Urinalisis, Tes Urine Mendeteksi Penyakit dari Ginjal hingga Kelainan Darah

Reporter

Tempo.co

Minggu, 5 September 2021 08:54 WIB

Ilustrasi urine (pixabay.com)

TEMPO,CO, Jakarta - Tes urine sering digunakan untuk menganalisis keberadaan obat-obatan terlarang dan resep obat tertentu pada tubuh seseorang. Tes urine juga digunakan untuk mendeteksi apakah wanita sedang hamil atau tidak, namun bisakah tes urine digunakan untuk deteksi keberadaan penyakit?

Melansir Healthline pada situs healthline.com, tes urine bisa digunakan untuk mendeteksi beberapa penyakit tertentu, yang terkait dengan paru-paru, ginjal, saluran kemih, kulit, diabetes, dan kandung kemih. Sebab, apabila salah satu dari organ tubuh tersebut mengalami masalah, ia akan mempengaruhi penampilan, konsentrasi, dan kandungan urine seseorang.

Namun, tes urin untuk mendeteksi penyakit berbeda jenis dengan tes urine obat-obatan dan kehamilan, meski ketiganya sama-sama melibatkan urine sebagai sampel. Tes urin penyakit dikenal dengan urinalisis, yaitu tes laboratorium yang membantu dokter mendeteksi masalah yang mungkin ditunjukkan oleh urin seseorang.

Biasanya, dokter juga menyarankan seseorang melakukan tes urinalisis apabila pasien mengalami gejala tertentu, termasuk: sakit perut, sakit punggung, darah dalam urin, dan buang air kecil yang menyakitkan.

Bagaimana urinalisis menunjukkan sebuah penyakit?

Berdasar Mayoclinic pada situs mayoclinic.org, sampel urin yang didapat akan menunjukkan reaksi saat dilakukan tes kimia, ia akan berubah warna jika ada zat tertentu atau jika kadarnya di atas normal, ujinya meliputi:

1. Keasaman (pH)
Apabila tingkat pH menunjukkan jumlah asam dalam urine. Tingkat pH yang tidak normal dapat mengindikasikan gangguan ginjal atau saluran kemih.

2. Konsentrasi
Ukuran konsentrasi, atau berat jenis, menunjukkan seberapa terkonsentrasi partikel dalam urine. Konsentrasi yang lebih tinggi dari normal seringkali merupakan akibat dari tidak minum cukup cairan.

3. Protein
Kadar protein yang rendah dalam urin adalah normal. Peningkatan kecil protein dalam urine biasanya tidak perlu dikhawatirkan, tetapi jumlah yang lebih besar dapat mengindikasikan masalah ginjal.

4. Gula
Umumnya jumlah gula (glukosa) dalam urin terlalu rendah untuk dideteksi. Setiap deteksi gula pada tes ini biasanya memerlukan tes lanjutan untuk indikasi diabetes.

5. Keton
Seperti halnya gula, jumlah keton yang terdeteksi dalam urine bisa menjadi tanda diabetes dan memerlukan tes lanjutan.

6. Bilirubin
Bilirubin adalah produk pemecahan sel darah merah. Biasanya, bilirubin dibawa dalam darah dan masuk ke hati, di mana ia dikeluarkan dan menjadi bagian dari empedu. Bilirubin dalam urine dapat menunjukkan kerusakan atau penyakit hati.

7. Bukti infeksi
Jika nitrit atau leukosit esterase – produk sel darah putih – terdeteksi dalam urine, itu mungkin merupakan tanda infeksi saluran kemih.

8. Darah
Apabila ditemukan darah dalam tes urine, maka diperlukan pengujian tambahan, ini mungkin merupakan tanda kerusakan ginjal, infeksi, batu ginjal atau kandung kemih, kanker ginjal atau kandung kemih, atau kelainan darah.

DELFI ANA HARAHAP

Baca: Minum Urine untuk Kesehatan Berkhasiat atau Justru Bahaya

Berita terkait

Alasan Penderita Asam Urat Wajib Hindari Ikan Tongkol

3 hari lalu

Alasan Penderita Asam Urat Wajib Hindari Ikan Tongkol

Bagi penderita asam urat harus menghindari makanan laut, seperti ikan tongkol. Lantas, mengapa demikian?

Baca Selengkapnya

Kenali Dampak Stres pada Diabetes dan Cara Mengelolanya

4 hari lalu

Kenali Dampak Stres pada Diabetes dan Cara Mengelolanya

Stres fisik, seperti saat sakit atau cedera, gula darah juga bisa meningkat, yang dapat mempengaruhi penderita diabetes tipe 1 maupun tipe 2.

Baca Selengkapnya

12 Penyebab Kantuk Berat yang Perlu Diwaspadai, Salah Satunya Kanker

4 hari lalu

12 Penyebab Kantuk Berat yang Perlu Diwaspadai, Salah Satunya Kanker

Rasa kantuk merupakan hal normal yang terjadi dalam tubuh. Tapi, ada beberapa penyebab kantuk berat yang harus diwaspadai. Ini penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Polisi Bakal Ulang Tes Urine Rio Reifan, Dalami Status Sebagai Pemakai atau Sekaligus Pengedar

4 hari lalu

Polisi Bakal Ulang Tes Urine Rio Reifan, Dalami Status Sebagai Pemakai atau Sekaligus Pengedar

Polisi mengatakan Rio Reifan baru keluar dari lapas setelah menjalani hukuman 3 tahun penjara pada Februari 2024.

Baca Selengkapnya

Yang Perlu Diperhatikan Pasien Diabetes kala Cuaca Panas Ekstrem

5 hari lalu

Yang Perlu Diperhatikan Pasien Diabetes kala Cuaca Panas Ekstrem

Berikut tips tetap terhidrasi dan sehat selama cuaca panas ekstrem bagi pasien diabetes yang mungkin mengalami respons dari obat.

Baca Selengkapnya

Kandungan Plastik dalam Makanan dan Minuman: Dampak Kesehatan dan Cara Kurangi Konsumsi Mikroplastik

7 hari lalu

Kandungan Plastik dalam Makanan dan Minuman: Dampak Kesehatan dan Cara Kurangi Konsumsi Mikroplastik

Penelitian menunjukkan bahwa hampir semua makanan kita mengandung mikroplastik, dalam bentuk apa saja? Apa bahaya bagi kesehatan?

Baca Selengkapnya

12 Tips Bantu Cegah Kolesterol dan Gula Darah Tinggi

7 hari lalu

12 Tips Bantu Cegah Kolesterol dan Gula Darah Tinggi

Berikut 12 tips yang bantu mencegah kolesterol dan gula darah naik, termasuk pola makan dan kelola stres.

Baca Selengkapnya

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

8 hari lalu

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.

Baca Selengkapnya

Saling Mempengaruhi, Ini Hubungan Diabetes dengan Gangguan Tidur

8 hari lalu

Saling Mempengaruhi, Ini Hubungan Diabetes dengan Gangguan Tidur

Penderita diabetes tipe 2 mengalami masalah gangguan tidur karena ketidakstabilan kadar gula darah dan gejala terkait diabetes.

Baca Selengkapnya

Dilepas Karena Bukan Pemakai Narkoba, Anggota Polres Metro Jaktim Kembali Bertugas

10 hari lalu

Dilepas Karena Bukan Pemakai Narkoba, Anggota Polres Metro Jaktim Kembali Bertugas

Satu anggota Polres Metro Jakarta Timur yang ikut ditangkap bersama empat polisi dari Polda Metro Jaya karena pesta narkoba di Depok dilepas.

Baca Selengkapnya