Bicara Cadel Pada Penderita Stroke Termasuk Disartria? Apakah Itu?

Reporter

Tempo.co

Rabu, 9 Juni 2021 15:24 WIB

Seorang penderita sroke sedang menjalani terapi di klinik Neuropsikiatri dan Revitalisasi (sekolah stroke) binaan Dr. Hermawan Suryadi, Sps di Kemanggisan, Jakarta, 22 Februari 2002. [ TEMPO/ Bagus Indahono

TEMPO.CO, Jakarta - Bukan hanya alami gangguan fungsi organ gerak, stroke juga memicu adanya disartria. Disartria dalam hal ini mengganggu kerja sistem saraf sehingga ada kelainan yang mempengaruhi otot yang berfungsi untuk berbicara, dalam stroke terwujud dengan gejala bicara cadel.

Walaupun disartria terjadi pada sistem saraf sehingga mempengaruhi otot yang berfungsi untuk berbicara tidak sampai mempengaruhi kecerdasan dan pemahaman penderitanya, namun secara langsung sangat mengurangi kualitas hidup penderitanya.

Kondisi cadel gejala yang dapat terlihat dari stroke, riwayat serangan stroke kambuh berulang sebanyak dua selalu diikuti dengan gejala disartria dan dibuktikan 15 persen cadel dialami penderita stroke.

Lembaga kesehatan tingkat dunia, WHO menjelasakan bahwa pada penyakit stroke, distartria digolongkan pada gejala mayor yang terwujud dalam bentuk gangguan motorik unilateral dan bilateral seperti berkurangnya koordinasi, gangguan sensorik unilateral atau bilateral, Afasia atau disfasia (bicara yang terganggu) dan hemianopia (gangguan pada separuh sisi lapang pandang).

Penjelasan kondisi disartria oleh National Institute of Neurological Disorders and Stroke (NINDS) yakni difisit bahasa karena kesulitan dalam menggerakkan palatum, lidah dan bibir sewaktu berbicara yang akibatnya artikulasi dan pengucapan kata sedangkan gramatika (tata bahasa), komprehensi dan pemilihan kata.

Advertising
Advertising

Selain menjadi sulit berbicara, penyakit yang digolongkan motor speech disorder juga mempengaruhi sistem pernapasan menjadi lemah, sulit digerakkan, atau dapat tidak berfungsi sama sekali pasca kambuh stroke. Penentuan taraf keparahan disartria sendiri ditentukan dari sistem saraf bagian mana yang terganggu. Bukan hanya stroke, cedera kepala, cerebral palsy dan distrofi otot juga dapat mempengaruhi tingkat keparahan disartria.

Hingga saat ini untuk pengobatannya sendiri bagi disartria stroke sampai apraksia yakni ketidakmampuan melakukan gerakan terampil dari otot wajah dan otot berbicara sedangkan tenaga otot dan koordinasi otot normal mesti didasari bagaimana penyebab dan keparahan gejala yang timbul.

Menurut ahli patologi wicara-bahasa atau Language Pathologist (SLP) mengevaluasinya dari melihat gerakan bibir, lidah, wajah, serta breath support untuk berbicara, kualitas suara, dan banyak lagi.

Biasanya SLP akan menfasilitasi pengobatan dengan terapi pada individu guna meningkatkan kemampuan komunikasi. Dari terapi ini akan dilihat kemajuan dalam peningkatan breath support supaya penderita dapat berbicara lebih keras, memperkuat otot, meningkatkan gerakan mulut, lidah juga bibir. Kemudian, meningkatkan artikulasi sehingga kata-kata ketika berbicara akan terdengar lebih jelas.

Pada kondisi dengan tingkat keparahan yang tinggi, SLP yang tergolong disartria bisa berkomunikasi alternatif dalam bentuk gerakan sederhana, papan alfabet, atau peralatan elektronik atau komputer. Bukan hanya penderita saja yang diberikan pengajaran, kerabat keluarga, pengasuh, guru tentang bagaimana berkomunikasi yang baik dengan penderita disartria.

