Kiat Merintis Usaha Kecil seusai Ramadan

Reporter

Bisnis.com

Jumat, 14 Mei 2021 20:48 WIB

Ilustrasi bisnis online. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Setelah melewati serangkaian ibadah mensucikan diri selama Ramadan, waktunya memulai hal baru. Begitu pula dalam hal merintis usaha. Selama Ramadan, perubahan budaya bisnis sedikit berubah, seperti jam kerja lebih pendek, tingkat energi lebih rendah, dan penurunan produktivitas.

Namun, bukan berarti bisnis yang baru akan dimulai harus menderita. Melansir dari Zawya, berikut beberapa hal yang bisa diterapkan untuk merintis bisnis setelah Ramadan.

Isi ulang tenaga
Banyak yang memandang jam kerja yang lebih pendek sebagai suatu ketidaknyamanan. Tetapi, menawarkan waktu kepada karyawan untuk melepaskan diri dan mengisi ulang tenaga tidak boleh dianggap remeh. Orang-orang di perusahaan rintisan muda biasanya bekerja sepanjang waktu dan tidak mendapatkan banyak istirahat sehingga saat Ramadan dapat menawarkan kesempatan yang baik untuk bersantai dan belajar bagaimana memanfaatkan waktu istirahat, bahkan setelah bulan suci. Pendiri dan CEO Kidzapp, Karim Beidas, mengatakan Ramadan adalah kesempatan untuk berfokus pada perencanaan dan strategi bisnis selama sisa tahun ini.

“Untuk perusahaan teknis, fokuskan waktu untuk mengembangkan fitur baru atau mengoptimalkan yang sudah ada. Ini bisa sangat membantu dalam mengembangkan bisnis Anda," ujarnya.

Terhubung online
Ramadan secara tradisional adalah waktu untuk berhubungan dengan keluarga dan teman. Tetapi, dengan dimulainya pandemi Covid-19, orang telah saling terhubung secara online sebagai pengganti pertemuan fisik. Menurut survei baru-baru ini di antara penduduk UEA dan Saudi, 69 persen berharap menghabiskan lebih banyak waktu untuk bersosialisasi secara online daripada 2020. Pergeseran perilaku ini juga tercermin dalam konsumsi konten online.

Advertising
Advertising

Dengan 52 persen penduduk UEA dan 56 persen penduduk Saudi diperkirakan menonton acara dan hiburan Ramadan secara daring, menurut survei yang sama. Pendiri Nuqt Idea House bagi wirausahawan, Iman Suguitan, mengatakan ini adalah peluang bagus untuk terhubung dengan konsumen secara online. Untuk menonjol di pasar digital yang sudah ramai, Suguitan, pengusaha serial dan pendiri agensi branding Nuqt Idea House, menyarankan para pengusaha untuk menceritakan kisah mereka.

“Jangan menjual produk, ceritakan kisah Anda,” katanya.

Sebelum berbicara dengan pelanggan, pesan Anda harus jelas dan dipikirkan dengan matang. Ini berlaku untuk perusahaan kecil dan besar karena mereka mendapat banyak keuntungan dari komunikasi yang efektif selama waktu yang tepat ini.

Kenali jaringan media sosial
Sekadar online tidaklah cukup. Setiap jenis bisnis yang dijalankan wirausahawan harus menggunakan saluran media sosial yang paling sesuai untuk menjangkau audiens. YouTube, Facebook, dan Instagram jaringan paling populer di UEA menurut laporan terbaru oleh Global Media Insight. Tetapi bukan berarti wirausahawan hanya boleh fokus pada saluran ini. CEO The Planet, agensi pemasaran digital di Mesir dan UEA, Tarek Nasr, menyarankan para wirausahawan untuk juga mempertimbangkan jejaring sosial yang kurang populer untuk menjangkau audiens mereka.

“Jangan meremehkan kekuatan saluran yang kurang populer seperti pemasaran email dan pemesanan langsung, terutama jika itu sejalan dengan strategi dan merek bisnis perusahaan,” ujarnya.

Entitas yang lebih tradisional juga merangkul media sosial. Awal pekan ini, misalnya, Kamar Dagang dan Industri Dubai mengumumkan mereka telah menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan TikTok untuk membuat dan meluncurkan Kamar Dubai - Akademi TikTok, program empat minggu yang menjanjikan untuk membantu 1.000 startup dan UKM memvalidasi dan mengembangkan bisnis menggunakan platform pembuatan konten.

Tunjukkan kepedulian
Ramadan juga merupakan waktu untuk memberi, terutama bagi yang kurang beruntung. Itu sebabnya kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) biasanya berlangsung sepanjang tahun. Menunjukkan sisi kemanusiaan dari bisnis dapat sangat membantu dalam membangun hubungan. Pendiri Entreprenelle, Rania Ayman, mengatakan penting untuk menunjukkan Anda peduli dengan pelanggan, karyawan, dan pengikut.

