Mengapa Wanita Lebih Rentan Mengalami Efek Samping Vaksin Dibanding Pria?

Reporter

Tempo.co

Editor

Nurhadi

Rabu, 18 Agustus 2021 15:39 WIB

Vaksinolog Dirga Sakti Rambe mengatakan manfaat vaksinasi lebih banyak dibandingkan efek sampingnya.

TEMPO.CO, Jakarta - Data awal vaksinasi pada Desember 2020 menunjukkan bahwa banyak wanita mengalami efek samping vaksin Covid-19 yang lebih parah dibanding pria. Menurut laman Observer Research Foundation, efek samping yang ditimbulkan vaksin Pfizer dirasakan oleh 21 orang dan 19 di antaranya adalah wanita.

Pada Februari, Centers for Disease and Control Prevention (CDC) mempublikasi data tentang efek samping Covid-19. Sebanyak 61 persen dosis vaksin diterima wanita dan 72 persen efek samping yang dilaporkan ke agensi berasal dari wanita.

Ketimpangan yang terjadi antara jumlah wanita dan pria yang mengalami efek samping vaksin bukan merupakan hal baru. CDC menerima laporan studi tahun 2019 yang membahas mengenai efek samping vaksin dari 1990 hingga 2016 menemukan 80 persen laporan alergi parah (anafilaksis) yang melibatkan orang dewasa berasal dari wanita.

Menurut Ke'ala Akat dari Yale School of Medicine, jawaban atas pertanyaan mengapa lebih banyak laporan efek samping vaksin dari wanita tidak sederhana. Salah satu kemungkinannya adalah bukti yang menunjukkan wanita lebih aktif mencari perawatan medis ketika sedang sakit. Namun, hal ini belum diteliti lebih lanjut.

Hormon seperti estrogen yang mempengaruhi sistem reproduksi perempuan mungkin bertanggung jawab atas respon imun mereka. Meskipun demikian, penelitian yang melibatkan hubungan antara jenis kelamin dan gender dengan respons vaksin juga menyoroti masalah yang lebih besar mengenai bagaimana wanita memproses dan dipengaruhi secara psikologis oleh obat-obatan.

Advertising
Advertising

Meskipun wanita lebih rentan akan efek samping vaksin, hal ini mengindikasikan manfaat perlindungan vaksin yang bekerja baik pada tubuh perempuan. Sampai sekarang, banyak peneliti yang masih melakukan studi mengenai faktor yang membedakan efisiensi obat-obatan dan keamanan pemakaiannya terhadap jenis kelamin dan gender.

Seorang peneliti Covid-19, dr. Akiko Iwasaki, memaparkan rumor palsu yang beredar mengenai efek samping vaksin resmi yang telah menakuti sejumlah wanita meskipun pihak Food and Drug Administration (FDA) telah mendemonstrasikan keamanannya. "Perlu diingat, lebih baik mengakses laman yang dapat dipercaya seperti CDC dalam mencari informasi mngenai vaksin Covid-19," tulis Akau dikutip Tempo dari laman Yale School of Medicine, Senin, 5 April 2021.

DINA OKTAFERIA

Baca juga: Benarkah Respons Perempuan terhadap Vaksin Covid-19 Lebih Baik?

Berita terkait

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

1 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

2 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

3 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Jenis Vaksin yang Dianjurkan Pakar untuk Jemaah Haji

3 hari lalu

Jenis Vaksin yang Dianjurkan Pakar untuk Jemaah Haji

Empat jenis vaksin sangat penting bagi jemaah haji, terutama yang masuk populasi berisiko tinggi seperti lansia dan pemilik komorbid.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

6 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

10 hari lalu

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa

Baca Selengkapnya

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

10 hari lalu

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

"Terbukti secara sah dan meyakinkan," kata jaksa KPK di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat saat membacakan surat tuntutan pada Kamis, 18 April 2024.

Baca Selengkapnya

Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

16 hari lalu

Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

Selain musim libur panjang Idul Fitri, April juga tengah musim pancaroba dan dapat menjadi ancaman bagi kesehatan. Berikut pesan PB IDI.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Menhub Budi Karya Usulkan WFH di Selasa dan Rabu, Sri Mulyani Sebut Idul Fitri Tahun Ini Sangat Istimewa

17 hari lalu

Terpopuler: Menhub Budi Karya Usulkan WFH di Selasa dan Rabu, Sri Mulyani Sebut Idul Fitri Tahun Ini Sangat Istimewa

Menhub Budi Karya Sumadi mengusulkan work from home atau WFH untuk mengantisipasi kepadatan lalu lintas saat puncak arus balik Lebaran.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: H-4 Lebaran Penumpang di 20 Bandara AP II Melonjak 15 Persen, Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19

20 hari lalu

Terpopuler: H-4 Lebaran Penumpang di 20 Bandara AP II Melonjak 15 Persen, Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19

AP II mencatat jumlah penumpang pesawat angkutan Lebaran 2024 di 20 bandara yang dikelola perusahaan meningkat sekitar 15 persen.

Baca Selengkapnya