Kurang Gizi Akibat Makanan Sehat, Kok Bisa?

Reporter

Antara

Rabu, 9 Juni 2021 15:06 WIB

Ilustrasi makanan sehat. (Canva)

TEMPO.CO, Jakarta - Waspadalah bila terobsesi pada makanan sehat karena justru bisa berdampak buruk. Salah satunya berisiko kurang gizi atau malnutrisi.

Spesialis gizi klinik konsultan nutrisi pada kelainan metabolisme gizi dari Perhimpunan Dokter Spesialis Gizi Klinik Indonesia (PDGKI), Ida Gunawan, mengatakan terobsesi pada makanan sehat tergolong gangguan makan atau disebut orthorexia nervosa.

"Dalam prakteknya, kalau tidak menemukan makanan sehat menurut dia maka bisa menjadi stres, gelisah, merasa bersalah, cemas, dan sebagainya. Akhirnya membuat dia memilih tidak makan daripada harus makan makanan yang menurut dia tidak sehat," kata dokter yang berpraktik di RS Pondok Indah-Puri Indah itu.

Menurut Ida, ada perbedaan konsep makanan sehat pada penderita orthorexia dan orang yang menerapkan pola makan sehat. Orang yang menerapkan pola makan sehat umumnya berpegang pada gizi seimbang. Dalam piring makanan, seperti yang dianjurkan Kementerian Kesehatan, yakni setengah bagian diisi sayur dan buah, seperempat piring karbohidrat (pilih yang kompleks seperti nasi, sereal, kentang, roti gandum), kemudian seperempat lagi diisi dengan protein, baik hewani maupun nabati.

Sementara untuk asupan harian garam, gula, dan minyak disesuaikan dengan rekomendasi Kementerian Kesehatan, yakni gula empat sendok makan, garam satu sendok teh, dan minyak lima sendok makan.

Advertising
Advertising

"Orang yang mengikuti pola makan sehat pastinya berpegang pada gizi seimbang. Dalam gizi seimbang tidak melulu isinya hanya sayur dan buah, tidak makan karbohidrat, lemak, dan gula," tutur Ida.

Sementara orang dengan orthorexia biasanya justru menghindari sumber karbohidrat, protein hewani, bumbu seperti garam dan gula, hingga lemak yang bisa berujung masalah kesehatan, salah satunya malnutrisi. Mereka bisa menghindari konsumsi susu padahal sebenarnya bahan minuman ini mengandung zat gizi seperti kalsium mineral, atau enggan mengonsumsi daging yang justru bisa memunculkan risiko anemia.

Akibat menghindari sumber gizi penting, orang dengan orthorexia juga bisa berisiko mengalami gangguan suasana hati, penurunan berat badan drastis, mengalami banyak kelainan, salah satunya pada kulit karena membatasi makanan secara ekstrem. Mereka juga bisa mengalami kelainan perilaku akibat ada perilaku kompulsif, mengalami masalah hubungan sosial, dan punya persepsi berlebihan terhadap diet sehat yang sebetulnya tidak wajar.

"Pada mereka yang orthorexia, segala bumbu, karbohdirat, menjadi momok ditakuti. Melihat protein hewani enggak makan karena dianggap mengandung kolesterol tinggi, identik dengan tidak sehat. Jadi konsep diet sehat yang harus dibetulkan," ujarnya.

Menurut Ida, orthorexia bisa ditangani melalui perawatan dari dokter gizi klinik dan psikiater. Nantinya mereka akan diberikan informasi mengenai persepsi makanan sehat, seperti apa nutrisi yang tepat dan seimbang untuk mendapatkan tubuh sehat. Dalam perawatannya, orang dengan orthorexia juga dianjurkan melakukan banyak relaksasi supaya tidak menjadi tegang hingga berujung stres saat berada pada kondisi tidak menemukan makanan sehat menurut versi dia hingga modifikasi perilaku, misalnya melalui terapi perilaku kognitif dan dialektif.

