Kenali Ageusia, Hilangannya Kemampuan Lidah Mencecap Rasa

Reporter

Tempo.co

Editor

Nurhadi

Jumat, 16 Juli 2021 17:48 WIB

Ilustrasi pria periksa lidah ke dokter. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Kehilangan kemampuan mengecap pada lidah selama masa pandemi Covid-19 dikaitkan dengan gejala infeksi virus Corona. Dalam bahasa medis, kasus lidah tidak dapat mencecap rasa ini disebut dengan Ageusia.

Hilangnya kemampuan mengecap rasa pada pasien Covid-19 disebabkan oleh infeksi virus pada bagian mulut sehingga menyebabkan terjadinya perubahan produksi maupun kualitas air liur. Kondisi itulah yang menyebabkan lidah kehilangan kemampuan merasa.

Di luar isu Covid-19, ageusia sebenarnya merupakan kondisi yang cukup langka. Ada beberapa pengkategorian terhadap kelainan fungsi indra ini. Antara lain hypogeusia atau penurunan kepekaan terhadap semua pengecap, hyperguesia atau peningkatan kepekaan pengecapan, dysgeusia atau persepsi tidak menyenangkan dari indra pengecap, dan phantogeusia atau persepsi rasa yang terjadi tanpa adanya pengecap.

Dilansir dari NCBI, kendati ageusia bukanlah kondisi yang mengancam jiwa, namun dapat menyebabkan ketidaknyamanan. Hal ini dapat menyebabkan hilangnya nafsu makan, penurunan berat badan, dan dalam beberapa kejadian dapat mengakibatkan masalah medis dan memberi dampak psikologis yang parah pada pasien.

Selain karena infeksi virus Corona, ada berbagai kondisi yang dapat menyebabkan ageusia, yaitu di antaranya kerusakan saraf pengecap yaitu saraf lingual dan glossopharyngeal di bagian anterior dan posterior. Selain itu, defisiensi diet, kondisi sistemik seperti hipotiroidisme, diabetes mellitus, anemia pernisiosa, sindrom Sjogren, dan penyakit Crohn juga diyakini dapat menyebabkan kelainan ini.

Advertising
Advertising

Penyebab lainnya lesi saraf kranial yang mempengaruhi fungsi gustatorik termasuk neuritis akibat herpes zoster, diseksi arteri servikal, meningioma atau neurinoma dan lesi neoplastik yang mengenai dasar tengkorak, neuralgia, dan polineuropati karena kondisi seperti difteri, porfiria, lupus, atau amiloidosis.

Pasien dengan kanker di daerah kepala dan leher yang menerima radioterapi juga dapat mengalami ageusia. Hal ini lantaran terapi radiasi dapat melukai indra perasa yang mentransmisikan saraf, sehingga mempengaruhi aliran saliva dengan merusak kelenjar saliva, yang mengakibatkan disfungsi gustatory.

Selian faktor fisik, kekurangan seng juga bertanggung jawab atas kelainan kemampuan lidah mencecap rasa pada orang yang sehat dan kasus gangguan rasa akibat obat. Fungsi pengecapan juga dapat dipengaruhi oleh obat anti plak yang diekskresikan ke dalam saliva.

Obat-obatan tertentu termasuk antibiotik seperti ampisilin, makrolida, metronidazol, kuinolon, tetrasiklin, maupun agen antineoplastik, serta obat neurologis seperti anti parkinsonisme, stimulan SSP, obat migrain, dan obat kardiovaskular seperti antihipertensi, diuretik, statin, antiaritmia juga dapat menyebabkan kasus hilangnya kemampuan indra perasa merasakan rasa.

Obat lain seperti antipsikotik, obat penenang, antidepresan trisiklik, obat tiroid, antihistamin, bronkodilator, anti jamur, dan anti virus juga telah dilaporkan menyebabkan ageusia sebagai efek samping. Selain itu, penuaan atau faktor yang terkait dengan penuaan juga dapat membuat individu lebih rentan terhadap disfungsi sistem gustatory.

HENDRIK KHOIRUL MUHID

#Jagajarak #Pakaimasker #Cucitangan

Baca juga: Waspadai Gejala Corona, Kehilangan Indera Perasa dan Pencium

Berita terkait

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

13 jam lalu

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

Perusahaan farmasi AstraZeneca digugat dalam gugatan class action atas klaim bahwa vaksin Covid-19 produksinya menyebabkan kematian dan cedera serius

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

4 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

5 hari lalu

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

5 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

6 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

6 hari lalu

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

6 hari lalu

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.

Baca Selengkapnya

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

7 hari lalu

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.

Baca Selengkapnya

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

7 hari lalu

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

7 hari lalu

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?

Baca Selengkapnya