Kejahatan Siber Semakin Meningkat, Rumah Sakit Perlu Lebih Waspada

Reporter

Tempo.co

Editor

Mitra Tarigan

Sabtu, 10 April 2021 00:39 WIB

Rangkaian Indonesia Digital Medic Summit (IDMS) 2021

TEMPO.CO, Jakarta - Kejahatan dunia maya yang berusaha mengambil alih kontrol sistem informasi meningkat 260 persen pada tahun 2019. Layanan kesehatan seperti termasuk rumah sakit (RS) menjadi salah satu target utama. Menurut Country Director Fortinet Indonesia Edwin Lim, salah satu pemicu kejahatan itu adalah belum matangnya sistem keamanan teknologi informasi. "Serta tingginya nilai data finansial, serta rekam medis pasien," kata Edwin Lim pada pelatihan 'Hospital Cyber Security, Bagaimana Menjaga Keamanan Siber pada Rumah Sakit yang Sedang Berproses Menuju Digitalisasi' dalam keterangan pers yang diterima Tempo pada 9 April 2021.

Pelatihan ini diikuti sedikitnya 300 tim teknologi informasi berbagai rumah sakit di Indonesia serta kalangan perumahsakitan lainnya. Pelatihan virtual ini merupakan bagian dari rangkaian Indonesia Digital Medic Summit (IDMS) 2021 yang diselenggarakan Pusat Digital dan Informasi Persatuan Rumah Sakit Indonesia (PDPERSI) bekerja sama dengan Komunitas Digital Medis dan Rumah Sakit Indonesia (KITRAS) bergandengan dengan perhimpunan dan asosiasi kesehatan di Indonesia. Berbagai tema terkait digitalisasi di bidang kesehatan dikupas pada 15 - 31 Maret 2021, mempertemukan kalangan perumahsakitan dengan ekosistem digital dalam bentuk seminar dan pelatihan, baik berbayar maupun tidak berbayar.

Edwin menjelaskan, serangan siber pada sistem informasi layanan kesehatan dan rumah sakit yang menjadi fenomena global, juga Indonesia. Riset Fortinet menunjukkan sebanyak 88 persen layanan kesehatan serta rumah sakit mengalami serangan siber melalui email pada 2020. Serangan yang bertujuan mengambil data itu dilakukan dalam berbagai metode mulai malware, spyware, ransomware, phising hingga injeksi SQL.

Baca: Desain Istana Negara Garuda Akan Ditambah Rumah Sakit dan Kaca Antipeluru

Tingginya risiko serangan siber pada rumah sakit, menurut Edwin, dipicu semakin lazimnya digitalisasi di rumah sakit, yang ditandai dengan tingginya penggunaan Internet of Things (IoT) di tingkat global mencapai 87 persen serta kecenderungan menyimpan data di komputasi cloud. Namun, kondisi itu belum dibarengi kematangan atau kesiapan menghadapi serangan siber yang akan merugikan rumah sakit, pasien bahkan bisa memicu gangguan dan penghentian operasi. Menurut Edwin, serangan digital itu pernah juga terjadi Eropa dan Amerika Serikat. Di Singapura pun kejahatan digital itu sempat terjadi pada 2018. "Pada serangan malware, hacker masuk melalui email dan mengacaukan operasi rumah sakit. Lazimnya pelaku meminta uang tebusan, namun tidak ada jaminan pula setelah dibayar data akan dikembalikan sepenuhnya,” kata Edwin.

Menurut Edwin, hingga saat ini kesadaran institusi layanan kesehatan, termasuk rumah sakit di Indonesia belum memadai. Bahkan, berdasarkan riset Fortinet sebagian rumah sakit bahkan tidak menyadari bahwa sistem teknologi informasinya pernah atau sedang diserang. “Berdasarkan riset kami, pelaku serangan ini akan mencoba terus. Mereka melakukan aksi serangan berkali-kali hingga akhirnya berhasil dengan mencari celah keamanan yang ada,” ujar Edwin.

Advertising
Advertising

Pada institusi layanan kesehatan atau rumah sakit, lazimnya yang diserang adalah Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) yang mengintegrasikan layanan rekam medis, diagnosa, hasil pemeriksaan laboratorium, resep obat hingga pembayaran. “Data-data itu sangat rahasia sekaligus berharga. Ingat pula, ancaman bukan hanya datang dari luar, namun juga kalangan internal. Lebih dari 59 persen serangan siber terhadap data itu ternyata dilakukan orang dalam,” lanjut Edwin.

Edwin mengimbau agar para pemberi layanan kesehatan seperti rumah sakit meningkatkan kewaspadaan, karena tingkat serangan digital itu meningkat 60 persen setiap tahunnya. Pihak penyerang akan mencoba segala celah. Termasuk, melalui email yang kata kuncinya sangat lemah atau kelengahann lain yang dilakukan berbagai pihak di lingkungan rumah sakit, bahkan tim teknologi informasi sendiri.

Staf ahli IT rumah sakit Persatuan Rumah Sakit Indonesia, Tony Seno Hartono, mengatakan serangan siber bisa akibatkan kerugian secara finansial. Bisa saja institusi dan pasien menjadi objek pemerasan orang tidak bertanggung jawab. Dampak lain yang terjadi adalah terungkapnya rahasia perusahaan. Sehingga, investasi terhadap sistem pengamanan siber juga harus menjadi prioritas bagi institusi kesehatan, termasuk rumah sakit. “Kalau di dunia keamanan siber ini hanya ada dua istilah, mereka yang sudah diserang dan mereka yang belum menyadari bahwa telah diserang,” kata Tony.

