Cegah Covid-19, Ketahui Kapan Masker Harus Diganti

Reporter

Bisnis.com

Senin, 12 April 2021 19:04 WIB

Ilustrasi Masker. REUTERS/Kai Pfaffenbach/Illustration/File Photo

TEMPO.CO, Jakarta - Masker harus digunakan untuk menghindari bahaya Covid-19. Melansir dari Timesofindia, ada beberapa situasi yang mengharuskan masker diganti.

Kapan masker perlu diganti? Berikut adalah situasi yang dianjurkan untuk mengganti masker.

Rusak
Kain masker yang robek, berlubang, atau memudar setelah digunakan adalah tanda sederhana masker kain perlu dibuang. Lubang dan celah memungkinkan masuknya virus dan kuman lain dengan mudah.

Iritasi kulit
Hentikan pemakaian masker saat mengalami masalah kulit. Maskne atau jerawat akibat masker adalah masalah yang umum terjadi. Namun, iritasi kulit, ruam, benjolan juga bisa menjadi tanda Anda menggunakan masker yang buruk atau terlalu lama dipakai. Tukar dengan yang baru untuk melihat perbedaannya.

Belum dicuci
Semakin lama masker tidak dibersihkan, semakin besar kemungkinan terkontaminasi. Masker yang dapat digunakan kembali harus dibersihkan setelah digunakan atau setidaknya seminggu sekali.

Advertising
Advertising

Tidak nyaman
Masker yang tidak berkualitas bagus akan terasa tidak nyaman. Masker kualitas jelek atau terdegradasi juga akan menyulitkan untuk memakainya selama berjam-jam. Bisa juga jadi sulit bernapas.

Tali lepas
Tali yang melingkari telinga atau penjepit hidung harus selalu pas. Jika tali longgar, ada banyak ruang bagi virus untuk masuk. Ini juga bisa membuat Anda merasa tidak nyaman.

Memperpanjang penggunaan masker sekali pakai
Meskipun masker kain dapat digunakan kembali, masih ada yang menggunakan masker sekali pakai untuk dipakai berulang. Masker seperti masker bedah harus dibuang setelah sekali penggunaan. Penggunaan yang lama dapat memudahkan kuman untuk merayap masuk.

Baca juga: Tanda Masker Medis Asli, Hindari yang Palsu

Berita terkait

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

3 jam lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

6 jam lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

17 jam lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

6 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

6 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

7 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

11 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

14 hari lalu

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa

Baca Selengkapnya

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

14 hari lalu

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

"Terbukti secara sah dan meyakinkan," kata jaksa KPK di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat saat membacakan surat tuntutan pada Kamis, 18 April 2024.

Baca Selengkapnya

Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

21 hari lalu

Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

Selain musim libur panjang Idul Fitri, April juga tengah musim pancaroba dan dapat menjadi ancaman bagi kesehatan. Berikut pesan PB IDI.

Baca Selengkapnya