Penanganan Tuberkulosis Harus Sejalan dengan Pengendalian COVID-19

Reporter

Antara

Rabu, 24 Maret 2021 11:20 WIB

Ilustrasi Tuberkulosis atau TBC. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - Tuberkulosis adalah penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Penyakit itu utamanya menyerang paru-paru, namun juga dapat menyerang organ tubuh lain, seperti selaput otak, tulang, dan kelenjar getah bening. Bakteri penyebab TB menyebar ketika orang yang terinfeksi batuk atau bersin.

COVID-19 adalah penyakit yang disebabkan virus corona baru yang pertama kali ditemukan di Wuhan, Cina. Penyakit yang menyerang saluran pernapasan ini menular melalui percikan cairan saluran napas.

TB sampai sekarang masih menjadi masalah kesehatan di Indonesia. Upaya penanggulangan penyakit itu terhambat pada masa pandemi COVID-19. Pelacakan kasus TB terkendala selama pandemi.

Menurut data Kementerian Kesehatan, persentase penemuan kasus TB pada 2018 dan 2019 sekitar 60 persen. Pada 2020, dalam kondisi pandemi, capaian penemuan kasus TB jauh lebih rendah, hanya 30 persen.

Baca juga: Pandemi Covid-19, Jangan Abaikan Perhatian pada Tuberkulosis

Advertising
Advertising

Wakil Ketua Komite Ahli Penanggulangan Tuberkulosis 2021 Tjandra Yoga Aditama mengatakan upaya pengendalian tuberkulosis (TB) bisa dilakukan sejalan dengan penanganan COVID-19. Ia menyampaikan tujuh upaya penanganan COVID-19 yang dapat dilakukan sejalan dengan penanggulangan TB, yakni pemeriksaan, penelusuran kontak, pencegahan infeksi, surveilans, penguatan pelayanan kesehatan, komunikasi risiko, dan pelibatan masyarakat.

Ia mengatakan pemeriksaan dan penelusuran kontak secara luas yang dijalankan dalam pengendalian penularan virus corona tipe baru akan baik kalau dilakukan dalam penanganan TB. Demikian pula dengan upaya pencegahan infeksi melalui kampanye mencuci tangan dan memakai masker.

"Data menunjukkan penggunaan masker yang tepat dapat mengurangi kemungkinan tertular TBC sampai 56 persen," kata Tjandra.

Surveilans atau pengamatan data dan informasi mengenai kejadian penyakit dari waktu ke waktu yang dilakukan untuk COVID-19 juga harus dilakukan untuk TB. Komunikasi risiko yang baik pun penting untuk mengendalikan penularan kedua penyakit tersebut.

"Penyampaian informasi ke masyarakat yang secara intensif diberikan untuk COVID-19 juga bisa dilakukan untuk penyakit TBC, tidak hanya di seputar saat Hari TBC Sedunia di bulan Maret ini," kata Tjandra.

Selain itu, penguatan sistem pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan pelibatan masyarakat dalam pengendalian penyakit sama-sama penting dalam penanggulangan COVID-19 maupun tuberkulosis. "Kita harapkan semua pelayanan kesehatan itu berjalan baik untuk menangani COVID-19 dan juga menangani TBC," harapnya.

Berita terkait

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

5 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

5 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

6 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

10 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

13 hari lalu

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa

Baca Selengkapnya

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

13 hari lalu

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

"Terbukti secara sah dan meyakinkan," kata jaksa KPK di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat saat membacakan surat tuntutan pada Kamis, 18 April 2024.

Baca Selengkapnya

Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

20 hari lalu

Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

Selain musim libur panjang Idul Fitri, April juga tengah musim pancaroba dan dapat menjadi ancaman bagi kesehatan. Berikut pesan PB IDI.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Menhub Budi Karya Usulkan WFH di Selasa dan Rabu, Sri Mulyani Sebut Idul Fitri Tahun Ini Sangat Istimewa

21 hari lalu

Terpopuler: Menhub Budi Karya Usulkan WFH di Selasa dan Rabu, Sri Mulyani Sebut Idul Fitri Tahun Ini Sangat Istimewa

Menhub Budi Karya Sumadi mengusulkan work from home atau WFH untuk mengantisipasi kepadatan lalu lintas saat puncak arus balik Lebaran.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: H-4 Lebaran Penumpang di 20 Bandara AP II Melonjak 15 Persen, Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19

24 hari lalu

Terpopuler: H-4 Lebaran Penumpang di 20 Bandara AP II Melonjak 15 Persen, Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19

AP II mencatat jumlah penumpang pesawat angkutan Lebaran 2024 di 20 bandara yang dikelola perusahaan meningkat sekitar 15 persen.

Baca Selengkapnya

Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19, Tak Bayar Gaji sejak Januari

24 hari lalu

Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19, Tak Bayar Gaji sejak Januari

Indofarma ambruk karena salah perhitungan kapan pandemi COvid-19 berakhir, sehingga banyak obat sakit akibat virus corona tak terjual

Baca Selengkapnya