Terkait pandemi, Tony juga memperingatkan risiko kejahatan phishing yang menggunakan Covid-19 sebagai kata kuncinya. Misalnya, seorang staf rumah sakit membuka email dari atasannya dengan embel-embel subjek Covid-19 tanpa memastikan keamanannya sehingga kemudian datanya diambil oleh pelaku aksi.

Berita terkait

20 Dokter AS Terjebak di Gaza, Gedung Putih Klaim Upayakan Evakuasi

3 jam lalu

20 Dokter AS Terjebak di Gaza, Gedung Putih Klaim Upayakan Evakuasi

Gedung putih mengatakan pemerintah AS berupaya mengevakuasi sekelompok dokter AS yang terjebak di Gaza setelah Israel menutup perbatasan Rafah

Baca Selengkapnya

Bagaimana Guru Beri Teladan Keamanan Siber? Studi Ini Ungkap 2 Sikap Kontradiktif

1 hari lalu

Bagaimana Guru Beri Teladan Keamanan Siber? Studi Ini Ungkap 2 Sikap Kontradiktif

Pengetahuan soal keamanan siber dan cara menjaganya tidaklah cukup. Keamanan data harus terus dipraktikkan sehari-hari dan menjadi budaya sosial.

Baca Selengkapnya

Palang Merah Buka Rumah Sakit dengan Kapasitas 60 Tempat Tidur di Gaza

1 hari lalu

Palang Merah Buka Rumah Sakit dengan Kapasitas 60 Tempat Tidur di Gaza

Komite Internasional Palang Merah (ICRC) membuka rumah sakit dengan kapasitas 60 tempat tidur di Rafah, Gaza selatan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Hapus Kelas BPJS Kesehatan, Nilai Iuran belum Ditentukan

1 hari lalu

Jokowi Hapus Kelas BPJS Kesehatan, Nilai Iuran belum Ditentukan

Presiden Joko Widodo atau Jokowi menghapus pembagian kelas rawat inap BPJS Kesehatan. Nilai iuran yang baru belum ditentukan.

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Hapus Sistem Kelas BPJS Kesehatan YLKI Pertanyakan Alasannya, Bea Cukai Banyak Disorot Sri Mulyani Rapat Internal

2 hari lalu

Terkini: Jokowi Hapus Sistem Kelas BPJS Kesehatan YLKI Pertanyakan Alasannya, Bea Cukai Banyak Disorot Sri Mulyani Rapat Internal

Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia atau YLKI mempertanyakan alasan pemerintah menerapkan sistem Kelas Rawat Inap Standar dalam layanan BPJS Kesehatan.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Jokowi Berlakukan Kelas Standar BPJS Kesehatan, Muhammadiyah Tanggapi Bagi-bagi Izin Tambang Ala Bahlil

2 hari lalu

Terpopuler: Jokowi Berlakukan Kelas Standar BPJS Kesehatan, Muhammadiyah Tanggapi Bagi-bagi Izin Tambang Ala Bahlil

Terpopuler: Jokowi memberlakukan kelas standar untuk rawat inap pasien BPJS Kesehatan, Muhammadiyah tanggapi bagi-bagi izin tambang untuk Orman.

Baca Selengkapnya

Surabaya Hospital Expo ke-18 Diharapkan Bisa Dukung Industri Alkes di Timur Indonesia

5 hari lalu

Surabaya Hospital Expo ke-18 Diharapkan Bisa Dukung Industri Alkes di Timur Indonesia

Panitia menargetkan kehadiran 3 ribu pengunjung dalam Surabaya Hospital Expo ke-18 untuk dukung layanan unggulan rumah sakit di Timur Indonesia

Baca Selengkapnya

Kasus Ayah di Bekasi Hantam Anak Kandung dengan Linggis Hingga Tewas Dihentikan

6 hari lalu

Kasus Ayah di Bekasi Hantam Anak Kandung dengan Linggis Hingga Tewas Dihentikan

Polisi menghentikan kasus hukum ayah di Bekasi berinisial N yang menghantam anak kandungnya berinisial C, 35 tahun dengan linggis hingga tewas.

Baca Selengkapnya

Warga Nigeria Diduga Nikahi WNI untuk Buat Perusahaan dan Rekening dalam Kasus Penipuan yang Rugikan Perusahaan Singapura Rp 32 Miliar

8 hari lalu

Warga Nigeria Diduga Nikahi WNI untuk Buat Perusahaan dan Rekening dalam Kasus Penipuan yang Rugikan Perusahaan Singapura Rp 32 Miliar

Salah satu modus warga Nigeria disebut menikahi satu tersangka dari Indonesia untuk diperintah mengurus izin usaha.

Baca Selengkapnya

Pembangunan RS Muara Badak Siap Rampung Akhir Tahun

8 hari lalu

Pembangunan RS Muara Badak Siap Rampung Akhir Tahun

Progres pembangunan RS Muara Badak berjalan positif tanpa ada hambatan yang berarti.

Baca Selengkapnya