Libur Idul Fitri, Dokter Berpesan Selalu Terapkan Protokol Kesehatan

Reporter

Antara

Minggu, 9 Mei 2021 22:18 WIB

Ilustrasi silaturahmi virtual. ANTARA

TEMPO.CO, Jakarta - Tim Mitigasi COVID-19 PB IDI, dr. Ulul Albab, mengingatkan pentingnya menerapkan protokol kesehatan kala Idul Fitri demi mencegah lonjakan kasus COVID-10. Dokter spesialis obstetri dan ginekologi itu menyoroti euforia terkait momen silaturahmi keluarga saat Lebaran yang membuat orang-orang kendor pada protokol kesehatan, seperti melepas masker, tidak menjaga jarak, dan tidak mencuci tangan.

"Waspadai lonjakan COVID-19 pascalebaran, euforia terkait silaturahmi membuat protokol kesehatan kendor," kata Ulul dalam webinar Idul Fitri dan Ujian Nasional Pengendalian COVID-19, Minggu, 9 Mei 2021.

Dia mengatakan lonjakan kasus di India salah satunya usai masyarakat melakukan ritual keagamaan kemudian menyebabkan kerumunan orang. Hal serupa diharapkan tidak terjadi di Indonesia. Idul Fitri sebagai momen kemenangan dengan segala tradisi, termasuk berkumpul bersama keluarga, semoga tidak menjadi klaster baru penyebaran COVID-19.

Dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat di Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar, dr. Muh. Khidri Alwi, dalam acara yang sama setuju dengan pelarangan mudik 6-17 Mei untuk membatasi pergerakan dan pengumpulan massa di satu waktu dan tempat. Memang pada kenyataannya masih ada orang yang berusaha mensiasati larangan ini dengan melakukan mudik lebih awal.

"Kami sangat setuju saat pemerintah menyatakan mudik dilarang, yang dilarang bukan masalahmudik tetapi pergerakan dan pengumpulan massa di satu waktu dan tempat," ujar Ulul.

Advertising
Advertising

"Mudik sebuah budaya yang sudah mengakar, tetapi kita tidak ingin berimbas seperti India. Jangan sampai muncul klaster mudik," tutur Khidri.

Menurut Khidri, mudik dari sisi agama termasuk sunnah tetapi bersilaturahmi seraya menjaga orang lain tak terkena penyakit hukumnya wajib. Dia mengatakan silaturahmi saat bisa dilakukan tanpa harus tatap muka melainkan memanfaatkan teknologi, misalnya aplikasi Zoom, Video panggilan video, dan semacamnya.

Dalam kesempatan itu, dokter dari Yayasan Gema Sadar Gizi, Zaenal Abidin, menambahkan pandemi COVID-19 bukan wilayah kesehatan perorangan sehingga protokol kesehatan seperti pakai masker bisa diabaikan seenaknya. Pemerintah dengan kebijakan strategis menjadi garda terdepan mencegah semakin banyak rakyat yang sakit, misalnya melalui pembatasan kegiatan warga tanpa membeda-bedakan dan 3T (testing, tracing, dan treatment), sementara di sisi lain perlu mematuhi protokol kesehatan 5M (mengenakan masker, mencuci tangan rutin, menjaga jarak, membatasi mobilitas, dan menjauhi kerumunan).

"Kita tidak menginginkan lonjakan kasus sehingga berakibat Lebaran dituduh menjadi penyebab. Umat Islam tetap menahan diri demi tetap menjaga kehormatan Hari Raya IdulFitri," pesan Zaenal.

Ulul juga mengingatkan untuk tetap menerapkan protokol kesehatan saat liburan Lebaran.

"Perlu diingat protokol kesehatan harus tetap dijalankan dan usahakan dalam memilih lokasi wisata yang menerapkan protokol kesehatan, misalnya dengan zona khusus," ujarnya.

Terkait pemilihan masker, disarankan mengenakan masker bedah daripada kain karenamemiliki level proteksi lebih baik. Pastikan masker yang dipakai pas di wajah, tali tidak longgar, menutupi hidung dan mulut, serta waktu pemakaian pun dibatasi tidak lebih dari empat jam. Segeralah ganti masker bila kondisinya basah dan bawalah masker cadangan di dalam wadah khusus.

Di sisi lain, pastikan kondisi fit atau tidak memaksakan diri saat mengalami masalah kesehatan, walaupun itu batuk, pilek, kala keluar rumah, apalagi berlibur.

