Berat Badan Naik saat Pandemi Covid-19, Turunkan dengan Cara Ini

Reporter

Bisnis.com

Jumat, 6 Agustus 2021 20:30 WIB

Ilustrasi wanita dan timbangan. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Tekanan seperti stres akan memicu perubahan hormonal yang dapat mengganggu cara tubuh menggunakan kalori dan menyimpan lemak. Apalagi di situasi pandemi Covid-19 ini, di mana orang berada di bawah tekanan konstan. Tubuh mulai bergantung pada setiap kalori yang telah dikonsumsi.

Selain itu, kelenjar adrenal menghasilkan hormon stres berlebih dan menciptakan ketidakseimbangan hormon lain. Jika kenaikan berat badan selama pandemi muncul sebagai tambahan lemak perut, itu merupakan tanda kortisol atau hormon stres utama sedang diproduksi pada tingkat yang lebih tinggi dari normal.

Kortisol mempengaruhi distribusi lemak dengan menyebabkan lemak disimpan secara terpusat di sekitar organ di bagian tengah tubuh. Melansir dari Women’s Health, berikut lima tips untuk menurunkan berat badan saat pandemi Covid-19.

Makanan pelawan stres
Makanan pelawan stres sempurna untuk penurunan berat badan yang berkelanjutan karena dapat membentuk dasar dari diet rendah glikemik. Cobalah untuk memasukkan makanan favorit pelawan stres seperti:

-Salmon tangkapan liar, makanan ini menyediakan protein untuk menstabilkan gula darah dan mengekang produksi kortisol yang berlebihan. Selain itu, salmon juga mengandung sejumlah Omega-3 yang bermanfaat untuk membantu meningkatkan suasana hati dan kesejahteraan emosional.

Advertising
Advertising

-Sayuran hijau gelap menyediakan magnesium, mineral penting untuk mendukung kelenjar adrenal dalam mengatur kortisol dan menyeimbangkan hormon stres lain. Cobalah kale organik, bayam, dan sawi.

-Vitamin C, E, dan B5, masing-masing memainkan peran utama dalam mendukung respons stres yang sehat bagi tubuh. Untuk vitamin C, cobalah jeruk, apel, wortel, paprika merah dan oranye. Makanan kaya vitamin E termasuk alpukat, almond, dan asparagus. Untuk vitamin B5, siapkan telur, lentil, dan kacang polong.

Makan lebih banyak di pagi hari
Biasanya, kortisol tertinggi di pagi hari dan menurun secara bertahap sepanjang hari untuk membantu Anda bersiap-siap untuk tidur. Puasa intermiten dapat membantu menyeimbangkan kembali kortisol. Anda juga dapat mencoba suplemen pendukung stres alami yang berkualitas tinggi.

Hindari gula dan karbohidrat olahan
Saat stres, sangat mudah untuk beralih mengonsumsi makanan dan minuman manis dan menambah kenaikan berat badan karena stres. Catat makanan yang biasanya tidak dianggap manis, termasuk roti, kecap, dan smoothie dengan tambahan gula.

Olahraga
Jika olahraga membuat lelah, mulailah yang mendukung respons stres. Yoga adalah salah satu latihan yang lembut dan menenangkan, yang membantu mengatur kembali hormon stres yang tidak terkendali. Studi juga mendukung efektivitas yoga untuk menurunkan berat badan.

Temukan koneksi
Penelitian menunjukkan perasaan kesepian cukup kuat untuk memicu peningkatan produksi kortisol. Untuk mengakhiri perasaan terisolasi, Anda bisa menghubungi teman dan keluarga agar tidak merasa kesepian.

Baca juga: Tips Jaga Kesehatan Jantung kala Pandemi Covid-19

Berita terkait

Tips agar Tak Salah Pilih Pasangan lewat Perjodohan

12 jam lalu

Tips agar Tak Salah Pilih Pasangan lewat Perjodohan

Buat yang sedang mencari pasangan melalui proses perjodohan atau kencan kilat, perhatikan beberapa hal penting berikut agar tak salah pilih.

Baca Selengkapnya

Alami Burnout karena Merawat Orang Tua Demensia, Begini Saran Pakar

13 jam lalu

Alami Burnout karena Merawat Orang Tua Demensia, Begini Saran Pakar

Merawat orang tua dengan demensia menyebabkan burnout, apalagi jika Anda harus merawat anak juga alias generasi sandwich. Simak saran pakar.

Baca Selengkapnya

Kenali Dampak Stres pada Diabetes dan Cara Mengelolanya

2 hari lalu

Kenali Dampak Stres pada Diabetes dan Cara Mengelolanya

Stres fisik, seperti saat sakit atau cedera, gula darah juga bisa meningkat, yang dapat mempengaruhi penderita diabetes tipe 1 maupun tipe 2.

Baca Selengkapnya

Psikiater: Jangan Ukur Kebahagiaan Berdasar Standar Orang Lain

3 hari lalu

Psikiater: Jangan Ukur Kebahagiaan Berdasar Standar Orang Lain

Faktor penghambat kebahagiaan kerap berasal dari tekanan dalam diri untuk mencapai sesuatu dari standar mengukur kebahagiaan orang lain.

Baca Selengkapnya

Tips Psikiater untuk Mengusir Rasa Tak Bahagia

3 hari lalu

Tips Psikiater untuk Mengusir Rasa Tak Bahagia

Rutin menulis jurnal bersyukur atau gratitude journal, semacam buku harian, bisa menjadi salah satu cara mengusir perasaan tidak bahagia.

Baca Selengkapnya

Olahraga Malam Hari Disebut Lebih Bermanfaat bagi Orang Obesitas

3 hari lalu

Olahraga Malam Hari Disebut Lebih Bermanfaat bagi Orang Obesitas

Penelitian mengklaim olahraga pada malam hari bisa memberi lebih banyak manfaat kesehatan bagi orang obesitas dan diabetes tipe 2.

Baca Selengkapnya

12 Tips Bantu Cegah Kolesterol dan Gula Darah Tinggi

6 hari lalu

12 Tips Bantu Cegah Kolesterol dan Gula Darah Tinggi

Berikut 12 tips yang bantu mencegah kolesterol dan gula darah naik, termasuk pola makan dan kelola stres.

Baca Selengkapnya

Pakar Sebut 8 Hal Paling Umum yang Percepat Penuaan

7 hari lalu

Pakar Sebut 8 Hal Paling Umum yang Percepat Penuaan

Pakar kesehatan menyebut delapan perilaku tak sehat paling umum yang mempercepat proses penuaan. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Kelola Stres Setiap Hari untuk Redakan Emosi

7 hari lalu

Kelola Stres Setiap Hari untuk Redakan Emosi

Mengelola stres adalah cara meredakan emosi yang harus terus dilatih setiap hari agar tidak mudah emosional si situasi yang buruk.

Baca Selengkapnya

Kecewa karena Calon yang Didukung Kalah, Simak Saran Psikolog

7 hari lalu

Kecewa karena Calon yang Didukung Kalah, Simak Saran Psikolog

Psikolog mengatakan wajar bila orang kecewa karena harapan tidak menjadi kenyataan tetapi rasa kecewa itu mesti dikelola agar tak sampai memicu stres.

Baca Selengkapnya