Jangan Sepelekan Kaki Bergerak Sendiri Tanpa Sadar, Tanda Sindrom Kaki Gelisah

Reporter

Tempo.co

Sabtu, 10 April 2021 09:18 WIB

Ilustrasi pria menyilangkan kaki. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Apakah sindrom kaki gelisah atau Restless legs syndrome (RLSD) itu? Kondisi tertentu sebagian orang, tanpa sadar pernah mengalami kaki bergoyang sendiri seperti sensai kesetrum. Atau seperti ada yang bergerak di bawah kulit sekitar kaki dan betis ketika tidur. Ini merupakan tanda tanda seseorang mengalamin sindrom kaki gelisah.

Sindrom kaki gelisah adalah adanya gangguan pada saraf, ditandai dengan tanpa sadar bergeraknya kaki seperti ingin mendorong atau menghentakkan kaki.

Sensai yang dialami setiap orang berbeda beda, ada yang merasakan geli, gatal, kesetrum, kesemutan, nyeri, kram, atau seperti ada serangga sedang merayap di bawah kulit. Kondisi tersebut biasanya terjadi ketika penderita sedang istirahat, terutama di malam hari, hingga dapat mengganggu waktu dan kualitas tidur.

Kondisi sindrom kaki gelisa tidak memandang usia, hal ini dapat terjadi pada orang dewasa, anak-anak, hingga lansia. Ada beberapa faktor munculnya syndrome kaki gelisah ini bahkan dapat menjadi lebih berat.

Sindrom kaki gelisah dapat terjadi pada ibu hamil, terutama pada trimester ketiga. Tetapi, sekitae sebulan melahirkan umunya gejala RLS akan hilang dengan sendirinya.

Advertising
Advertising

Sindrom kaki gelisah patut diwaspadai, bisa jadi penyebab kondisi seseorang mengalami hal tersebut dikarenakan adanya penyakit tertentu. Penyakit tersebut seperti seperti gagal ginjal, diabetes, neuropati perifer, kelainan saraf tulang belakang, dan penyakit Parkinson. Jika beberapa penyakit tersebut dapat diatasi, RLS otomatis akan mereda.

Bukan hanya penyakit tertentu dan kondisi hamil, RLS juga disebabkan oleh gangguan mental, mungkin jika tengah mengalami depresi, gangguan kecemasan. Efek samping obat-obatan seperti mengonsumsi beberapa jenis obat, seperti obat pereda mual, antipsikotik, antidepresi, serta obat flu dan alergi yang mengandung antihistamin, dapat memperparah gejala RLS.

Baca: memahami Sindrom Kaki Gelisah di Masa Kehamilan

Ada baiknya untuk mengurangi gejala sindrom kakik gelisah, ubah pola hidup yang tidak sehat, seperti menghindari konsumsi minuman beralkohol, dan konsumsi makanan yang sehat khususnya makanan yang mendandung defisiensi zat besi, magnesium, folat, Vitamin B12, dan Vitamin D.

Cara lain yang dapat digunakan untuk membantu meringankan gejala sindrom kaki gelisah yaitu dengan mengompres kaki dengan air dingin dan air hangat secara bergantian, tidur dengan cukup, rutin berolahraga, mengonsumsi suplemen, jika memang diperlukan perlu dicoba terapi akupuntur.

Hingga saat ini belum ada pengobatan khusus yang dapat menyembuhkan sindrom kaki gelisah. Tujuan pengobatan sindrom kaki gelisah sejauh ini hanya terbatas untuk membantu meredakan gejala dan memperbaiki kualitas tidur penderita.

Jika gejala sindrom kaki gelisah tidak kunjung mereda, ada baiknya segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan pengobatan lebih lanjut.

WILDA HASANAH

Berita terkait

Mengenal PAD, Gejala Kolesterol Tinggi yang Tampak di Kaki

1 hari lalu

Mengenal PAD, Gejala Kolesterol Tinggi yang Tampak di Kaki

Gejala kolesterol tinggi juga bisa terlihat di kaki dan biasanya dikenal dengan istilah PAD. Berikut penjelasannya.

Baca Selengkapnya

3 Jenis Pengobatan untuk Pasien Parkinson

2 hari lalu

3 Jenis Pengobatan untuk Pasien Parkinson

Ada tiga jenis pengobatan yang dapat digunakan untuk pasien Parkinson, melalui obat-obatan, terapi fisik, dan metode operasi.

Baca Selengkapnya

Inilah Kondisi Kesehatan yang Bisa Menyebabkan Kesemutan Berkelanjutan

5 hari lalu

Inilah Kondisi Kesehatan yang Bisa Menyebabkan Kesemutan Berkelanjutan

Kesemutan yang kronis mungkin merupakan tanda kerusakan saraf.

Baca Selengkapnya

Jangan Hentikan Pengobatan Lupus meski Sudah Dapat Remisi

6 hari lalu

Jangan Hentikan Pengobatan Lupus meski Sudah Dapat Remisi

Pakar mengatakan kondisi remisi pada penyakit lupus belum tentu sama dengan berhenti berobat. Berikut penjelasan dokter penyakit dalam.

Baca Selengkapnya

Pasien Kanker Minim Pengetahuan Akibat Waktu Konsultasi Terbatas

16 hari lalu

Pasien Kanker Minim Pengetahuan Akibat Waktu Konsultasi Terbatas

Waktu konsultasi yang terbatas menyebabkan pasien kanker sering merasa bingung untuk memahami betul penyakitnya.

Baca Selengkapnya

Ibu Hamil Konsumsi Paracetamol, Apa yang Perlu Jadi Perhatian?

17 hari lalu

Ibu Hamil Konsumsi Paracetamol, Apa yang Perlu Jadi Perhatian?

Ibu hamil mengonsumsi paracetamol perlu baca artikel ini. Apa saja yang harus diperhatikan?

Baca Selengkapnya

7 Rekomendasi Makanan Ibu Hamil Trimester Pertama yang Bagus untuk Janin

19 hari lalu

7 Rekomendasi Makanan Ibu Hamil Trimester Pertama yang Bagus untuk Janin

Ada beberapa rekomendasi makanan ibu hamil trimester pertama yang harus Anda ketahui. Namun, pastikan makanan sudah dicuci bersih dan matang.

Baca Selengkapnya

15 Makanan Penghilang Mual untuk Ibu Hamil yang Wajib Dicoba

20 hari lalu

15 Makanan Penghilang Mual untuk Ibu Hamil yang Wajib Dicoba

Saat hamil muda, Anda sebaiknya mengonsumsi makanan penghilang mual untuk ibu hamil. Baiknya konsumsi makanan sehat dan bergizi.

Baca Selengkapnya

Kehilangan Kedua Kaki karena Serangan Israel, Staf UNRWA ke Qatar untuk Perawatan

20 hari lalu

Kehilangan Kedua Kaki karena Serangan Israel, Staf UNRWA ke Qatar untuk Perawatan

Seorang staf UNRWA sekaligus jurnalis foto yang terluka parah dan kehilangan kedua kakinya akibat pengeboman Israel tiba di Qatar untuk perawatan

Baca Selengkapnya

Cegah Stunting dengan Jaga Nutrisi dan Rutin Periksa Kandungan

21 hari lalu

Cegah Stunting dengan Jaga Nutrisi dan Rutin Periksa Kandungan

Ibu hamil untuk menjaga nutrisi dan rutin memeriksakan kandungan untuk cegah stunting. Berikut saran yang perlu dilakukan.

Baca Selengkapnya