53,7 Persen Penyintas Alami Long Covid Selama Sebulan, Simak Gejalanya

Reporter

Tempo.co

Editor

Nurhadi

Sabtu, 28 Agustus 2021 10:54 WIB

Tenaga medis tengah merawat pasien Covid-19 di RSUD Kramat Jati, Jakarta, Kamis, 26 Agustus 2021. Selama pandemi, sudah ditemukan 848.263 kasus Covid-19 di Jakarta, dengan 827.333 di antaranya sembuh, sementara 13.216 orang lainnya meninggal. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta - Sembuh dari Covid-19 tidak serta merta menghilangkan gejala Covid-19 pada penyintas. Gejala yang dialami pasca sembuh dari Covid-19 disebut sebagai Long Covid.

Dilansir dari Koran Tempo edisi 5 Juni 2021, dokter spesialis paru, Yahya, mengatakan 53,7 persen penyintas mengalami Long Covid selama sebulan, sementara sisanya bahkan bisa mengalami Long Covid hingga enam bulan.

"Gejala ini dimulai dari pelemahan fisik secara umum, sesak napas, nyeri sendi, nyeri otot, batuk, diare, serta kehilangan daya penciuman dan pengecapan," katanya dalam wawancara Jumat, 4 Juni 2021.

Menurut Kepala Bagian Pembinaan Fungsi Rumah Sakit Bhayangkara R. Sukanto ini, gejala Long Covid pada tiap orang bisa berbeda. Ada yang mengalami sesak, lemas, nyeri sendi, nyeri otot, batuk, anosmia, hingga diare.

"Jadi, Long Covid membuat pasien berisiko mengalami kerusakan jaringan tubuh dalam jangka panjang hingga menyebabkan gangguan respons imun dan gangguan saraf," ujar ahli virologi Universitas Udayana, I Gusti Ngurah Kade Mahardika.

Advertising
Advertising

Sementara itu penyintas Covid-19, Cahyandaru Kuncorojati, mengatakan virus Corona juga menyerang psikologisnya. Ketika dirawat di rumah sakit, ia sempat teringat kedua anaknya yang masih kecil dan istrinya. Karenanya, ia merasa bertanggung jawab untuk sembuh dari Covid-19.

Pasca dinyatakan sembuh dari Covid-19, ia malah mengalami gejala Long Covid berupa anosmia dan kehilangan daya pengecapan selama sebulan. "Berangsur-angsur mulai kembali, tapi sampai sekarang indera penciuman saya sudah tidak setajam dulu lagi," ungkapnya.

Gejala Long Covid, lanjut Yahya, bisa dipicu oleh kondisi psikologis penyintas. Contohnya cepat cemas dan depresi. Jika penyintas mengalami hal semacam ini, lebih baik segera dikonsultasikan pada dokter.

Penyebab utama Long Covid belum diketahui hingga saat ini. Namun, Long Covid disinyalir timbul karena gaya hidup yang tidak sehat, komorbid, dan kejiwaan yang tidak stabil.

AMELIA RAHIMA SARI

Baca juga: Long Covid Bisa Terjadi Hingga 6 Bulan, Ini Gejala Awalnya

Berita terkait

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

1 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

1 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

1 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

1 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

2 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Olahraga dan Modifikasi Gaya Hidup, Investasi Kesehatan bagi Anak Muda

4 hari lalu

Olahraga dan Modifikasi Gaya Hidup, Investasi Kesehatan bagi Anak Muda

Olahraga bisa menjadi investasi kesehatan di masa datang dan penting bagi anak muda zaman sekarang mengubah gaya hidup sehat dengan rajin berolahraga.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

7 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

8 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

9 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

11 hari lalu

Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

Gaya hidup tidak sehat dan cenderung kebarat-baratan memicu pasien kanker usia muda semakin banyak.

Baca Selengkapnya