TIKA AYU

Baca: Disartria: Ajari Bicara Manja Bisa Sebabkan Anak Cadel, Sayang Disebut Tayang

Berita terkait

Polisi Tangkap Rio Reifan 5 Kali karena Narkoba, Sederet Bahaya Konsumsi Sabu

5 hari lalu

Polisi Tangkap Rio Reifan 5 Kali karena Narkoba, Sederet Bahaya Konsumsi Sabu

Artis Rio Reifan kelima kali ditangkap polisi karena kasus narkoba. Apa itu sabu dan bahaya menggunakannya?

Baca Selengkapnya

5 Hal yang Perlu Dilakukan Wanita untuk Menangkal Stroke

8 hari lalu

5 Hal yang Perlu Dilakukan Wanita untuk Menangkal Stroke

Pakar kesehatan membagi lima tips buat kaum wanita untuk menurunkan risiko terserang stroke. Pasalnya, risiko pada perempuan dinilai lebih besar.

Baca Selengkapnya

Makanan yang Dianjurkan Pakar Saraf untuk Pasien Stroke

9 hari lalu

Makanan yang Dianjurkan Pakar Saraf untuk Pasien Stroke

Pakar saraf menyarankan pasien stroke memakan kacang-kacangan karena mengandung antioksidan tinggi. Apa lagi yang dianjurkan?

Baca Selengkapnya

Minum Air Dingin dan Fibrilasi Atrium atau AFib: Mitos dan Fakta yang Perlu Diketahui

9 hari lalu

Minum Air Dingin dan Fibrilasi Atrium atau AFib: Mitos dan Fakta yang Perlu Diketahui

Setelah minum air dingin memunculkan fibrilasi atrium (AFib). Apa bahayanya bagi kesehatan?

Baca Selengkapnya

12 Tips Bantu Cegah Kolesterol dan Gula Darah Tinggi

9 hari lalu

12 Tips Bantu Cegah Kolesterol dan Gula Darah Tinggi

Berikut 12 tips yang bantu mencegah kolesterol dan gula darah naik, termasuk pola makan dan kelola stres.

Baca Selengkapnya

Cegah Stroke, Pakar Saraf Minta Kontrol 3 Hal Ini

9 hari lalu

Cegah Stroke, Pakar Saraf Minta Kontrol 3 Hal Ini

Masyarakat diimbau mengontrol gula darah, tekanan darah, dan kolesterol demi mencegah serangan stroke yang bisa datang kapan pun.

Baca Selengkapnya

Pola Tidur Baik Bantu Kurangi Risiko Penyakit Jantung dan Stroke

10 hari lalu

Pola Tidur Baik Bantu Kurangi Risiko Penyakit Jantung dan Stroke

Pola tidur yang sehat dapat membantu meningkatkan kesehatan tubuh secara keseluruhan.

Baca Selengkapnya

Dari Tumor hingga Henti Jantung, Inilah Sederet Istilah Medis yang Kerap Disalahpahami

16 hari lalu

Dari Tumor hingga Henti Jantung, Inilah Sederet Istilah Medis yang Kerap Disalahpahami

Banyak istilah medis yang sering dipahami dengan keliru. Berikut di antaranya.

Baca Selengkapnya

Tak Banyak Diketahui Orang, Ini Fungsi Utama Kumis Kucing

18 hari lalu

Tak Banyak Diketahui Orang, Ini Fungsi Utama Kumis Kucing

Banyak yang tidak mengetahui jika kumis kucing membantu kucing mendarat dengan selamat ketika melompat tingggi. Berikut fakta lainnya.

Baca Selengkapnya

WHO: Kardiovaskular dan Pembuluh Darah Jadi Penyebab Kematian Utama Secara Global

23 hari lalu

WHO: Kardiovaskular dan Pembuluh Darah Jadi Penyebab Kematian Utama Secara Global

Kenali ragam penyakit kardiovaskular yang menjadi penyebab utama kematian secara global.

Baca Selengkapnya