Simak Perbedaan Anosmia karena Covid-19 dengan Flu Biasa

Reporter

Tempo.co

Editor

Nurhadi

Rabu, 14 Juli 2021 18:31 WIB

Pasien COVID-19 dirawat di tenda darurat di RSUD Kramat Jati, Jakarta, Jumat, 25 Juni 2021. Pemprov DKI menambah kapasitas Rumah Sakit COVID-19 yang semula sebanyak 103 menjadi 140 RS khusus COVID-19. Tenda darurat pun dipasang di halaman RSUD Kramat Jati dikarenakan melebihi kapasitas. TEMPO/Muhammad Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta - Perbedaan anosmia karena Covid-19 dan flu yang mendasar tentu adalah penyebabnya. Dilansir dari laman Hopkins Medicine, anosmia karena Covid-19 disebabkan virus SARS-CoV-2, sedangkan anosmia karena flu disebabkan salah satu dari beberapa jenis strain influenza yang berbeda dan beredar tiap tahun.

Berdasarkan penelitian para ahli dari University of East Anglia pada 2020, anosmia dapat terjadi kepada 34-98 persen penderita Covid-19. Dalam penelitian tersebut, para peneliti menguji kapasitas penciuman dan pengecapan dari 10 orang dengan flu berat, 10 orang positif Covid-19, dan 10 orang sehat sebagai kelompok kontrol.

Hasil penelitian itu mengungkap bahwa orang dengan positif Covid-19 kehilangan penciuman lebih mendalam dibanding dua kelompok lainnya. Penelitian ini juga membuktikan perbedaan anosma pada orang positif Covid-19 dengan orang pengidap flu.

Perbedaannya yaitu orang positif Covid-19 tidak hanya tidak bisa mencium bau, namun juga tidak bisa membedakan rasa pahit dan manis. Pengidap flu berat mungkin tidak bisa membau seperti penderita Covid-19, tapi mereka masih bisa membedakan rasa.

“Ini sangat menarik karena ini berarti tes bau dan rasa dapat digunakan untuk membedakan antara pasien Covid-19 dan orang-orang dengan pilek atau flu biasa,” ujar peneliti utama dari University East Anglia’s Medical School, Carl Philpott, yang dikutip Tempo dari laman Science Focus, Rabu, 19 Agustus 2020.

Advertising
Advertising

Meskipun tes seperti itu, lanjut Philpott, tidak dapat menggantikan tes swab, namun tes bau dan rasa dapat digunakan ketika tes konvensional tidak tersedia atau ketika diperlukan skring cepat-terutama pada Unit Gawat Darurat (UGD), tingkat perawatan primer, dan bandara.

Anosmia yang disebabkan oleh flu juga lebih mudah hilang dibandingkan dengan anosmia yang disebabkan oleh Covid-19. Anosmia karena flu biasa hanya butuh waktu sekitar seminggu untuk hilang, sementara anosmia karena Covid-19 bahkan bisa membutuhkan waktu hingga satu sampai dua bulan.

AMELIA RAHIMA

Baca juga: Virus Corona Sebabkan Anosmia, Pulihkan dengan Trik Berikut

Berita terkait

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

2 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

2 hari lalu

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

2 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

3 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

3 hari lalu

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

3 hari lalu

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.

Baca Selengkapnya

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

4 hari lalu

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.

Baca Selengkapnya

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

4 hari lalu

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

4 hari lalu

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

7 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya