Toxic Relationship Bersifat Merusak Terutama Kesehatan Mental

Reporter

Tempo.co

Minggu, 25 Juli 2021 19:05 WIB

Istilah toxic relationship mengacu pada sebuah hubungan yang tidak sehat dan ditandai dengan berbagai perilaku 'beracun' yang punya potensi merusak fisik dan mental diri sendiri atau pasangan. (Foto: Canva)

TEMPO.CO, Jakarta - Setiap hubungan pasti menghadapi fluktuasi. Namun, bagi pasangan yang terikat dalam hubungan tidak sehat atau toxic relationship, naik dan turunnya hubungan dirasa sangat tidak nyaman dan menguras.

Pakar komunikasi dan psikolog berasal dari California, Dokter Lillian Glass, mendefinisikan toxic relationship dalam bukunya yang dirilis pada 1995 berjudul “Toxic People” sebagai hubungan antara dua orang yang tidak mendukung satu sama lain. Hubungan ini mengandung konflik yang membuat salah satunya ingin menyalahkan lainnya, mengandung kompetisi tidak sehat, dan mengandung sikap tidak hormat yang menyebabkan kurangnya kepaduan.

"Toxic relationship bersifat merusak, baik secara mental, emosi, hingga kemungkinan fisik," ucap dokter keluarga yang berbasis di California, Kristen Fuller, dikutip dari laman Time, Sabtu, 24 Juli 2021. Hubungan yang tidak sehat dapat terjadi bukan hanya terhadap pasangan dalam hubungan romantis, melainkan juga hubungan lain. Hubungan keluarga, persahabatan, hingga hubungan profesional juga dapat menjadi tidak sehat.

Seseorang yang melakukan atau mengatakan sesuatu yang menyinggung pasangannya dapat melakukannya secara sengaja maupun tidak. Ada kemungkinan bahwa pasangannya melalui trauma masa kecil, pernah terikat hubungan yang sama tidak sehatnya, atau mengalami gangguan kesehatan yang belum terdiagnosis seperti depresi, kecemasan, bipolar, dan lain sebagainya.

Tanda-tanda seseorang berada di hubungan yang tidak sehat adalah terjadinya kekerasan. Meskipun demikian, di banyak kasus, indikatornya jauh lebih tak kentara. Ketidakbahagiaan adalah indikator yang paling mudah dijumpai. Jika sebuah hubungan berhenti memberikan kebahagiaan bagi seseorang dan justru membuat seseorang merasa sedih, marah, dan cemas, hubungan tersebut kemungkinan sudah tidak sehat.

Advertising
Advertising

Menurut Fuller, perubahan negatif yang terjadi pada kesehatan mental dan harga diri seseorang juga merupakan tanda. Perubahan yang terjadi dapat berupa kondisi seperti depresi, kecemasan, gangguan makan, hingga ketidaknyamanan berada di sekitar pasangan. Perubahan seperti ini harus disadari sebelum seseorang merasa terbiasa dengan keadaan yang merugikan diri mereka sendiri.

Ketika seseorang terjebak dalam hubungan yang tidak sehat atau toxic relationship, maka harus ada tindakan lanjutan. Jika hubungan sudah dirasa membahayakan fisik dan nyawa, seseorang harus menghubungi pihak berwenang. Jika toxic relationship mempengaruhi kejiwaan, perawatan medis atau kejiwaan dapat menjadi pilihan. "Menyelesaikan masalah memang penting, tetapi terkadang jawabannya adalah keluar dari masalah tersebut," kata Glass.

DINA OKTAFERIA

Baca: 4 Tanda Kecil Anda Berada dalam Toxic Relationship

Berita terkait

Saran Psikolog buat Pasangan yang akan Menikah, Perhatikan Hal Ini

8 jam lalu

Saran Psikolog buat Pasangan yang akan Menikah, Perhatikan Hal Ini

Perhatikan hal ini sebelum menikah mengingat penyebab perceraian dalam masyarakat biasanya multifaktor.

Baca Selengkapnya

7 Cara Berhenti dari Kecanduan Judi Online

3 hari lalu

7 Cara Berhenti dari Kecanduan Judi Online

PPATK menemukan bahwa 3,2 juta warga Indonesia menjadi pemain judi online dengan perputaran uang mencapai Rp 100 triliun. Ini 7 cara berhenti main judi online.

Baca Selengkapnya

Kelola Stres Setiap Hari untuk Redakan Emosi

4 hari lalu

Kelola Stres Setiap Hari untuk Redakan Emosi

Mengelola stres adalah cara meredakan emosi yang harus terus dilatih setiap hari agar tidak mudah emosional si situasi yang buruk.

Baca Selengkapnya

Kecewa karena Calon yang Didukung Kalah, Simak Saran Psikolog

4 hari lalu

Kecewa karena Calon yang Didukung Kalah, Simak Saran Psikolog

Psikolog mengatakan wajar bila orang kecewa karena harapan tidak menjadi kenyataan tetapi rasa kecewa itu mesti dikelola agar tak sampai memicu stres.

Baca Selengkapnya

Dokter Anak Sebut Penggunaan Gawai Terlalu Lama Bisa Picu Anak Tantrum

5 hari lalu

Dokter Anak Sebut Penggunaan Gawai Terlalu Lama Bisa Picu Anak Tantrum

Perhatian buat orang tua, bermain gawai dalam waktu lama dapat memicu perilaku negatif seperti tantrum pada anak.

Baca Selengkapnya

Jeda 3-7 Hari dari Media Sosial Bisa Meningkatkan Kesehatan Mental? Begini Penjelasannya

6 hari lalu

Jeda 3-7 Hari dari Media Sosial Bisa Meningkatkan Kesehatan Mental? Begini Penjelasannya

Sebuah studi penelitian 2022 terhadap anak perempuan 10-19 tahun menunjukkan bahwa istirahat di media sosial selama 3 hari secara signifikan berfaedah

Baca Selengkapnya

Pemalu Hingga Takut Bentuk Kecemasan Sosial pada Anak, Ini Cara Atasinya

6 hari lalu

Pemalu Hingga Takut Bentuk Kecemasan Sosial pada Anak, Ini Cara Atasinya

Kecemasan sosial pada anak bukan hanya sekadar berdampak menjadi pemalu, namun dapat menyebabkan anak merasa takut dan menghindari situasi sosial

Baca Selengkapnya

Tanda Ibu Hamil Alami Gangguan Mental

7 hari lalu

Tanda Ibu Hamil Alami Gangguan Mental

Gangguan mental pada ibu hamil perlu dikenali karena membuat perasaan tidak nyaman dan ada gangguan pada aktivitas sehari-hari.

Baca Selengkapnya

Terbukti KDRT, Suami Dokter Qory Divonis 2 Tahun Penjara

11 hari lalu

Terbukti KDRT, Suami Dokter Qory Divonis 2 Tahun Penjara

Suami dokter Qory itu juga mendapat hukuman tambahan berupa konseling kejiwaan.

Baca Selengkapnya

Faktor yang Tentukan Kondisi Kesehatan Mental Seseorang

11 hari lalu

Faktor yang Tentukan Kondisi Kesehatan Mental Seseorang

Psikolog mengatakan kondisi kesehatan mental seseorang ditentukan oleh berbagai faktor. Apa saja?

Baca Selengkapnya