“Ini bukan hanya tentang mengiklankan produk dan melakukan penjualan. Jadilah manusia dan tunjukkan Anda peduli. Orang-orang akan lebih menghargainya," sarannya.

Konsisten
Meskipun Ramadan adalah peluang bagus untuk terhubung dengan konsumen secara online dan offline, wirausahawan juga harus berupaya konsisten dalam komunikasi. Ada banyak penekanan pada apa yang harus dilakukan selama Ramadan atau bahkan selama musim tertentu. Tapi, masalah muncul ketika hanya menginvestasikan waktu untuk terlibat dengan pemirsa. Hal itu membuat merek dan bisnis lupa cara terbaik untuk membangun ikatan yang baik adalah dengan konsisten. Jadi, jangan lupa untuk terus berkomunikasi setelah Ramadan.

Baca juga: Bisnis Mandek, Mungkin Gagasan Kurang Mengalir

Berita terkait

Program Wirausaha Bantu Tingkatkan Rasa Percaya Diri Anak Wujudkan Potensi

23 jam lalu

Program Wirausaha Bantu Tingkatkan Rasa Percaya Diri Anak Wujudkan Potensi

Pelatihan program wirausaha muda bantu anak melatih pola pikir menjadi pengusaha, sekaligus tingkatkan rasa percaya diri mereka.

Baca Selengkapnya

BI Prediksi Penjualan Eceran April 2024 Tumbuh, Ditopang Belanja Idul Fitri

1 hari lalu

BI Prediksi Penjualan Eceran April 2024 Tumbuh, Ditopang Belanja Idul Fitri

BI memperkirakan kinerja penjualan eceran bulan April 2024 tetap tumbuh, didorong oleh momen Idul Fitri.

Baca Selengkapnya

Survei Bank Indonesia: Keyakinan Konsumen terhadap Kondisi Ekonomi Meningkat

2 hari lalu

Survei Bank Indonesia: Keyakinan Konsumen terhadap Kondisi Ekonomi Meningkat

Survei Konsumen Bank Indonesia atau BI pada April 2024 mengindikasikan keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi meningkat.

Baca Selengkapnya

Begini Cara Mendaftarkan Alamat Toko di Google Maps

2 hari lalu

Begini Cara Mendaftarkan Alamat Toko di Google Maps

Mendaftarkan alamat toko bisnis di Google Maps dapat membantu meningkatkan visibilitas dan mencapai audiens yang lebih luas.

Baca Selengkapnya

Wacana Pembentukan Kementerian Baru Prabowo, Pengamat: Jika Kabinet Gemuk, Anggaran akan Gemoy

4 hari lalu

Wacana Pembentukan Kementerian Baru Prabowo, Pengamat: Jika Kabinet Gemuk, Anggaran akan Gemoy

Wacana pembentukan kementerian baru di pemerintahan Prabowo-Gibran menuai kritik karena dianggap boros anggaran.

Baca Selengkapnya

Kemendag Sebut Bisnis Waralaba Meningkat 5 Persen, Terpusat di Pulau Jawa

4 hari lalu

Kemendag Sebut Bisnis Waralaba Meningkat 5 Persen, Terpusat di Pulau Jawa

Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag Isy Karim menyebut perkembangan waralaba tahun ini meningkat sebanyak 5 persen.

Baca Selengkapnya

Kementerian Perdagangan Sebut Waralaba Makanan dan Minuman Terbesar, Capai 47 Persen

5 hari lalu

Kementerian Perdagangan Sebut Waralaba Makanan dan Minuman Terbesar, Capai 47 Persen

Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Isy Karim menyebut bisnis waralaba di sektor makanan dan minuman menjadi yang terbesar

Baca Selengkapnya

Apindo Berharap Kabinet Prabowo-Gibran Bisa Kerja Sama dengan Pengusaha

5 hari lalu

Apindo Berharap Kabinet Prabowo-Gibran Bisa Kerja Sama dengan Pengusaha

Apindo berharap para menteri Kabinet Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka nanti profesional dan bisa kerja sama dengan pengusaha.

Baca Selengkapnya

Daftar 7 Franchise dengan Modal Murah di Bawah Rp 10 Juta, Ada Es Teh Solo

6 hari lalu

Daftar 7 Franchise dengan Modal Murah di Bawah Rp 10 Juta, Ada Es Teh Solo

Bagi Anda yang ingin membuka bisnis dengan modal yang terbatas, sejumlah franchise murah di bawah Rp 10 juta berikut ini bisa jadi masuk pertimbangan.

Baca Selengkapnya

Pengusaha Angkutan Sungai Harap Ada Penyesuaian Tarif Angkutan Penyeberangan

6 hari lalu

Pengusaha Angkutan Sungai Harap Ada Penyesuaian Tarif Angkutan Penyeberangan

Gabungan Pengusaha Nasional Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan (Gapasdap) berharap ada penyesuaian tarif pada angkutan kapal penyeberangan.

Baca Selengkapnya