Kesetaraan Figur Ayah dan Ibu dalam Keluarga, Berbagi Peran Kuncinya

Reporter

Tempo.co

Editor

Mitra Tarigan

Jumat, 23 April 2021 23:28 WIB

Ilustrasi Ayah dan Ibu bermain dengan anak. Shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Kesetaraan gender dimulai dari lingkup paling kecil, yaitu keluarga, ketika suami dan istri dapat berbagi tugas dengan baik. Keterlibatan ayah atau suami dalam pengasuhan anak tidak hanya menunjukkan tercapainya kesetaraan gender, tetapi juga membawa iklim yang positif dalam keluarga dan perkembangan anak.

Guru Besar Universitas Katolik Atma Jaya Irwanto mengatakan laki-laki juga memiliki kelemahan tertentu dan bisa kalah dalam beberapa hal dari perempuan. Karena itu, memang seharusnya tidak ada yang dominan dalam keluarga.

"Kesetaraan itu terlihat dengan adanya pembagian peran yang cair dalam keluarga. Oleh karena itu penting bagi suami dan istri untuk memiliki kesepakatan, yang tentunya dibangun tidak secara tiba-tiba, tetapi sejak dalam tahap pacaran. Sejak awal harus disepakati bahwa hidup harus dikelola bersama," kata Irwanto dalam diskusi 'Ayah Hebat di Balik Ibu Tangguh' yang diadakan Wahana Visi Indonesia dalam peringatan Hari Kartini.

Mengenai kesetaraan, Yosi Mokalu, seorang public figure, menilai peran suami dan istri yang setara di dalam rumah tangga tidak hanya ditentukan oleh banyaknya waktu yang diluangkan untuk keluarga, tetapi lebih pada keseimbangan peran berdasarkan kekuatan masing-masing.

"Selalu ada diskusi dan kesepakatan yang diambil bersama istri untuk berbagai hal, termasuk bagaimana mengasuh anak. Ayah sebagai kepala rumah tangga, bukan menuntut untuk dihormati, tetapi justru untuk melayani. Ayah hebat itu menyediakan dirinya melayani semuanya, secara otomatis penghormatan itu akan datang kemudian," kata Yosi yang juga berbagi tugas dengan istri mengerjakan pekerjaan rumah tangga.

Raina (20), anak perempuan Yosi, menilai ayah dan ibunya memberikan teladan yang baik untuk anak- anak terutama tentang bagaimana menjadi rendah hati. "Walaupun kalau saya melakukan kesalahan juga ditegur, tetapi saya melihat hal itu sebagai suatu pelajaran yang membuat saya untuk menjadi lebih baik. Saya tetap mencintai mereka dan tidak merasa sakit hati," katanya.

Modul pengasuhan dengan cinta yang disusun oleh WVI mengajak orang tua melakukan refleksi, belajar dan berkomitmen menjadi orang tua yang baik melalui 4 tahapan yaitu berdamai dengan masa lalu, memahami masa kini, menatap masa depan, dan mengejar mimpi.

Dwi Yatmoko, salah satu tim pengasuhan dengan cinta WVI mengatakan, dalam berbagai kesempatan, terungkap bahwa banyak orang tua ternyata tidak mengetahui bagaimana suami dan istri dapat berbagi peran dalam pengasuhan. Kebanyakan tugas pengasuhan diserahkan kepada istri yang lebih banyak di rumah bersama anak. "Padahal ketika ayah turut terlibat mengasuh anak dan melakukan pekerjaan rumah tangga, anak-anak melihat model itu dan belajar bagaimana ayah dan ibunya bekerja sama," kata Dwi.

