Anak Muda Perlu Edukasi Bahaya Kanker Payudara

Reporter

Antara

Jumat, 30 April 2021 19:52 WIB

Ilustrasi kanker payudara (pixabay.com)

TEMPO.CO, Jakarta - Kanker menjadi penyebab kematian ketiga terbanyak di Indonesia setelah jantung dan stroke. Kanker yang dominan terjadi pada wanita adalah kanker payudara dan kanker serviks.

Saat ini tidak sedikit remaja putri menderita tumor di payudara meskipun tidak semuanya berkembang menjadi kanker. Tetapi, data penelitian menunjukkan adanya kecenderungan penurunan usia penderita kanker terutama di usia remaja akibat perubahan gaya hidup.

Ketua Yayasan Kanker Payudara Indonesia (YKPI) yang juga penyintas kanker payudara, Linda Agum Gumelar, mengatakan yayasan yang dipimpinnya terus mengedukasi anak muda untuk memahami bahaya kanker payudara. Tujuannya tentu saja untuk menekan angka penyakit tersebut ke stadium lanjut yang berakibat kematian.

"Di dunia, kasus baru kanker payudara akan terus meningkat, begitu pula diprediksi di Indonesia. Untuk mengantisipasi lonjakan kasus-kasus baru, kami merasa perlu mengambil langkah untuk mensosialisasi dan mengedukasi masyarakat muda untuk memahami sejak awal tentang kanker payudara agar dapat menekan angka kanker payudara stadium lanjut," kata mantan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) ini.

Pada bincang-bincang virtual bertajuk "Mengenal Tumor Payudara di Usia Muda", Kamis, 29 April 2021, Linda mengatakan dengan menerapkan "Sadari" secara rutin, segera memeriksakan diri ke dokter bila ada benjolan di payudara, serta menjalankan perilaku hidup sehat dengan menerapkan perilaku "Cerdik", maka keberadaan kanker payudara bisa diketahui sejak awal.

Advertising
Advertising

CERDIK adalah kepanjangan dari C (Cek Kesehatan Rutin), E (Enyahkan Asap Rokok), R (Rajin Aktivitas Fisik), D (Diet yang Seimbang), I (Istirahat Cukup) dan K (Kelola Stres). Menurutnya, deteksi dini adalah cara yang paling ampuh untuk menemukan tanda-tanda adanya tumor atau kanker sedini mungkin.

"Karena jika kanker payudara ditemukan dalam stadium awal dan langsung diperiksa dokter, ditangani secara medis, maka angka harapan hidup lebih tinggi," tuturnya.

Sementara itu, Dekan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Katolik Atma Jaya, Dr.dr. Felicia Kurniawan, M.Kes., setuju dengan pentingnya perempuan melakukan deteksi dini secara berkala untuk mencegah kanker payudara.

"Kanker payudara merupakan penyebab utama kematian di antara semua kanker yang diderita wanita di Indonesia. Meningkatnya angka kematian akibat kanker payudara, salah satunya karena terdeteksi sudah stadium lanjut," katanya.

"Untuk mengatasi hal tersebut, tentunya kita perlu memberikan perhatian dan upaya yang lebih besar dalam mencegah kanker payudara dan lakukan deteksi dini secara berkala. Sehingga diharapkan angka kejadian kanker payudara dan angka kematian akibat kanker payudara dapat turun," tambahnya.

Baca juga: Cegah Kanker dengan Rutin Deteksi Dini, Cek Waktu Terbaik

Berita terkait

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

2 hari lalu

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

Sejauh ini, 30 anak telah meninggal karena kelaparan dan kehausan di Gaza akibat blokade total bantuan kemanusiaan oleh Israel

Baca Selengkapnya

Pasien Kanker Minim Pengetahuan Akibat Waktu Konsultasi Terbatas

3 hari lalu

Pasien Kanker Minim Pengetahuan Akibat Waktu Konsultasi Terbatas

Waktu konsultasi yang terbatas menyebabkan pasien kanker sering merasa bingung untuk memahami betul penyakitnya.

Baca Selengkapnya

Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

6 hari lalu

Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

Pemenang lotere jackpot bersejarah Powerball Amerika Serikat senilai lebih dari Rp21 triliun adalah seorang imigran dari Laos pengidap kanker

Baca Selengkapnya

Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

6 hari lalu

Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

Dokter menjelaskan cara mengendalikan nyeri pada pasien kanker. Berikut yang perlu dilakukan.

Baca Selengkapnya

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

9 hari lalu

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

Raja Charles III sudah mendapat izin dari tim dokter untuk kembali bertugas setelah menjalani pengobatan kanker.

Baca Selengkapnya

Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

12 hari lalu

Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

Gaya hidup tidak sehat dan cenderung kebarat-baratan memicu pasien kanker usia muda semakin banyak.

Baca Selengkapnya

Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

13 hari lalu

Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

Dokter menjelaskan metode penyembuhan kanker darah dengan melakukan transplantasi sel punca atau stem cell. Simak penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

13 hari lalu

Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

Masyarakat diminta menghindari paparan zat asing demi mencegah risiko kanker darah. Apa saja yang dimaksud?

Baca Selengkapnya

Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

16 hari lalu

Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

Hati-hati, asap rokok dapat meningkatkan 20 kali risiko utama kanker paru, baik pada perokok aktif maupun pasif. Simak saran pakar.

Baca Selengkapnya

Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

19 hari lalu

Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

Peradangan yang terlalu sering berbahaya bagi kesehatan dan kita kerap mengabaikan dampaknya, yakni penyakit kronis.

Baca Selengkapnya