Tips Mencegah Penggumpalan Darah

Reporter

Bisnis.com

Kamis, 8 April 2021 15:00 WIB

Sel Darah Merah. Dok: StockXpert

TEMPO.CO, Jakarta - Penggumpalan darah yang tidak normal di dalam pembuluh darah arteri alias trombosis perlu diwaspadai. Gumpalan darah yang dinamakan trombus ini bahkan bisa berujung kematian. Gumpalan yang terbentuk di arteri itu dikenal sebagai trombosis vena dalam (DVT). Ketika sebagian atau seluruh gumpalan tersebut pecah dan berjalan ke paru-paru, ini bisa mengancam nyawa.

Pembekuan darah bisa terjadi pada pasien rawat inap, masa kehamilan, kanker, dan beberapa jenis perawatan kanker. Faktor risiko lain seperti pergerakan terbatas karena perjalanan yang lama atau istirahat di tempat tidur, riwayat pembekuan darah pribadi atau keluarga, dan cedera pada pembuluh darah.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) menyarankan banyak menggerakkan kaki untuk meningkatkan aliran darah di kaki saat duduk dalam waktu lama, setelah istirahat di tempat tidur, atau saat bepergian lebih dari empat jam. CDC mencantumkan cara-cara untuk membantu mencegah penggumpalan darah.

Pertama, bangun dan berjalan setiap 2-3 jam dalam sehari. Kedua, lakukan peregangan kaki sambil duduk. Ketiga, angkat dan turunkan tumit sambil menjaga jari-jari kaki tetap di lantai saat duduk. Keempat, angkat dan turunkan jari-jari kaki sambil menjaga tumit tetap di lantai.

Kelima, kencangkan dan lepaskan otot kaki. Jika seseorang mengalami DVT di salah satu kaki atau lengan, terkadang anggota tubuh tersebut tetap sedikit bengkak setelah perawatan. Kata CDC itu adalah hal yang wajar.

Advertising
Advertising

Baca juga: Penggumpalan Darah, Gejala dan Cara Mencegah

Setelah pembekuan darah di paru-paru, orang mungkin juga merasakan nyeri ringan atau tekanan di dada. Para ahli mengingatkan jika mengalami nyeri atau kram di betis yang kerap menyerang, itu bisa menandakan DVT, ditambah gejala sesak napas atau pingsan.

Di sisi lain, CDC mencatat faktor penting yang harus diperhatikan terkait pembekuan darah, yakni gumpalan bisa terbentuk di mana saja, tetapi kemungkinan besar berkembang di kaki atau panggul. Anda bisa mengalami DVT dan tidak mengetahuinya, terutama jika gumpalannya kecil. Gejala DVT yang paling umum adalah pembengkakan di lengan atau tungkai, nyeri yang bukan karena cedera, dan kulit yang terasa hangat serta berwarna merah di area gumpalan.

Gumpalan biasanya terbentuk hanya di satu kaki atau lengan, tidak keduanya. Ahli Jantung di Harvard, Samuel Goldhaber, mengatakan orang bisa berisiko lebih besar mengalami pembekuan darah di paru atau emboli paru jika memiliki riwayat DVT. Untuk itu, dia menyarankan agar tetap aktif secara fisik dan lakukan segala kemungkinan untuk menghindari imobilitas.

"Itu berarti menjalani program olahraga yang menyehatkan jantung, seperti berjalan kaki, setidaknya 30 menit sehari, enam hari seminggu," tuturnya, dilansir dari Express.

Makan makanan yang menyehatkan jantung dan pertahankan berat badan tanpa lemak juga penting untuk mencegah penggumpalan darah. "Kelebihan berat badan merupakan faktor risiko utama emboli paru."

Berita terkait

Sekilas Mirip, Pahami Beda Memar Biasa dan Hematoma yang Lebih Berbahaya

4 hari lalu

Sekilas Mirip, Pahami Beda Memar Biasa dan Hematoma yang Lebih Berbahaya

Bedakan memar biasa dengan hematoma, yang biasanya lebih serius karena melibatkan lebih banyak darah dan pulih lebih lama.

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

4 hari lalu

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Apakah Jantung Bocor Bisa Disembuhkan?

5 hari lalu

Apakah Jantung Bocor Bisa Disembuhkan?

Jantung bocor terjadi ketika salah satu dari empat katup di jantung Anda tidak menutup rapat.

Baca Selengkapnya

Hindari Pendarahan, Ini yang Perlu Diperhatikan Pasien Hemofilia

11 hari lalu

Hindari Pendarahan, Ini yang Perlu Diperhatikan Pasien Hemofilia

Hemofilia terjadi karena adanya gangguan dalam pembekuan darah. Penderita dapat mengalami pendarahan meski tidak terjadi trauma.

Baca Selengkapnya

Penyebab Kaki Pecah-Pecah dan Cara Mengatasinya

11 hari lalu

Penyebab Kaki Pecah-Pecah dan Cara Mengatasinya

Ketahui penyebab kaki pecah-pecah dan cara mengatasinya berikut. Selain mengganggu penampilan, kaki pecah-pecah juga bisa berdampak pada kesehatan.

Baca Selengkapnya

Penelitian Sebut Diet Ini Bisa Turunkan Risiko Gagal Jantung

11 hari lalu

Penelitian Sebut Diet Ini Bisa Turunkan Risiko Gagal Jantung

Diet sayur dan rendah gula, yang dikenal sebagai diet EAT-Lancet, membantu mengurangi risiko gagal jantung. Bagaimana hubungannya?

Baca Selengkapnya

7 Tanda-tanda Kucing Mengalami Dehidrasi

12 hari lalu

7 Tanda-tanda Kucing Mengalami Dehidrasi

Dehidrasi terjadi ketika kucing kehilangan lebih banyak cairan dari yang mereka konsumsi.

Baca Selengkapnya

Gejala Penyakit Jantung yang Biasa Muncul saat Bangun Tidur

18 hari lalu

Gejala Penyakit Jantung yang Biasa Muncul saat Bangun Tidur

Penelitian baru-baru ini menemukan gejala penyakit jantung yang biasanya terjadi di pagi hari. Berikut penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Mengenal Anemia Aplastik, Penyakit Langka yang Diidap Mendiang Babe Cabita

19 hari lalu

Mengenal Anemia Aplastik, Penyakit Langka yang Diidap Mendiang Babe Cabita

Anemia aplastik merupakan penyakit langka yang terjadi ketika sumsum tulang tidak dapat memproduksi sel darah dan trombosit yang cukup.

Baca Selengkapnya

Olahraga, Cara Ampuh Cegah Varises. Simak Saran Dokter Jantung

22 hari lalu

Olahraga, Cara Ampuh Cegah Varises. Simak Saran Dokter Jantung

Olahraga merupakan cara ampuh mencegah varises karena dapat melancarkan sirkulasi darah dari kaki ke jantung. Ini jenis yang dianjurkan.

Baca Selengkapnya