Deteksi Kanker Mandiri di Laboratorium, Cek Waktu yang Dianjurkan

Reporter

Antara

Sabtu, 31 Juli 2021 20:11 WIB

ilustrasi kanker (pixabay.com)

TEMPO.CO, Jakarta - Spesialis penyakit dalam dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Andhika Rachman, memastikan orang dengan keluarga memiliki riwayat kanker tidak perlu melakukan deteksi kanker di laboratorium secara mandiri. Hal yang sama berlaku juga pada orang yang penasaran dan ingin memastikan atau mendeteksi ada atau tidaknya kanker di dalam tubuh secara mandiri.

“Pemeriksaan darah untuk kanker atau tumor di laboratorium itu hanya boleh dilakukan jika diminta oleh dokter. Jangan dilakukan sendiri karena saat mendapatkan hasilnya bisa jadi Anda bingung. Begitu ada hasilnya yang tinggi akhirnya jadi parno dan stres. Ini bisa menimbulkan kekhawatiran. Oleh karena itu, untuk pemeriksaan mandiri itu tidak disarankan,” kata Andhika.

Ia menyarankan deteksi dini dilakukan oleh masyarakat dengan melakukan evaluasi atau mengecek adakah tanda-tanda gejala umum dan khusus kanker. Meski demikian, sebelum melakukan deteksi dini gejala kanker, masyarakat diminta mendaftar atau menyiapkan deretan kanker yang mungkin berisiko dialami dengan melihat silsilah riwayat kanker di keluarga.

Misalnya kakeknya pernah kanker usus, ibunya kanker serviks. Maka dua kanker itu perlu diwaspadai gejalanya lewat deteksi dini karena memang berpotensi besar berasal dari faktor keturunan. Setelah melakukan deteksi dini dan terdapat keluhan dari hasil pemeriksaan mandiri itu maka berkonsultasi ke dokter menjadi langkah yang penting untuk dilakukan.

Ketika melakukan deteksi dini sebagai pencegahan dan pengobatan untuk kanker, masyarakat disarankan melakukan riset yang mendalam untuk setiap aktivitas atau keputusan yang diambil dan jangan melakukan kegiatan yang berdasarkan pengalaman orang lain atau rumor saja.

Advertising
Advertising

“Jadi, baik keluarga ataupun pasien jangan melakukan sesuatu berdasar kata orang ini bagus, kata orang ini manfaatnya besar. Manfaatkan teknologi baca yang dan cari tahu kebenarannya. Lalu, jika pada saat berkonsultasi ke dokter siapkan daftar pertanyaan sehingga hal-hal yang membuat penasaran seputar kondisi kesehatannya, bapak ibu bisa dapat jawaban dari orang yang benar,” jelas Andhika.

Terakhir ia pun berpesan untuk mencegah semakin meningkatnya angka kasus kanker, masyarakat diminta untuk tetap menjaga gaya hidup dan pola makan yang sehat dan
seimbang. Di Indonesia, kanker paling sering timbul karena gaya hidup dan pola makan yang tidak sehat dan teratur.

“Jangan stres, kita harus selalu berpikiran positif. Jika ternyata setelah diperiksa benar kanker, maka kita harus terus berpikiran positif setelah pengobatan pasti kembali pulih dan sehat. Kedua, jangan lupa tetap beraktivitas fisik secukupnya, pastikan berat badan terjaga dengan ideal. Ketiga, terus konsumsi makanan yang sehat dan bergizi seimbang. Kalau di tengah pandemi seperti saat ini konsumsi juga makanan yang meningkatkan imun tubuh dengan makanan mengandung protein tinggi,” paparnya.

Baca juga: Cegah Kanker dengan Pola Makan dan Gaya Hidup Sehat

Berita terkait

Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

2 hari lalu

Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

Pemenang lotere jackpot bersejarah Powerball Amerika Serikat senilai lebih dari Rp21 triliun adalah seorang imigran dari Laos pengidap kanker

Baca Selengkapnya

Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

2 hari lalu

Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

Dokter menjelaskan cara mengendalikan nyeri pada pasien kanker. Berikut yang perlu dilakukan.

Baca Selengkapnya

7 Tips Jaga Kualitas Hidup dengan Glaukoma

4 hari lalu

7 Tips Jaga Kualitas Hidup dengan Glaukoma

Setiap individu harus memahami tantangan yang dihadapi saat didiagnosis glaukoma dan harus mempertahankan kualitas hidup dengan manajemen tepat.

Baca Selengkapnya

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

4 hari lalu

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

Raja Charles III sudah mendapat izin dari tim dokter untuk kembali bertugas setelah menjalani pengobatan kanker.

Baca Selengkapnya

Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

8 hari lalu

Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

Gaya hidup tidak sehat dan cenderung kebarat-baratan memicu pasien kanker usia muda semakin banyak.

Baca Selengkapnya

Memahami Tahapan Alzheimer, pada Usia Berapa Biasa Terserang?

9 hari lalu

Memahami Tahapan Alzheimer, pada Usia Berapa Biasa Terserang?

Meski biasanya dialami lansia atau usia 65 tahun ke atas, orang yang lebih muda juga bisa kena Alzheimer. Kenali tahapannya agar waspada gejalanya.

Baca Selengkapnya

Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

9 hari lalu

Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

Dokter menjelaskan metode penyembuhan kanker darah dengan melakukan transplantasi sel punca atau stem cell. Simak penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

9 hari lalu

Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

Masyarakat diminta menghindari paparan zat asing demi mencegah risiko kanker darah. Apa saja yang dimaksud?

Baca Selengkapnya

Hari Kartini, Sosiolog Ungkap Masalah yang Masih Dialami Perempuan

10 hari lalu

Hari Kartini, Sosiolog Ungkap Masalah yang Masih Dialami Perempuan

Hari Kartini merupakan momentum refleksi masih banyak persoalan terkait perempuan dan anak. Ini harapan sosiolog.

Baca Selengkapnya

Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

12 hari lalu

Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

Hati-hati, asap rokok dapat meningkatkan 20 kali risiko utama kanker paru, baik pada perokok aktif maupun pasif. Simak saran pakar.

Baca Selengkapnya