Jaga Kesehatan Mental kala Pandemi Covid-19 dengan Waktu Jeda

Reporter

Antara

Jumat, 16 Juli 2021 20:16 WIB

Ilustrasi keluarga. (Pexels/William Fortunato)

TEMPO.CO, Jakarta - Masa pandemi tak hanya berpengaruh pada kesehatan fisik tapi juga mental. Psikolog klinis dari Angsamerah Institution, Inez Kristanti, mengatakan memberikan jeda waktu atau breaktime dapat dilakukan untuk meringankan beban pikiran dan menekan potensi masalah kesehatan mental kala pandemi Covid-19.

"Bekerja dari rumah telah mengaburkan garis waktu untuk beristirahat dan kembali bekerja. Sangat penting untuk bisa mengalokasikan waktu yang cukup bagi diri sendiri untuk beristirahat dan recharge," kata.

Menurut lulusan Universitas Indonesia ini, tubuh dapat memberikan sinyal kondisinya sudah merasakan letih dan lelah. Namun bila diabaikan justru akan memicu stres.

"Waktu istirahat tidak harus lama yang penting memang didedikasikan untuk rehat," jelas Inez.

Bentuk jeda waktu untuk setiap orang bisa berbeda-beda. Sebagian bisa melepaskan stres dengan berolahraga, memasak, menonton film, atau bercengkrama dengan orang tersayang. Meskipun bentuk jeda waktu bisa bervariasi untuk setiap orang, yang terpenting adalah kualitas bukan kuantitas.

Advertising
Advertising

"Karena percuma sebanyak apapun waktu jeda yang kita punya tapi tidak dipergunakan dengan maksimal. Badan bisa rebahan, tapi otak tetap bekerja, itu sama saja bohong," ujar Inez.

Untuk yang sudah berpasangan, jeda waktu bisa menjadi alternatif untuk melakukan aktivitas yang berbeda dari biasa. Selain untuk melepas stres masing-masing, jeda waktu ini juga bisa kembali merekatkan hubungan pasangan yang renggang akibat kesibukan masing-masing saat bekerja dari rumah.

"Sekedar mengobrol dari hati ke hati, masak, lalu makan bersama atau nonton film. Hal-hal sederhana tapi bermakna," kata Inez.

Sementara untuk yang sudah memiliki anak, ada baiknya memperhatikan kebutuhan emosi anak tidak sekedar fisik seperti makan dan kebersihan pribadi. Inez menjelaskan meskipun masih tergolong muda, anak-anak juga memiliki perasaan dan dapat merasa tertekan atau stres.

"Ajari anak untuk mengenali perasaan. Kalau sudah bisa diajak berkomunikasi cobalah tanya bagaimana perasaannya, ngobrol sambil bermain bersama anak. Ini tampak sepele tapi inilah jeda waktu untuk anak," jelas Inez.

Namun bila anak belum dapat diajak berkomunikasi, cobalah untuk meluangkan waktu dengan bermain bersama. Alih-alih memegang dan memperhatikan gawai, coba perhatikan ekspresi anak sambil mengajaknya mengobrol tatkala bermain.

Baca juga: Mengatasi Stres selama Pandemi, Ini Kata Ahli Kesehatan Mental Unair

Berita terkait

12 Tips Bantu Cegah Kolesterol dan Gula Darah Tinggi

1 hari lalu

12 Tips Bantu Cegah Kolesterol dan Gula Darah Tinggi

Berikut 12 tips yang bantu mencegah kolesterol dan gula darah naik, termasuk pola makan dan kelola stres.

Baca Selengkapnya

Pakar Sebut 8 Hal Paling Umum yang Percepat Penuaan

3 hari lalu

Pakar Sebut 8 Hal Paling Umum yang Percepat Penuaan

Pakar kesehatan menyebut delapan perilaku tak sehat paling umum yang mempercepat proses penuaan. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Kelola Stres Setiap Hari untuk Redakan Emosi

3 hari lalu

Kelola Stres Setiap Hari untuk Redakan Emosi

Mengelola stres adalah cara meredakan emosi yang harus terus dilatih setiap hari agar tidak mudah emosional si situasi yang buruk.

Baca Selengkapnya

Kecewa karena Calon yang Didukung Kalah, Simak Saran Psikolog

3 hari lalu

Kecewa karena Calon yang Didukung Kalah, Simak Saran Psikolog

Psikolog mengatakan wajar bila orang kecewa karena harapan tidak menjadi kenyataan tetapi rasa kecewa itu mesti dikelola agar tak sampai memicu stres.

Baca Selengkapnya

Jeda 3-7 Hari dari Media Sosial Bisa Meningkatkan Kesehatan Mental? Begini Penjelasannya

5 hari lalu

Jeda 3-7 Hari dari Media Sosial Bisa Meningkatkan Kesehatan Mental? Begini Penjelasannya

Sebuah studi penelitian 2022 terhadap anak perempuan 10-19 tahun menunjukkan bahwa istirahat di media sosial selama 3 hari secara signifikan berfaedah

Baca Selengkapnya

Pemalu Hingga Takut Bentuk Kecemasan Sosial pada Anak, Ini Cara Atasinya

5 hari lalu

Pemalu Hingga Takut Bentuk Kecemasan Sosial pada Anak, Ini Cara Atasinya

Kecemasan sosial pada anak bukan hanya sekadar berdampak menjadi pemalu, namun dapat menyebabkan anak merasa takut dan menghindari situasi sosial

Baca Selengkapnya

Tanda Ibu Hamil Alami Gangguan Mental

6 hari lalu

Tanda Ibu Hamil Alami Gangguan Mental

Gangguan mental pada ibu hamil perlu dikenali karena membuat perasaan tidak nyaman dan ada gangguan pada aktivitas sehari-hari.

Baca Selengkapnya

Hari Kartini, Sosiolog Ungkap Masalah yang Masih Dialami Perempuan

6 hari lalu

Hari Kartini, Sosiolog Ungkap Masalah yang Masih Dialami Perempuan

Hari Kartini merupakan momentum refleksi masih banyak persoalan terkait perempuan dan anak. Ini harapan sosiolog.

Baca Selengkapnya

Mengapa Stres Bisa Sebabkan Sakit Punggung?

7 hari lalu

Mengapa Stres Bisa Sebabkan Sakit Punggung?

Stres sebabkan sakit punggung bisa terjadi lantaran tubuh Anda mengalami reaksi kimia sebagai respons terhadap stres.

Baca Selengkapnya

Cara Menjaga Kualitas Hubungan dengan Pasangan Pasca Melahirkan Anak Pertama

8 hari lalu

Cara Menjaga Kualitas Hubungan dengan Pasangan Pasca Melahirkan Anak Pertama

Studi menemukan bahwa sikap terhadap sentuhan berdampak pada pasangan dalam transisi menjadi orang tua atau usai melahirkan anak pertama.

Baca Selengkapnya