Kista Ovarium Biasanya Tak Ganas, Tapi Bisa Berbahaya Ketika...

Reporter

Tempo.co

Rabu, 30 Juni 2021 19:05 WIB

Ilustrasi penderita kista. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - Kista ovarium ialah kantung berisi cairan yang tumbuh pada indung telur atau ovarium wanita. Kista ini biasanya muncul selama masa subur atau selama wanita mengalami menstruasi.

Umum dialami wanita, kista ovarium biasanya tidak berbahaya dan bisa hilang sendiri tanpa melalui perawatan khusus. Hal yang membuat kista ovarium berbahaya adalah ketika pecah, berukuran sangat besar, atau menghalangi suplai darah ke ovarium.

Gejala Umum Kista Ovarium

Dilansir Penn Medicine, gejala umum yang dapat menandai kista ovarium berupa kembung atau bengkak di perut, nyeri saat buang air besar, menstruasi tidak teratur dan terasa sakit, nyeri di panggul sesaat sebelum atau setelah memulai periode menstruasi, nyeri saat berhubungan seksual atau nyeri panggul saat bergerak, nyeri panggul yang konstan dan tumpul, nyeri panggul tiba-tiba dan parah, yang sering disertai mual dan muntah.

Melansir Mayoclinic, terdapat beberapa faktor risiko kista ovarium, termasuk masalah hormonal akibat mengkonsumsi obat kesuburan clomiphene yang digunakan untuk ovulasi, akibat ovulasi selama kehamilan, akibat kondisi sel-sel endometriosis rahim yang tumbuh di luar rahim (beberapa jaringan dapat menempel pada ovarium), adanya infeksi pinggul yang parah dan menyebar ke ovarium, serta akibat sebelumnya memiliki riwayat kista ovarium (kista ovarium dapat tumbuh kembali).

Advertising
Advertising

Menurut laman healthline, kista ovarium tidak dapat dicegah, namun pemeriksaan ginekologi rutin dapat mendeteksi kista ovarium secara dini. Kista ovarium tidak dapat menjadi kanker, namun gejala kanker ovarium dapat menyerupai gejala kista ovarium. Maka itu penting mengunjungi dokter dan menerima diagnonsa saat Anda mendapati diri mengalami gejala-gejala umum kista ovarium.

Jika memiliki kista ovarium berulang, dokter dapat meresepkan kontrasepsi oral atau pil KB untuk menghentikan proses ovulasi dan mencegah perkembangan kista baru. KB juga dapat membantu mengurangi risiko kanker ovarium. Prosedur lainnya, kista ovarium dapat diobati dengan cara laparoskopi, yakni pengangkatan kista melalui pembedahan. Sementara itu, untuk kista besar, dokter dapat melakukan laparotomi atau pengangkatan kista ovarium melalui pembedahan sayatan besar di perut.

DELFI ANA HARAHAP

Baca: Pengidap Kista Ovarium Tetap Bisa Hamil Tapi Waspada Hal ini

Berita terkait

Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

2 hari lalu

Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

Pemenang lotere jackpot bersejarah Powerball Amerika Serikat senilai lebih dari Rp21 triliun adalah seorang imigran dari Laos pengidap kanker

Baca Selengkapnya

Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

3 hari lalu

Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

Dokter menjelaskan cara mengendalikan nyeri pada pasien kanker. Berikut yang perlu dilakukan.

Baca Selengkapnya

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

5 hari lalu

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

Raja Charles III sudah mendapat izin dari tim dokter untuk kembali bertugas setelah menjalani pengobatan kanker.

Baca Selengkapnya

Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

9 hari lalu

Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

Gaya hidup tidak sehat dan cenderung kebarat-baratan memicu pasien kanker usia muda semakin banyak.

Baca Selengkapnya

Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

10 hari lalu

Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

Dokter menjelaskan metode penyembuhan kanker darah dengan melakukan transplantasi sel punca atau stem cell. Simak penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

10 hari lalu

Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

Masyarakat diminta menghindari paparan zat asing demi mencegah risiko kanker darah. Apa saja yang dimaksud?

Baca Selengkapnya

Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

12 hari lalu

Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

Hati-hati, asap rokok dapat meningkatkan 20 kali risiko utama kanker paru, baik pada perokok aktif maupun pasif. Simak saran pakar.

Baca Selengkapnya

Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

15 hari lalu

Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

Peradangan yang terlalu sering berbahaya bagi kesehatan dan kita kerap mengabaikan dampaknya, yakni penyakit kronis.

Baca Selengkapnya

Angka Kematian Tinggi, Jangan Sampai Telat Deteksi Kanker Mulut

16 hari lalu

Angka Kematian Tinggi, Jangan Sampai Telat Deteksi Kanker Mulut

Kanker mulut merupakan salah satu kasus keganasan dengan angka kematian yang tinggi sehingga deteksi dini adalah kunci keberhasilan mengatasinya.

Baca Selengkapnya

Mengenal Kanker Prostat yang Diderita OJ Simpson, Siapa yang Berpotensi Diserang Jenis Kanker Ini?

18 hari lalu

Mengenal Kanker Prostat yang Diderita OJ Simpson, Siapa yang Berpotensi Diserang Jenis Kanker Ini?

OJ Simpson meninggal setelah melawan kanker prostat. Lantas, apa jenis kanker tersebut dan siapa yang berpotensi mengalaminya?

Baca Selengkapnya