Baca juga: Cara Aman Terima Tamu saat Idul Fitri

Berita terkait

Dharma Pongrekun Maju di Pilkada DKI Jalur Independen, Pernah Disorot Soal Covid-19 sebagai Rekayasa

2 jam lalu

Dharma Pongrekun Maju di Pilkada DKI Jalur Independen, Pernah Disorot Soal Covid-19 sebagai Rekayasa

Pernyataan Dharma Pongrekun pernah kontroversi saat pandemi Covid-19 karena menurutnya hasil konspirasi dan rekayasa. Kini, ia maju Pilkada DKI.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Tengah Waspada FLiRT Subvarian Covid-19 Baru

3 jam lalu

Amerika Serikat Tengah Waspada FLiRT Subvarian Covid-19 Baru

Data Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat, subvarian Covid-19 dari SARS-CoV-2 disebut FLiRT kini menjadi varian dominan di AS.

Baca Selengkapnya

Terkini: Penjelasan Wamendag Aturan Impor Tiga Kali Direvisi, Derita Warga Sekitar Smelter Nikel PT KFI

19 jam lalu

Terkini: Penjelasan Wamendag Aturan Impor Tiga Kali Direvisi, Derita Warga Sekitar Smelter Nikel PT KFI

Pemerintah telah merevisi kebijakan impor menjadi Peraturan Menteri Perdagangan atau Permendag Nomor 8 Tahun 2024. Wamendag sebut alasannya.

Baca Selengkapnya

OJK Ungkap Potensi Kredit Bermasalah Perbankan usai Relaksasi Restrukturisasi Pandemi Dihentikan

22 jam lalu

OJK Ungkap Potensi Kredit Bermasalah Perbankan usai Relaksasi Restrukturisasi Pandemi Dihentikan

OJK mengungkap prediksi kredit bermasalah perbankan.

Baca Selengkapnya

Mengenal Lawrence Wong, Perdana Menteri Singapura Baru yang Jago Main Gitar

4 hari lalu

Mengenal Lawrence Wong, Perdana Menteri Singapura Baru yang Jago Main Gitar

Berasal dari kalangan biasa, Lawrence Wong mampu melesat ke puncak pimpinan negara paling maju di Asia Tenggara.

Baca Selengkapnya

AstraZeneca Tarik Vaksin Covid-19, Terkait Efek Samping yang Bisa Sebabkan Kematian?

4 hari lalu

AstraZeneca Tarik Vaksin Covid-19, Terkait Efek Samping yang Bisa Sebabkan Kematian?

AstraZeneca menarik vaksin Covid-19 buatannya yang telah beredar dan dijual di seluruh dunia.

Baca Selengkapnya

BI Prediksi Penjualan Eceran April 2024 Tumbuh, Ditopang Belanja Idul Fitri

4 hari lalu

BI Prediksi Penjualan Eceran April 2024 Tumbuh, Ditopang Belanja Idul Fitri

BI memperkirakan kinerja penjualan eceran bulan April 2024 tetap tumbuh, didorong oleh momen Idul Fitri.

Baca Selengkapnya

Pelapor COVID-19 Cina Diperkirakan Bebas setelah 4 Tahun Dipenjara

5 hari lalu

Pelapor COVID-19 Cina Diperkirakan Bebas setelah 4 Tahun Dipenjara

Seorang jurnalis warga yang dipenjara selama empat tahun setelah dia mendokumentasikan fase awal wabah virus COVID-19 dari Wuhan pada 2020.

Baca Selengkapnya

Survei Bank Indonesia: Keyakinan Konsumen terhadap Kondisi Ekonomi Meningkat

5 hari lalu

Survei Bank Indonesia: Keyakinan Konsumen terhadap Kondisi Ekonomi Meningkat

Survei Konsumen Bank Indonesia atau BI pada April 2024 mengindikasikan keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi meningkat.

Baca Selengkapnya

Vaksin AstraZeneca Tidak Diedarkan Lagi di Dunia, Begini Dampaknya untuk Indonesia

9 hari lalu

Vaksin AstraZeneca Tidak Diedarkan Lagi di Dunia, Begini Dampaknya untuk Indonesia

Epidemiolog menilai penarikan stok vaksin AstraZeneca dari pasar global tak berpengaruh terhadap penanganan Covid-19 saat ini.

Baca Selengkapnya