Baca: Kisah Tiga Ayah Pasangan Poliamori Gay Berebut Hak Asuh Anak

Advertising
Advertising

Berita terkait

Dekat dengan Kedua Anak, Ruth Sahanaya Tidak Gengsi Minta Maaf Bila Salah

1 hari lalu

Dekat dengan Kedua Anak, Ruth Sahanaya Tidak Gengsi Minta Maaf Bila Salah

Ruth Sahanaya menceritakan kedekatan hubungannya dengan kedua putrinya, Nadine Emanuella Waworuntu (28) dan Amabel Odelia Waworuntu (23).

Baca Selengkapnya

Kasus Ayah di Bekasi Hantam Anak Kandung dengan Linggis Hingga Tewas Dihentikan

8 hari lalu

Kasus Ayah di Bekasi Hantam Anak Kandung dengan Linggis Hingga Tewas Dihentikan

Polisi menghentikan kasus hukum ayah di Bekasi berinisial N yang menghantam anak kandungnya berinisial C, 35 tahun dengan linggis hingga tewas.

Baca Selengkapnya

Jaksa KPK Akan Panggil Keluarga Syahrul Yasin Limpo di Persidangan untuk Konfirmasi Temuan

9 hari lalu

Jaksa KPK Akan Panggil Keluarga Syahrul Yasin Limpo di Persidangan untuk Konfirmasi Temuan

Jaksa KPK Meyer Simanjuntak menyebut institusinya akan menghadirkan keluarga bekas Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo sebagai saksi.

Baca Selengkapnya

Dampak Perceraian dan Fenomena Tanpa Peran Ayah Menurut Psikolog

19 hari lalu

Dampak Perceraian dan Fenomena Tanpa Peran Ayah Menurut Psikolog

Psikolog menyebut perceraian sebagai salah satu penyebab fenomena fatherless atau situasi anak kekurangan kehadiran dan peran ayah.

Baca Selengkapnya

Pentingnya Peran Perempuan Dalam Keluarga dan Dunia Profesional

19 hari lalu

Pentingnya Peran Perempuan Dalam Keluarga dan Dunia Profesional

Refleksi terhadap dinamika peran perempuan dalam berbagai aspek kehidupan dalam memperingati Hari Kartini.

Baca Selengkapnya

Maknai Semangat RA Kartini, Ini Kelebihan Perempuan di Industri Garmen

21 hari lalu

Maknai Semangat RA Kartini, Ini Kelebihan Perempuan di Industri Garmen

Keahlian perempuan memberikan keuntungan sendiri khususnya di unit bisnis garmen J99 Corp.

Baca Selengkapnya

Pola Asuh yang Perlu Dipahami Kakek Nenek saat Mengasuh Cucu

21 hari lalu

Pola Asuh yang Perlu Dipahami Kakek Nenek saat Mengasuh Cucu

Psikolog mengingatkan kakek atau nenek memahami jenis-jenis pola asuh ketika mengasuh cucu. Apa saja yang perlu dilakukan?

Baca Selengkapnya

Semangat Hari Kartini dalam Transformasi Kepemimpinan Perempuan di Jasa Marga

23 hari lalu

Semangat Hari Kartini dalam Transformasi Kepemimpinan Perempuan di Jasa Marga

27 persen perempuan sebagai pimpinan puncak perusahaan.

Baca Selengkapnya

Australia Luncurkan Fase Baru Program Investing in Women

24 hari lalu

Australia Luncurkan Fase Baru Program Investing in Women

Program Investing in Women adalah inisiatif Pemerintah Australia yang akan fokus pada percepatan pemberdayaan ekonomi perempuan di Indonesia

Baca Selengkapnya

PT Pegadaian Dukung Kesetaraan Gender Melalui Edukasi Keuangan

24 hari lalu

PT Pegadaian Dukung Kesetaraan Gender Melalui Edukasi Keuangan

Dalam rangka memperingati Hari Kartini, PT Pegadaian dukung Kegiatan Edukasi Keuangan bertema "Perempuan Cerdas Keuangan, Perempuan Indonesia Hebat" yang diselenggarakan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Baca Selengkapnya