Gejala dan Bahaya Covid-19 Varian Delta yang Perlu Diwaspadai

Reporter

Bisnis.com

Rabu, 16 Juni 2021 12:00 WIB

Ilustrasi virus (Pixabay.com)

TEMPO.CO, Jakarta - Covid-19 varian Delta masuk ke dalam kategori Varian of Concern oleh Pusat Pengendalian Penyakit (CDC) Amerika Serikat. Varian Delta merupakan virus asal India, sangat menular dan lebih mematikan dibandingan virus corona biasa. Seperti virus corona pada umumnya, virus ini juga dapat bermutasi menjadi lebih efisien dan dapat menginfeksi lebih banyak orang.

Mutasi terbaru atau varian Delta menimbulkan kekhawatiran, bahkan menyebabkan kehancuran di India. Dilansir dari cnet.com, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengganti nama varian corona yang menjadi perhatian dengan huruf alfabet Yunani. Varian yang disebut Delta sekarang telah diidentifikasi di Amerika Serikat dan menyumbang lebih dari 6 persen kasus Covid-19.

Saat ini, varian Delta bertanggung jawab atas sekitar 10 persen infeksi dan berlipat ganda setiap dua minggu. Sekitar 60 persen virus varian Delta lebih mudah menular daripada varian Alfa dan diduga membawa potensi penyakit yang lebih parah. Dalam sebuah penelitian di Skotlandia yang diterbitkan pada 14 Juni 2021, para peneliti menemukan dibandingkan dengan varian Alfa, Delta menggandakan risiko rawat inap.

Berita tentang Covid-19 yang menyebabkan jamur hitam di sinus dan otak serta gangguan pendengaran di antara gejala lain pada pasien Covid-19 dari India mungkin mengkhawatirkan. Hal itu membuat banyak orang percaya Delta menyebabkan efek samping baru dan lebih menakutkan daripada jenis virus corona yang lebih lama.

Kenyataannya, virus corona dari segala jenis dan bentuk adalah penyakit yang menakutkan, dengan segudang efek samping yang bisa bertahan berbulan-bulan setelah terinfeksi pada beberapa orang. Saat ini, tidak ada cukup data untuk mendukung varian Delta menyebabkan gejala Covid-19 yang tidak biasa.

Advertising
Advertising

Penelitian dari akhir Mei 2021 oleh Kesehatan Masyarakat Inggris menemukan dua dosis vaksin Covid-19 buatan Pfizer atau AstraZeneca efektif terhadap varian Delta, yaitu sekitar 88 persen (Pfizer) dan 60 persen (AstraZeneca), meskipun penelitian ini menunjukkan dua dosis masing-masing sekitar 5 persen dan 6 persen kurang efektif pada varian Delta daripada strain Alfa.

Penelitian ini juga menemukan kedua vaksin memiliki efektivitas sekitar 33,5 persen terhadap Delta setelah satu dosis AstraZeneca atau Pfizer memberikan perlindungan jauh lebih sedikit daripada dua dosis kedua vaksin. Studi Skotlandia yang diterbitkan 14 Juni juga mengkonfirmasi efektivitas Pfizer dan AstraZeneca melawan infeksi dari varian Delta. Peneliti mengatakan AstraZeneca 60 persen efektif dua minggu setelah dosis kedua, sedangkan Pfizer 79 persen efektif dua minggu setelah dosis kedua.

Saran ahli tampaknya tidak berubah, yaitu dengan mendapatkan vaksinasi dan mendapatkan kekebalan terhadap Covid-19 merupakan cara paling pasti untuk mencegah penyakit parah yang disebabkan oleh varian apapun. Dengan lebih sedikit orang yang terinfeksi Covid-19, virus corona memiliki lebih sedikit ruang dan lebih sedikit inang yang dapat bermutasi.

Baca juga: Cara Melindungi Diri dari Corona B117, Mutasi dari Virus Corona

Berita terkait

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

1 jam lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

4 jam lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

15 jam lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

6 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

6 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

7 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

11 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

14 hari lalu

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa

Baca Selengkapnya

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

14 hari lalu

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

"Terbukti secara sah dan meyakinkan," kata jaksa KPK di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat saat membacakan surat tuntutan pada Kamis, 18 April 2024.

Baca Selengkapnya

Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

20 hari lalu

Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

Selain musim libur panjang Idul Fitri, April juga tengah musim pancaroba dan dapat menjadi ancaman bagi kesehatan. Berikut pesan PB IDI.

Baca Selengkapnya