Orang yang Kena Covid-19 Bisa Punya Hybrid Immunity, Level Kekebalan Meningkat

Reporter

Tempo.co

Minggu, 5 September 2021 09:30 WIB

Seorang pasien mengenakan masker duduk di bangku di geladak kapal penumpang milik perusahaan pelayaran milik negara PT PELNI, KM Umsini yang dimodifikasi menjadi pusat isolasi pasien COVID-19 OTG di Makassar, Sulawesi Selatan, 8 Agustus 2021. REUTERS/Abd. Rahman Muchtar

TEMPO.CO, Jakarta - Berdasarkan aturan pemerintah orang yang pernah terinfeksi Covid-19 dapat melakukan vaksinasi setelah 3 bulan dari gejala awal. Tetapi tidak sedikit yang masih bertanya-tanya perlukah vaksin setelah terinfeksi karena tubuh dinilai memiliki kekebalan alami selama 6 bulan.

Pernyataan bahwa tubuh memiliki kekebalan alami dalam kurun waktu tersebut dibantah oleh Samuel Pola Karta Sembiring, dokter yang juga health educator.

Menurut keterangannya yang diunggah melalui akun Instagramnya, @doktersam apabila penyintas Covid-19 melakukan vaksinasi setelahnya akan terjadi hybrid immunity.

Hybrid immunity merupakan kondisi imunitas yang didapat dari kombinasi kekebalan alami dan kekebalan dari vaksinasi. Respon imunitas dari kombinasi ini akan meningkat 25-100 kali daripada kekebalan yang diperoleh secara alami.

Dokter Sam, sapaannya, juga menjelaskan bahwa vaksin pfizer dan moderna dapat memicu hybrid immunity dan untuk vaksin jenis lain belum diteliti.

Advertising
Advertising

Selain dua vaksin tadi, cross neutralizing antibodies atau sel B memori membantu menyiapkan ingatan informasi-informasi yang diperoleh untuk berjaga-jaga terhadap kemungkinan virus varian baru lain. Yang bisa saja muncul di masa depan.

Manfaat lain yang didapat melalui vaksinasi setelah terinfeksi Covid-19 adalah tubuh dapat mengumpulkan informasi mengenai varian virus. “Sistem imun penyintas yang telah divaksinasi mendapat banyak peningkatan antibodi netralisasi terhadap banyak varian dibanding penyintas yang hanya mengandalkan kekebalan alami nya saja,” ujar Sam.

Ia juga tidak membenarkan anggapan kekebalan yang didapat karena infeksi Covid -19 lebih baik daripada didapatkan dari vaksinasi. Orang terinfeksi covid sebelum vaksinasi risiko masuk icu dan kematiannya lebih tinggi karena gejala yang didapat lebih berat. Juga orang yang belum melakukan vaksinasi dan terinfeksi virus corona berisiko mendapat long covid lebih tinggi.

Sam menambahkan, kekebalan alami yang dimiliki penyintas Covid-19 tidak permanen. Meskipun sistem imun penyintas memiliki ingatan hingga 8 bulan, namun antibodi spesifiknya umumnya berumur lebih pendek.

Terlebih saat kekebalan yang menurun dan lengahnya terhadap protokol kesehatan akan meningkatkan potensi reinfeksi atau infeksi kembali.

Dengan kondisi seperti itu, Sam menegaskan para penyintas Covid-19 perlu melakukan vaksinasi, selain membentuk hybrid immunity juga mengurangi reinfeksi.

TATA FERLIANA

Baca juga: Rujuk Kata Epidemiolog, Menkes Sebut Herd Immunity Tak Mungkin Tercapai

Berita terkait

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

2 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

2 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

3 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Jenis Vaksin yang Dianjurkan Pakar untuk Jemaah Haji

3 hari lalu

Jenis Vaksin yang Dianjurkan Pakar untuk Jemaah Haji

Empat jenis vaksin sangat penting bagi jemaah haji, terutama yang masuk populasi berisiko tinggi seperti lansia dan pemilik komorbid.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

7 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

10 hari lalu

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa

Baca Selengkapnya

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

10 hari lalu

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

"Terbukti secara sah dan meyakinkan," kata jaksa KPK di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat saat membacakan surat tuntutan pada Kamis, 18 April 2024.

Baca Selengkapnya

Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

16 hari lalu

Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

Selain musim libur panjang Idul Fitri, April juga tengah musim pancaroba dan dapat menjadi ancaman bagi kesehatan. Berikut pesan PB IDI.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Menhub Budi Karya Usulkan WFH di Selasa dan Rabu, Sri Mulyani Sebut Idul Fitri Tahun Ini Sangat Istimewa

18 hari lalu

Terpopuler: Menhub Budi Karya Usulkan WFH di Selasa dan Rabu, Sri Mulyani Sebut Idul Fitri Tahun Ini Sangat Istimewa

Menhub Budi Karya Sumadi mengusulkan work from home atau WFH untuk mengantisipasi kepadatan lalu lintas saat puncak arus balik Lebaran.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: H-4 Lebaran Penumpang di 20 Bandara AP II Melonjak 15 Persen, Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19

21 hari lalu

Terpopuler: H-4 Lebaran Penumpang di 20 Bandara AP II Melonjak 15 Persen, Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19

AP II mencatat jumlah penumpang pesawat angkutan Lebaran 2024 di 20 bandara yang dikelola perusahaan meningkat sekitar 15 persen.

Baca Selengkapnya