Bagaimana Pengobatan Saraf Terjepit Nonbedah?

Reporter

Tempo.co

Sabtu, 3 Juli 2021 20:25 WIB

Ilustrasi sakit pinggang. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - Saraf terjepit ialah gangguan yang terjadi ketika saraf terlalu banyak menerima tekanan dari tulang, tulang rawan, otot, maupun tendon. Akibatnya, terjadilah gangguan fungsi saraf yang menimbulkan rasa sakit, kesemutan, mati rasa, atau kelemahan di bagian punggung, leher, tangan, siku, maupun pergelangan tangan. Lantas bagaimana mengobatinya?

Menurut laman Cleveland Clinic, pengobatan saraf terjepit bisa dilakukan menggunakan metode non-bedah dan bedah, tergantung dari tingkat keparahannya. Pengobatan non-bedah bisa dengan melakukan cara:

Meningkatkan waktu istirahat, dalam banyak kasus, istirahat cukup mampu menyembuhkan saraf terjepit secara alami dalam kurun waktu beberapa hari atau minggu.

Mengompres dengan es maupun air hangat, Anda dapat mengompres area yang terasa sakit menggunakan air es maupun air hangat secara berulang untuk mengurangi rasa nyeri.

Menggunakan obat pereda nyeri, Anda bisa menggunakan obat acetaminophen, antiinflamasi nonsteroid, ibuprofen maupun naproxen yang dijual bebas untuk mengurangi gejala nyeri atau sakit.

Advertising
Advertising

Terapi fisik, perenggangan dan olahraga ringan dapat membantu mengurangi tekanan pada saraf dan membantu meredakan nyeri ringan. Anda bisa lakukan konsultasi dengan tarapis untuk menemukan metoda atau gerakan yang sesuai jenis saraf terjepit yang dialami.

Sementara itu, pengobatan medis dengan jalan bedah atau operasi bisa dilakukan saat perawatan non-bedah tidak mengurangi tekanan pada saraf, metodenya berupa:

Diskektomi dan fusi serviks anterior (ACDF), ahli bedah akan mengangkat cakram atau taji tulang yang telah menekan saraf dari tulang belakang, kemudian menstabilkan tulang belakang melalui fusi. Dalam fusi, vertebrata bergabung, akhirnya membentuk satu tulang padat.

Penggantian cakram buatan (ADR), bagian diskus yang terluka dikeluarkan dari tulang belakang dan diganti dengan bagian buatan, seperti lutut atau panggul.

Laminoforaminotomi serviks posterior, ahli bedah menipiskan lamina untuk akses yang lebih baik ke area yang rusak, dan menghilangkan taji tulang dan jaringan yang menekan saraf.

Guna mencegah saraf terjepit, Anda bisa mengikuti saran pencegahan yang dipaparkan Mayoclinic, berupa melakukan posisi yang benar, baik saat menyilangkan kaki maupun berbaring, dan tidak berada di posisi yang sama dalam waktu lama. Rutin melakukan latihan kekuatan dan fleksibilitas tubuh, membatasi aktivitas berulang, mendapatkan waktu istirahat yang cukup, dan mempertahankan berat badan ideal.

DELFI ANA HARAHAP

Baca: Risiko Saraf Terjepit Antara Lain Aktivitas Seks dan Obesitas

Berita terkait

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

1 hari lalu

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

Raja Charles III sudah mendapat izin dari tim dokter untuk kembali bertugas setelah menjalani pengobatan kanker.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut RI Kehilangan Devisa Rp 180 Triliun karena Masyarakat Pilih Berobat ke Luar Negeri

4 hari lalu

Jokowi Sebut RI Kehilangan Devisa Rp 180 Triliun karena Masyarakat Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan bahwa Indonesia kehilangan devisa US$ 11,5 Miliar atau Rp 180 triliun per tahun. Apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

Cara Mudah Redakan Radang Gusi di Rumah

17 hari lalu

Cara Mudah Redakan Radang Gusi di Rumah

Ada beberapa cara yang bisa dilakukan di rumah untuk pengobatan sementara radang gusi. Salah satunya kompres air dingin.

Baca Selengkapnya

Memahami Gangguan Saraf Papiledema, Penyebab dan Gejala

25 hari lalu

Memahami Gangguan Saraf Papiledema, Penyebab dan Gejala

Papiledema adalah pembengkakan kepala saraf kedua yang terjadi secara bersamaan antara dua mata. Cek gejalanya.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Diminta Jaga Tulang Manusia di Rumoh Geudong Aceh, Diduga Terkait Pelanggaran HAM

30 hari lalu

Pemerintah Diminta Jaga Tulang Manusia di Rumoh Geudong Aceh, Diduga Terkait Pelanggaran HAM

Rumoh Geudong diyakini sebagai tempat terjadinya pelanggaran HAM berat saat Aceh menjadi daerah operasi militer

Baca Selengkapnya

USAID Bantu Berikan Terapi Pencegahan TBC di Indonesia

32 hari lalu

USAID Bantu Berikan Terapi Pencegahan TBC di Indonesia

USAID memberikan terapi pencegahan tuberkulosis (TPT) kepada 145.070 orang di Indonesia, untuk mempercepat akses pengobatan preventif melawan TBC

Baca Selengkapnya

Urolog Sebut Penyebab Batu Ginjal dan Ragam Penanganannya

33 hari lalu

Urolog Sebut Penyebab Batu Ginjal dan Ragam Penanganannya

Meskipun tidak bergejala, batu ginjal yang menyumbat saluran kemih dapat menyebabkan sejumlah masalah kesehatan. Cek penanganannya.

Baca Selengkapnya

Hari Tuberkulosis Sedunia, Kendalikan TB dengan Inovasi Vaksin

35 hari lalu

Hari Tuberkulosis Sedunia, Kendalikan TB dengan Inovasi Vaksin

Vaksinasi tuberkulosis sebagai penanganan imunologi diharapkan bisa perpendek durasi pengobatan, sederhanakan regimen atau perbaiki hasil pengobatan

Baca Selengkapnya

Mengenal Neuroferritinopathy, Penyakit Genetik yang Hanya Dimiliki Sekitar 100 Orang di Dunia

35 hari lalu

Mengenal Neuroferritinopathy, Penyakit Genetik yang Hanya Dimiliki Sekitar 100 Orang di Dunia

Neuroferritinopathy penyakit genetik yang hanya dimiliki sekitar 100 orang di dunia. Bagaimana gejala dan pengobatannya?

Baca Selengkapnya

MK Tolak Permohonan Ibu Rumah Tangga Agar Ganja Medis Dilegalkan untuk Pengobatan

39 hari lalu

MK Tolak Permohonan Ibu Rumah Tangga Agar Ganja Medis Dilegalkan untuk Pengobatan

Seorang ibu rumah tangga Pipit Sri Hartanti mengajukan gugatan ke MK agar ganja medis bisa dilegalkan sebagai pengobatan.

Baca Selengkapnya