Mengapa Masih Bergejala Meski Sudah Dinyatakan Negatif Covid-19?

Reporter

Tempo.co

Editor

Nurhadi

Jumat, 6 Agustus 2021 16:33 WIB

Ilustrasi perawatan pasien Covid-19. REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Selepas isolasi mandiri, biasanya orang akan melakukan tes swab untuk mengetahui mereka sudah negatif dari Covid-19 atau belum. Meski hasilnya negatif, tak jarang beberapa orang masih merasakan gejala Covid-19.

Dilansir dari laman covid19.go.id, Rabu, 10 Maret 2021, umumnya, pasien Covid-19 akan sembuh dalam waktu dua hingga enam minggu. Namun, beberapa penyintas akan mengalami gejala berkepanjangan.

Kondisi di mana Anda sudah dinyatakan negatif, namun masih merasakan gejala Covid-19 disebut Long Covid. Bila Anda merasa sedang mengalami Long Covid, tak perlu khawatir dapat menyebarkan virus.

"Harap dijadikan catatan bahwa mereka yang menderita Long Covid tidak akan menularkan gejala yang sama atau pun virus kepada mereka yang berada di sekitarnya," kata Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito, seperti dikutip Tempo dari laman covid19.go.id.

Pusat Kontrol dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat telah melaporkan beberapa gejala berkepanjangan penderita Long Covid. Gejala tersebut yaitu kelelahan, sulit bernafas, sakit persendian, sakit dada, dan batuk.

Advertising
Advertising

Sementara gejala lain yang mungkin ditemukan adalah sulit berpikir dan konsentrasi atau brainfog, sakit pada otot, depresi, sakit kepala, demam, dan jantung berdebar.

Selain itu, hasil tes negatif meskipun Anda memiliki gejala bisa jadi karena hasil tes yang kurang sesuai atau "false negative (negatif palsu)". Dilansir dari laman Healthline, Senin, 13 April 2020, penelitian awal menunjukkan tes Covid-19 bisa menghasilkan false negative hingga 30 persen.

Ketidakakuratan ini mungkin disebabkan pengumpulan sampel, bukan pengujian laboratorium yang sebenarnya. "Anda dapat memiliki hasil false negative jika Anda mempunyai sangat sedikit virus di sana atau mungkin spesimen diambil secara tidak tepat (ketika PCR)," kata Spesialis Penyakit Menular Vanderbilt University Medical Center, William Schaffner, seperti dikutip Tempo dari laman Healthline.

Para ahli mengemukakan jika ada orang yang memiliki gejala Covid-19 meski hasil tesnya negatif, maka orang itu harus berasumsi mereka menderita penyakit itu untuk mengindari penyebaran virus. Lalu, bagaimana anda bisa yakin itu Long Covid atau false negative?

Long Covid terjadi pada orang yang pernah dikonfirmasi positif Covid-19. Sedangkan false negative dapat terjadi pada orang yang belum pernah terkena Covid-19. Untuk lebih meyakinkan, disarankan melakukam isolasi mandiri, konsultasikan dengan dokter, dan lakukan tes ulang.

AMELIA RAHIMA SARI

Baca juga: Long Covid Bisa Terjadi Hingga 6 Bulan, Ini Gejala Awalnya

Berita terkait

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

20 jam lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

1 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

1 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

1 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

1 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

7 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

8 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

8 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

12 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

15 hari lalu

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa

Baca Selengkapnya