Mengapa Gampang Kesemutan Atau Kena Sindrom Raynaud?

Reporter

Tempo.co

Selasa, 27 April 2021 12:00 WIB

Ilustrasi kesemutan. Shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Tangan kebas, terasa ngilu dan mati rasa ketika dipegang, itu gejala dari kesemutan atau yang biasa disebut Parestesia. Kondisi ini terjadi karena terjadinya penyumbatan pembuluh darah arteri sehingga pasokan darah di area tertentu, khususnya di bagian tangan dan kaki menimbulkan gejala yang tak nyaman sampai mengurangi kualitas hidup penderitanya.

Banyak hal yang sering dikaitakan dengan kesemutan, sebagai awal gejala penyakit biasa hingga yang serius. Umumnya Parestisia dikaitkan sebagai gejala penyakit diabetes hingga kelumpuhan. Namun itu terlalu serius. Terdapat satu kondisi yang memicu seringnya terjadi kesemutan pada individu yakni Sindrom Raynaud.

Sindrom Raynaud ketika terjadinya proses penyumbatan, terutama jari tangan atau jari kaki akibat aktivitas penyempitan pembuluh darah arteri. Hal ini memicu jari pada kaki atau tangan demikian sensitif terhadap sentuhan dalam merespon rangsangan dalam bentuk suhu baik panas atau dingin, sehingga permukaan tubuh manusia atau kulit mengalami perubahan warna menjadi pucat dan membiru. Tak hanya itu, perlu diketahu sundrom Raynaund ini juga bisa terjadi pada bagian tubuh lainnya seperti telinga, hidung, bibir dan lidah.

Diketahui ada dua jenis Sindrom Raynaud yakni primer dan sekunder. Sindrom Raynaud primer terjadi tidak didasari riwayat penyakit lain, sehingga jika ini terjadi sifatnya ringan dan tidak serius. Sedangkan Sindrom Raynaud sekunder adalah kebalikannya, dimana sindrom ini terjadi akibat faktor riwayat penyakit, sehingga otomastis sifatnya berisiko dan perlu untuk diobati.

Faktor utama yang mendorong terjadi kondisi kesemutan atau sindrom Raynaud ini adalah faktor usia dan jenis kelamin. Diketahui pada usia sekitar 15 sampai 30 tahun banyak sekali kasus laporan yang diadukan oleh penderita, dan tipe sindrom yang diderita masuk pada tipe primer. Selain itu wanita cenderung rentan untuk menderita sindrom Raynaud ini dibandingka lelaki, dan jika memiliki riwayat keturunan, penderita sindrom ini akan semakin tinggi peluang untuk merasakan sindrom ini pula.

Advertising
Advertising

Tak hanya itu sindrom raynaud primer juga bisa disebabkan faktor stres sebab reaksi dari tekanan mental yang mempengaruhi pembuluh darah yang menyempit, juga terakhir faktor lingkungan, seperti iklim memberi andil besar untuk mengalami sindrom raynaud.

Kemudian faktor resiko sindrom raynaud sekunder, disebabkan karena penyakit seperti autoimun misalnya lupus, sindrom sjogren dan rheumatoid arthritis. Penyakit jenis gangguan pembuluh arteri misalnya hipentensi pulmonal, buerger,atrosklerosis hingga Carpal Tunnel Syndrom (CTS).

Walaupun pada tahap yang tidak mengancam nyawa, kesemutan ini sangat mempengaruhi kualitas hidup penderitanya seperti timbul rasa tidak nyaman ketika beraktivitas, juga kesulitan untuk memegang sesuatu saat sindrom raynaud ini kambuh.

TIKA AYU

Baca: Sering kesemutan Waspada Lumpuh, Cek Penelitiannya

Berita terkait

Awas, Marah Sebentar Saja Tingkatkan Risiko Serangan Jantung

4 jam lalu

Awas, Marah Sebentar Saja Tingkatkan Risiko Serangan Jantung

Peneliti menyebut amarah buruk buat fungsi pembuluh darah, mengganggu fungsi arteri, yang selanjutnya terkait risiko serangan jantung.

Baca Selengkapnya

Lima Besar Penyakit Akibat Polusi Udara di Indonesia, Apa Saja?

17 jam lalu

Lima Besar Penyakit Akibat Polusi Udara di Indonesia, Apa Saja?

Polusi udara yang erat kaitannya dengan tingginya beban penyakit adalah polusi udara dalam ruang (rumah tangga).

Baca Selengkapnya

7 Tips Jaga Kualitas Hidup dengan Glaukoma

5 hari lalu

7 Tips Jaga Kualitas Hidup dengan Glaukoma

Setiap individu harus memahami tantangan yang dihadapi saat didiagnosis glaukoma dan harus mempertahankan kualitas hidup dengan manajemen tepat.

Baca Selengkapnya

Macam Perawatan Kulit untuk Rosacea, Suntik sampai Laser

6 hari lalu

Macam Perawatan Kulit untuk Rosacea, Suntik sampai Laser

Dermatolog mengatakan pengobatan penyakit kulit rosacea bisa dilakukan dengan beberapa modalitas seperti suntik atau laser.

Baca Selengkapnya

Sekilas Mirip, Pahami Beda Memar Biasa dan Hematoma yang Lebih Berbahaya

8 hari lalu

Sekilas Mirip, Pahami Beda Memar Biasa dan Hematoma yang Lebih Berbahaya

Bedakan memar biasa dengan hematoma, yang biasanya lebih serius karena melibatkan lebih banyak darah dan pulih lebih lama.

Baca Selengkapnya

Alasan Bawang Merah Tetap Diburu Meski Mahal

9 hari lalu

Alasan Bawang Merah Tetap Diburu Meski Mahal

Bawang merah merupakan komoditi penting yang dibutuhkan masyarakat. Apa saja manfaatnya untuk kesehatan?

Baca Selengkapnya

Waspadai Cuaca Panas Ekstrem di Musim Pancaroba, Dampaknya Bisa Sampai Ginjal

11 hari lalu

Waspadai Cuaca Panas Ekstrem di Musim Pancaroba, Dampaknya Bisa Sampai Ginjal

Jika orang kehilangan kontrol temperatur internal karena cuaca panas ekstrem, mereka mungkin akan mengalami berbagai masalah kesehatan.

Baca Selengkapnya

Epidemiolog: Cacar Monyet Berpotensi Jadi Penyakit Endemik di Indonesia

12 hari lalu

Epidemiolog: Cacar Monyet Berpotensi Jadi Penyakit Endemik di Indonesia

Epidemiolog Dicky Budiman menyatakan, infeksi cacar monyet berpotensi menjadi penyakit endemik karena minimnya penanganan.

Baca Selengkapnya

Pemeriksaan Kehamilan Rutin Bantu Cegah Penularan Sifilis dari Ibu ke Janin

12 hari lalu

Pemeriksaan Kehamilan Rutin Bantu Cegah Penularan Sifilis dari Ibu ke Janin

Penyakit sifilis bisa menular dari ibu yang terinfeksi ke janinnya melalui plasenta. Pemeriksaan kehamilan bantu mencegah penularan itu.

Baca Selengkapnya

Penyebab Pneumothorax yang Dialami Winter aespa

18 hari lalu

Penyebab Pneumothorax yang Dialami Winter aespa

Winter aespa menjalani masa pemulihan untuk penyakit pneumothorax, apa saja penyebab dan gejalanya?

Baca Selengkapnya