Baca juga: Waspadai Dampak Kurang Gizi saat Remaja

Berita terkait

Cegah Krisis Pangan ala Gang 8 Malaka Jaya, Duren Sawit, Jakarta Timur

11 hari lalu

Cegah Krisis Pangan ala Gang 8 Malaka Jaya, Duren Sawit, Jakarta Timur

Inisiatif lokal untuk mitigasi krisis pangan lahir di jalan gang di Kelurahan Malaka Jaya, Duren Sawit, Jakarta Timur. Berbekal dana operasional RT.

Baca Selengkapnya

Pakar Tak Anjurkan Hadiahi Diri dengan Makanan, Ini Alasannya

18 hari lalu

Pakar Tak Anjurkan Hadiahi Diri dengan Makanan, Ini Alasannya

Anda mungkin merasa perlu menghadiahi diri dengan makanan enak setelah hari berat dan panjang. Namun pakar mengingatkan cara ini tak baik buat mental.

Baca Selengkapnya

6 Makanan Sehat yang Bagus untuk Organ Hati

26 hari lalu

6 Makanan Sehat yang Bagus untuk Organ Hati

Intip 6 makanan lezat yang memberikan pengaruh kuat dalam hal kesehatan hati.

Baca Selengkapnya

Makanan Bersantan Siap Menyerbu Saat Lebaran, Ahli Gizi: Jangan Dipanaskan Berulang

26 hari lalu

Makanan Bersantan Siap Menyerbu Saat Lebaran, Ahli Gizi: Jangan Dipanaskan Berulang

Anda sudah siapkan opor, rendang hingga gulai untuk hidangan Lebaran? Ingat pesan dokter gizi soal makanan bersantan

Baca Selengkapnya

Pentingnya Pemenuhan Nutrisi Keluarga Selama Puasa

32 hari lalu

Pentingnya Pemenuhan Nutrisi Keluarga Selama Puasa

Nutrisi dengan gizi seimbang tidak hanya dibutuhkan anak kecil. Namun seluruh keluarga membutuhkan nutrisi seimbang di Bulan Ramadan.

Baca Selengkapnya

Pastikan 5 hal Ini Jika Titipkan Kucing saat Mudik Lebaran

33 hari lalu

Pastikan 5 hal Ini Jika Titipkan Kucing saat Mudik Lebaran

saat menitipkan hewan peliharaan ketika mudik lebaran, sejumlah hal ini perlu dipastikan

Baca Selengkapnya

Jika Ditinggal Mudik Lebaran, Berapa Lama Kucing Bertahan Tanpa Makan?

33 hari lalu

Jika Ditinggal Mudik Lebaran, Berapa Lama Kucing Bertahan Tanpa Makan?

Kucing merupakan makhluk hidup yang butuh makan. Namun apa jadinya jika kucing kekurangan makan karena tertinggal saat mudik.

Baca Selengkapnya

Pilihan Camilan Sehat di Malam Hari Saat Bulan Puasa

45 hari lalu

Pilihan Camilan Sehat di Malam Hari Saat Bulan Puasa

Dokter gizi sarankan makan camilan pada malam hari untuk memenuhi kebutuhan gizi dalam sehari di kala berpuasa. Ini pilihan camilannya.

Baca Selengkapnya

Tallulah Willis, Putri Bruce Willis dan Demi Moore Didiagnosis Mengidap Autisme

46 hari lalu

Tallulah Willis, Putri Bruce Willis dan Demi Moore Didiagnosis Mengidap Autisme

Tallulah Willis mengungkapkan diagnosis autisme melalui video masa kecilnya dengan Bruce Willis

Baca Selengkapnya

Organisasi Bantuan Global Bicara Bencana Kesehatan di Gaza: Belum Pernah Ada Horor Seperti Ini

47 hari lalu

Organisasi Bantuan Global Bicara Bencana Kesehatan di Gaza: Belum Pernah Ada Horor Seperti Ini

Bahkan jika perang di Gaza berakhir besok sekalipun, mereka yang bertahan akan menghadapi konsekuensi kesehatan satu dekade, bahkan sepanjang hidup.

Baca Selengkapnya