena Covid-19 dengan melakukan protokol kesehatan semaksimal mungkin," tegasnya.

Berita terkait

Mengenal Lawrence Wong, Perdana Menteri Singapura Baru yang Jago Main Gitar

3 jam lalu

Mengenal Lawrence Wong, Perdana Menteri Singapura Baru yang Jago Main Gitar

Berasal dari kalangan biasa, Lawrence Wong mampu melesat ke puncak pimpinan negara paling maju di Asia Tenggara.

Baca Selengkapnya

AstraZeneca Tarik Vaksin Covid-19, Terkait Efek Samping yang Bisa Sebabkan Kematian?

5 jam lalu

AstraZeneca Tarik Vaksin Covid-19, Terkait Efek Samping yang Bisa Sebabkan Kematian?

AstraZeneca menarik vaksin Covid-19 buatannya yang telah beredar dan dijual di seluruh dunia.

Baca Selengkapnya

PBB Klarifikasi Data Kematian di Gaza: Lebih dari 35.000 Korban Jiwa, Tapi..

1 hari lalu

PBB Klarifikasi Data Kematian di Gaza: Lebih dari 35.000 Korban Jiwa, Tapi..

PBB menegaskan bahwa jumlah korban tewas di Jalur Gaza akibat serangan Israel masih lebih dari 35.000 warga Palestina.

Baca Selengkapnya

Bukan Karena Jarang Sikat Gigi, Ini 4 Penyebab Bau Mulut yang Mengganggu

1 hari lalu

Bukan Karena Jarang Sikat Gigi, Ini 4 Penyebab Bau Mulut yang Mengganggu

Bau mulut sangat mengganggu. Simak 4 penyebab bau mulut lain yang terjadi bukan karena jarang sikat gigi.

Baca Selengkapnya

Inilah Tanda-tanda Anak Kekurangan Vitamin

1 hari lalu

Inilah Tanda-tanda Anak Kekurangan Vitamin

Dokter anak dan ahli neonatologi Richa Panchal menjabarkan tanda-tanda utama kekurangan vitamin pada anak.

Baca Selengkapnya

Pelapor COVID-19 Cina Diperkirakan Bebas setelah 4 Tahun Dipenjara

1 hari lalu

Pelapor COVID-19 Cina Diperkirakan Bebas setelah 4 Tahun Dipenjara

Seorang jurnalis warga yang dipenjara selama empat tahun setelah dia mendokumentasikan fase awal wabah virus COVID-19 dari Wuhan pada 2020.

Baca Selengkapnya

Kasus Ayah di Bekasi Hantam Anak Kandung dengan Linggis Hingga Tewas Dihentikan

5 hari lalu

Kasus Ayah di Bekasi Hantam Anak Kandung dengan Linggis Hingga Tewas Dihentikan

Polisi menghentikan kasus hukum ayah di Bekasi berinisial N yang menghantam anak kandungnya berinisial C, 35 tahun dengan linggis hingga tewas.

Baca Selengkapnya

Lebih dari 15 Ribu Anak Terbunuh di Jalur Gaza

5 hari lalu

Lebih dari 15 Ribu Anak Terbunuh di Jalur Gaza

Otoritas di Palestina menyebut lebih dari 15.000 anak terbunuh di Jalur Gaza

Baca Selengkapnya

Vaksin AstraZeneca Tidak Diedarkan Lagi di Dunia, Begini Dampaknya untuk Indonesia

6 hari lalu

Vaksin AstraZeneca Tidak Diedarkan Lagi di Dunia, Begini Dampaknya untuk Indonesia

Epidemiolog menilai penarikan stok vaksin AstraZeneca dari pasar global tak berpengaruh terhadap penanganan Covid-19 saat ini.

Baca Selengkapnya

Ramai soal Efek Samping Langka AstraZeneca, Begini Cara Cek Jenis Vaksin Covid-19 yang Pernah Diterima

6 hari lalu

Ramai soal Efek Samping Langka AstraZeneca, Begini Cara Cek Jenis Vaksin Covid-19 yang Pernah Diterima

Pengecekan status dan jenis vaksin Covid-19 bisa dicek melalui aplikasi SatuSehat

Baca Selengkapnya