5 Fakta Covid-19 Varian Delta, Paling Cepat Menyebar dan Menyerang Anak - Remaja

Reporter

Tempo.co

Editor

Rini Kustiani

Jumat, 2 Juli 2021 13:52 WIB

Ilustrasi virus Corona atau Covid-19. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - Para ahli sudah mengingatkan hadirnya Covid-19 varian Delta sejak beberapa waktu lalu. Virus corona jenis ini memiliki karakter yang berbeda dibanding jenis lain yang ditemukan di beberapa negara.

Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO mengelompokkan Covid-19 dalam dua kategori, yakni Variant of Interest atau VOI dan Variant of Concern atau VOC. Variant of Interest merupakan jenis Covid-19 yang terjadi pada beberapa kasus dan membutuhkan identifikasi lebih lanjut. Jenis Covid-19 yang masuk kategori ini adalah Epsion, Zeta, Eta, Theta, Lota, Kappa, dan Lambda.

Sementara Variant of Concern adalah jenis virus corona yang sudah diketahui karakteristiknya dan memicu kasus massal di berbagai tempat. Jenis Covid-19 yang masuk kelompok ini adalah Alpha, Beta, Gamma, dan Delta. Khusus varian Delta, berbagai studi menunjukkan Covid-19 jenis ini memiliki tingkat penularan tertinggi, yakni 60 persen.

Covid-19 varian Delta atau B.1617.2 merupakan jenis baru yang pertama kali ditemukan di India pada 4 April 2021. Covid-19 varian Delta memicu lonjakan kasus di India. Mengutip data Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian kesehatan, Covid-19 varian Delta pulang yang menjadi pemicu naiknya kasus di Indonesia akhir-akhir ini.

Menurut data Satgas Penanganan Covid-19, hingga 1 Juli 2021 tercatat lebih dari 2,1 juta kasus Covid-19 di Indonesia. Berikut lima fakta tentang Covid-19 varian Delta yang penting untuk diketahui:

  1. Risiko penularan 60 persen
    Penasihat Kelompok Ilmiah untuk Keadaan Darurat dari University College London, Andrew Hayward mengatakan Covid-19 varian Delta memiliki daya penularan hingga 60 persen. Angka ini paling tinggi di antara jenis virus corona lainnya, yakni Alpha, Beta, dan Gamma.

    "Potensi penularan yang tinggi itu mengakibatkan varian ini mendorong percepatan gelombang kasus Covid-19," kata Hayward seperti dikutip dari laman British Medical Journal atau BMJ. Terbukti, Covid-19 varian Delta membuat kurva kasus naik hingga dua kali lipat.

  2. Efektivitas vaksin untuk Covid-19 varian Delta
    Analisis Public Health England menunjukkan vaksin Pfizer-BioNTech memiliki tingkat efikasi sebesar 88 persen dan vaksin Oxford-AstraZeneca dengan efikasi 60 persen terhadap Covid-19 varian Delta, dua minggu setelah penyuntikan dosis kedua. Artinya, jika baru mendapatkan vaksinasi tahap pertama, daya tahan tubuh belum terbentuk sempurna dan berpotensi menimbulkan gejala yang relatif lebih berat ketimbang mereka yang sudah mendapatkan vaksinasi lengkap.

  3. Serangan utama ke saluran pernapasan
    Covid-19 varian Delta memiliki target utama ke saluran pernapasan. Keluhan yang umum dirasakan adalah napas pendek dan berat, hingga batuk ringan sampai kronik. British Medical Journal menyatakan informasi yang mereka dapatkan menunjukkan, Covid-19 varian Delta yang menargetkan serangan ke saluran pernapasan inilah yang membuat infeksi lebih mudah menyebar lewat udara.

  4. Memicu lonjakan kasus Covid-19 dunia
    Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Tedros Adhanom Ghebreyesus, mengatakan sebanyak 85 negara telah terpapar Covid-19 varian Delta. "Penyebaran kian cepat karena sebagian besar negara-negara itu belum tuntas menjalankan vaksinasi," katanya.

  5. Anak dan remaja lebih rentan terpapar
    Penasihat medis Gedung Putih Amerika Serikat, Anthony Fauci, menyatakan anak dengan rentang usia 5 hingga 12 tahun dan dewasa muda 18 hingga 24 tahun, berisiko lima kali terkena Covid-19 varian Delta. Virus corona jenis ini belum banyak ditemukan menginfeksi lansia dengan umur lebih dari 65 tahun.
Advertising
Advertising

FAHIRA NOVANRA | SATGAS COVID-19 | KEMENKES | WHO | BMJ | WEBMD | UN

#CuciTangan #JagaJarak #PakaiMasker #DiamdiRumah

Baca juga:

Gejala Covid-19 Varian Delta, Apa Beda dengan Pendahulunya?

Berita terkait

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

2 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

2 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

3 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

7 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

10 hari lalu

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa

Baca Selengkapnya

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

10 hari lalu

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

"Terbukti secara sah dan meyakinkan," kata jaksa KPK di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat saat membacakan surat tuntutan pada Kamis, 18 April 2024.

Baca Selengkapnya

Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

16 hari lalu

Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

Selain musim libur panjang Idul Fitri, April juga tengah musim pancaroba dan dapat menjadi ancaman bagi kesehatan. Berikut pesan PB IDI.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Menhub Budi Karya Usulkan WFH di Selasa dan Rabu, Sri Mulyani Sebut Idul Fitri Tahun Ini Sangat Istimewa

18 hari lalu

Terpopuler: Menhub Budi Karya Usulkan WFH di Selasa dan Rabu, Sri Mulyani Sebut Idul Fitri Tahun Ini Sangat Istimewa

Menhub Budi Karya Sumadi mengusulkan work from home atau WFH untuk mengantisipasi kepadatan lalu lintas saat puncak arus balik Lebaran.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: H-4 Lebaran Penumpang di 20 Bandara AP II Melonjak 15 Persen, Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19

21 hari lalu

Terpopuler: H-4 Lebaran Penumpang di 20 Bandara AP II Melonjak 15 Persen, Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19

AP II mencatat jumlah penumpang pesawat angkutan Lebaran 2024 di 20 bandara yang dikelola perusahaan meningkat sekitar 15 persen.

Baca Selengkapnya

Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19, Tak Bayar Gaji sejak Januari

21 hari lalu

Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19, Tak Bayar Gaji sejak Januari

Indofarma ambruk karena salah perhitungan kapan pandemi COvid-19 berakhir, sehingga banyak obat sakit akibat virus corona tak terjual

Baca Selengkapnya