5 Pekerjaan Sampingan yang Menghasilkan di Masa Pandemi

Reporter

Bisnis.com

Selasa, 29 Juni 2021 11:30 WIB

Ilustrasi wanita membersihkan rumah. Freepik.com

TEMPO.CO, Jakarta - Hampir seluruh bisnis terganggu dan sebagian terpuruk di masa pandemi Covid-19. Namun, bagaimana jika selama pandemi Anda memiliki ide merintis usaha? Tentunya tak ada yang salah, justru ini mungkin bisa menjadi salah satu waktu terbaik untuk memulai pekerjaan baru.

Namun, bisnis apa yang paling masuk akal dan potensial di era pandemi? Dilansir dari enterpreneur, berikut lima ide usaha terbaik yang menguntungkan di era pandemi.

Jasa pembersihan
Meski bukan hal baru, bisnis kebersihan di masa pandemi dapat menawarkan layanan tambahan. Layanan tersebut bisa untuk komersial atau residensial, dan dapat sesuai dengan pedoman yang ditetapkan oleh organisasi kesehatan masyarakat. Ini dapat sangat membantu bagi penyewa komersial atau pemilik properti yang mencari solusi membersihkan ruangan.

Meskipun tidak semua ruang komersial akan kembali ke kapasitas sebelumnya, menawarkan solusi yang sesuai dengan standar industri kesehatan dapat membuat kantor dan ruang kerja beroperasi lebih cepat dan bisnis Anda akan dinilai lebih andal.

Layanan bimbingan belajar
Sekolah dan universitas telah menawarkan pengalaman belajar hybrid selama beberapa waktu. Namun, sekolah dan institusi pendidikan tinggi membutuhkan layanan yang membantu siswa, instruktur, dan administrator memahami dunia baru pembelajaran. Maka, meluncurkan layanan bimbingan belajar virtual bisa menguntungkan.

Advertising
Advertising

Jika Anda tipe yang gemar bertatap muka, luncurkanlah layanan bimbingan langsung yang akan bertemu dengan siswa secara pribadi atau berkelompok di tempat sewaan, tentu saja dengan mengikuti semua pedoman kesehatan dan keselamatan.

Toko daring
Belanja online tentu menjadi kebutuhan di masa pandemi. Adanya Covid-19 mempercepat adopsi e-commerce tidak hanya untuk konsumen tetapi juga bisnis yang telah lama menolaknya. Anda mungkin tidak ingin bersaing dengan Amazon, tetapi temukan produk khusus dan mulai bisnis yang berpusat pada barang yang tidak tersedia sebelumnya.

Layanan hyperlocal
Dengan bekerja hanya di area tertentu, Anda bisa memahami kebutuhan layanan di sana serta mempelajari tentang klien. Amati apa yang sedang digandrungi oleh masyarakat setempat. Dengan begitu, bisnis hanya perlu memenuhi kebutuhan tersebut.

Kesehatan rumah
Sebagian besar industri perawatan kesehatan kewalahan karena Covid-19. Banyak individu yang membatalkan pemeriksaan rutin atau tidak dapat menerima perawatan medis karena pengurangan drastis dalam layanan atau ketersediaan. Namun, ketika ekonomi kembali normal akan ada lonjakan kebutuhan perusahaan yang mendukung pemberian layanan kesehatan.

Sementara telemedicine akan terus menguat, temukan cara untuk menjembatani kesenjangan antara online dan offline. Pertama, layanan kurir medis mungkin sangat cocok, mengangkut barang-barang medis seperti spesimen dan peralatan laboratorium ke rumah sakit dan klinik di daerah Anda. Perawatan kesehatan di rumah adalah pilihan lain, dan semakin terspesialisasi yang bisa didapatkan, semakin berkualitas bisnis Anda. Dengan begitu kian banyak permintaan atas layanan Anda.

Baca juga: Stres Bekerja selama Pandemi Covid-19, Atasi dengan Cara Ini

Berita terkait

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

1 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

1 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

1 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

2 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

2 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Perjanjian Pranikah, Perhatikan Ketentuannya

2 hari lalu

Perjanjian Pranikah, Perhatikan Ketentuannya

Perjanjian pranikah atau perjanjian pisah harta dilakukan kedua pasangan memiliki pendapatan atau bisnis sendiri masing-masing.

Baca Selengkapnya

Chandra Asri Raih Pendapatan Bersih US$ 472 Juta

2 hari lalu

Chandra Asri Raih Pendapatan Bersih US$ 472 Juta

PT Chandra Asri Pacific Tbk. (Chandra Asri Group) meraih pendapatan bersih US$ 472 juta per kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

Penjualan Manufaktur Suku Cadang Lesu, Pendapatan VKTR Teknologi Turun

4 hari lalu

Penjualan Manufaktur Suku Cadang Lesu, Pendapatan VKTR Teknologi Turun

Pendapatan PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk. (VKTR) turun karena penjualan manufaktur suku cadang lesu.

Baca Selengkapnya

Kalimat yang Pantang Diucapkan pada Bos meski Berteman

5 hari lalu

Kalimat yang Pantang Diucapkan pada Bos meski Berteman

Agar tak ada masalah dalam pekerjaan, cobalah hindari mengucapkan kalimat-kalimat berikut meski bos adalah teman sendiri.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

7 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya