Sebab Minuman Soda Tak Baik Disajikan kala Lebaran

Reporter

Antara

Jumat, 14 Mei 2021 20:06 WIB

Ilustrasi minuman bersoda (Pixabay.com)

TEMPO.CO, Jakarta - Pakar gizi di Gorontalo, Arifasno Napu, mengatakan sebaiknya tidak menyuguhkan minuman soda kepada tamu saat Lebaran. Menurutnya, banyak orang mengeluh perut kembung dan tidak nyaman setelah mengonsumsi soda.

Keluhan yang timbul tersebut akan semakin berisiko bagi orang yang sedang mengidap penyakit tertentu seperti gangguan pencernaan (gastritis) dan sejenisnya, jantung, diabetes, ginjal, dan saraf. Ia menjelaskan perut kembung akan memicu terjadinya stres dalam tubuh dan dapat menyebabkan erosi/pengikisan pada lambung yang akhirnya menjadi luka. Dalam kondisi tersebut, orang bisa terserang penyakit typus yang dapat mengancam jiwa.

”Jumlah gula, yakni karbohidrat murni pada minuman soda cukup tinggi, ada yang melebihi empat sendok makan. Ini juga dapat memicu peningkatan gula darah yang berdampak pada komplikasi akut, seperti terjadinya ketoasidosis, infeksi yang berulang, penurunan berat badan,” ujarnya.

Jika kondisi itu berlangsung lama atau kronis, maka peningkatan gula darah (hiperglikemia) akan menyebabkan gangguan pada organ tertentu, seperti ginjal (nefropati diabetik), gangguan mata/penglihatan (retinopati diabetik), gangguan saraf tertentu (neuropati diabetik), termasuk pada alat kelamin, sampai pada keadaan amputasi, penyakit jantung dan pembuluh darah (penyakit kardiovaskular). Ia menyarankan mengganti suguhan minuman soda dengan minuman dan makanan yang lebih alami dan sehat seperti buah-buahan.

"Melanjutkan pola hidup sehat yang sudah terbentuk selama Ramadan juga dapat menjadi solusi memelihara kesehatan," jelasnya.

Advertising
Advertising

Tips lain yakni mengonsumsi gula pasir maksimal empat sendok makan dalam sehari, garam dapur tidak lebih dari satu sendok teh, dan lemak dalam bentuk minyak tidak lebih dari lima sendok makan sehari,” tambahnya.

Ia mengungkapkan melalui Al Quran maupun Hadits, Islam telah mengajarkan untuk mengonsumsi makanan dan minuman yang halal dan baik. Namun, dari sisi kesehatan belum tentu yang halal itu baik, demikian juga sebaliknya.

“Intinya yang ideal adalah apabila dikonsumsi manusia tidak memberikan dampak negatif padatubuh dan juga tidak bertentangan dengan keyakinan,” tuturnya.

Baca juga: Pepsi Hengkang, Minuman Soda juga Ada Manfaatnya Lho

Berita terkait

Kementerian Perdagangan Sebut Waralaba Makanan dan Minuman Terbesar, Capai 47 Persen

5 hari lalu

Kementerian Perdagangan Sebut Waralaba Makanan dan Minuman Terbesar, Capai 47 Persen

Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Isy Karim menyebut bisnis waralaba di sektor makanan dan minuman menjadi yang terbesar

Baca Selengkapnya

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

13 hari lalu

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

Badan Pusat Statistik mencatat tingkat inflasi pada momen Lebaran atau April 2024 sebesar 3 persen secara tahunan.

Baca Selengkapnya

Tips agar Tak Salah Pilih Pasangan lewat Perjodohan

13 hari lalu

Tips agar Tak Salah Pilih Pasangan lewat Perjodohan

Buat yang sedang mencari pasangan melalui proses perjodohan atau kencan kilat, perhatikan beberapa hal penting berikut agar tak salah pilih.

Baca Selengkapnya

Ingin Terlihat Awet Muda? Hindari 7 Makanan dan Minuman Ini

14 hari lalu

Ingin Terlihat Awet Muda? Hindari 7 Makanan dan Minuman Ini

Menjaga kulit agar tetap awet muda bisa dimulai dengan olahraga teratur dan makan makanan sehat.

Baca Selengkapnya

Ini Kompensasi yang Seharusnya Diterima Penumpang jika Terjadi Keterlambatan Kereta Api

16 hari lalu

Ini Kompensasi yang Seharusnya Diterima Penumpang jika Terjadi Keterlambatan Kereta Api

Aturan kompensasi diatur dalam Permenhub Nomor PM 63 Tahun 2019 tentang Standar Pelayanan Minimum Angkutan Orang dengan Kereta Api.

Baca Selengkapnya

Ramadan-Lebaran 2024, Tokopedia: Produk Kebutuhan Harian hingga Fesyen Paling Laris

19 hari lalu

Ramadan-Lebaran 2024, Tokopedia: Produk Kebutuhan Harian hingga Fesyen Paling Laris

E-Commerce Communications Director Shop Tokopedia, Nuraini Razak mengungkap tren belanja sepanjang Ramdan dan Lebaran 2024.

Baca Selengkapnya

Vietnam Penjarakan Konglomerat Lagi, Pengusaha Minuman Terjerat Penipuan Rp 648 M

20 hari lalu

Vietnam Penjarakan Konglomerat Lagi, Pengusaha Minuman Terjerat Penipuan Rp 648 M

Vietnam kembali melakukan tindakan keras dalam pemberantasan korupsi dengan memenjarakan konglomerat minuman ringan.

Baca Selengkapnya

KAI Sebut Penjualan Tiket Kereta Kelas Suite Compartment dan Luxury Laris saat Libur Lebaran, Laku hingga 112 Persen

20 hari lalu

KAI Sebut Penjualan Tiket Kereta Kelas Suite Compartment dan Luxury Laris saat Libur Lebaran, Laku hingga 112 Persen

EVP of Corporate Secretary PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI Raden Agus Dwinanto Budiadji mengatakan penjualan tiket kereta api kelas Suite Class Compartment dan Luxury laris dibeli saat pelaksanaan angkutan masa Lebaran 2024.

Baca Selengkapnya

Bawang Merah Rp 80 Ribu, Menteri Zulhas: Gara-gara Lebaran

21 hari lalu

Bawang Merah Rp 80 Ribu, Menteri Zulhas: Gara-gara Lebaran

Harga bawang merah naik hingga Rp 80 ribu per kilogram. Menteri Zulhas bilang gara-gara lebaran.

Baca Selengkapnya

Penumpang Commuter line di Masa Angkutan Lebaran Mencapai 20 Juta

21 hari lalu

Penumpang Commuter line di Masa Angkutan Lebaran Mencapai 20 Juta

PT Kereta Commuter Indonesia atau KCI mencatat total 20.944.000 penumpang commuter line selama masa angkutan Lebaran 2024.

Baca Selengkapnya