Cegah Pernikahan Dini dengan Edukasi Seksualitas pada Anak

Reporter

Antara

Senin, 20 September 2021 20:13 WIB

ilustrasi pernikahan muda (pixabay.com)

TEMPO.CO, Jakarta - Pemberian edukasi seksualitas sudah dapat dilakukan sejak dini. Namun, perlu dilakukan secara bertahap sesuai dengan usia tumbuh kembang anak. Psikolog Klinis dari Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, Anna Surti Ariani, mengatakan pemberian edukasi seksualitas pada masyarakat dapat membantu mencegah terjadinya pernikahan dini.

“Anak remaja tidak suka dibuat penasaran. Itu justru membuat mereka ingin mencoba. Harusnya kita melakukan pendidikan seksualitas di usia yang tepat, termasuk memberi tahu risiko-risiko pernikahan dini,” kata Anna.

Pada saat memberikan edukasi seksualitas yang terkait dengan pernikahan dini, Anna mengatakan sangat penting untuk setiap pihak menjabarkan bagaimana sebenarnya suka duka yang terjadi apabila melakukannya. Edukasi itu tidak hanya memberikan pemahaman mengenai bagaimana cara berhubungan seks yang sehat atau sekadar memperkenalkan alat kelamin tetapi juga segala hal yang berhubungan dengan seks, termasuk cara berkomunikasi sehat dengan orang lain.

Pada balita, misalnya, dia menyarankan agar orang tua dapat mengedukasi anak dengan memperkenalkan nama alat kelamin. Dengan memperkenalkan bagian seksualnya, anak akan lebih cepat bertindak apabila terjadi suatu kejahatan seksual.

“Orang tua melindungi apa ketika anak melaporkan sesuatu yang tidak jelas? Tapi ketika sudah diberi tahu nama alat kelaminnya, anak bisa melaporkan dengan cepat ketika dia sampai mengalami kejahatan seksual,” ujar Anna.

Advertising
Advertising

Edukasi pada balita termasuk membiasakan anak agar tidak melepas baju di sembarang tempat atau memperlihatkan bagian tubuh di lingkungan yang terbuka serta mengajarkan adanya sentuhan baik dan buruk yang dilakukan oleh orang saat melakukan kontak fisik dengan anak. Anna menuturkan bagi anak yang telah duduk di bangku sekolah dasar (SD), para guru dapat mulai mengajarkan peran-peran yang dilakukan oleh setiap gender. Sedangkan untuk sekolah menengah pertama (SMP) perlu diajarkan apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan ketika memiliki ketertarikan pada lawan jenis.

“Penting untuk diajarkan pada pendidikan seksualitas. Kemudian nanti saat SMA bisa dilanjutkan bagaimana menjalin relasi yang sehat dengan orang lain, bukan relasi yang toksik. Itu juga pendidikan seksualitas yang perlu dibahas,” ujarnya.

Ia mengatakan sangat salah apabila masyarakat masih berpikiran pemberian pendidikan seksual tidak boleh dilakukan karena melalui pelajaran tersebut anak-anak dapat menghormati diri sendiri, kesehatan seksualnya, serta mampu lebih menghormati lawan jenis.

“Dengan mereka mendapatkan pendidikan seksualitas yang sesuai usia justru anak itu terlindung dari risiko-risiko masalah kejahatan seksual, risiko-risiko melakukan hal-hal yang tidak benar dari seksualitas dia, justru dia memiliki kehidupan seksualitas yang lebih sehat. Jadi, salah sekali kalau tidak boleh melakukan pendidikan seksualitas, justru ini penting sekali,” ucap Anna.

Secara terpisah, Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Hasto Wardoyo, menyoroti edukasi mengenai pernikahan pada anak perlu lebih digalakkan untuk dapat mencegah terjadinya kematian ibu dan bayi.

“Salah satu hal yang perlu kita lakukan adalah kita luruskan bahwa pemahaman terhadap kesehatan reproduksi itu penting,” kata Hasto.

Hasto mengatakan hal tersebut penting untuk dilakukan lebih masif lagi agar dapat mengubah pandangan masyarakat pada pendidikan seksual yang masih dianggap sebagai suatu hal yang tabu. Ia menjelaskan apabila anak tersebut memilih untuk hamil pada usia yang lebih muda, tulang akan berhenti bertambah panjang dan mudah terkena penyakit saat usia tua karena perempuan akan mengalami menopause dan osteoporosis serta rentan terkena kanker mulut rahim.

Hasto menegaskan apabila anak telah memahami dan mengetahui pentingnya kesehatan pada sistem reproduksi tubuh maka akan memiliki pola pikir dan perilaku yang berbeda saat menanggapi hal terkait perkawinan.

Baca juga: Tidak Mudah Ingin Nikah Muda dengan Dispensasi Kawin

Berita terkait

Psikolog Sebut Pentingnya Pendidikan Seksual pada Anak di Era Digital

7 hari lalu

Psikolog Sebut Pentingnya Pendidikan Seksual pada Anak di Era Digital

Peran orang tua sangat penting untuk membuka informasi mengenai kesehatan dan pendidikan seksual kepada anak, khususnya anak perempuan.

Baca Selengkapnya

Saat Debat Capres Ganjar Sebut Persoalan Pernikahan Dini, Bagaimana Ketentuannya?

5 Februari 2024

Saat Debat Capres Ganjar Sebut Persoalan Pernikahan Dini, Bagaimana Ketentuannya?

Ganjar ungkapkan soal pernikahan dini bisa mempengaruhi timbulnya stunting. Apa saja masalah akibat pernikahan dini?

Baca Selengkapnya

Begini Dampak Buruk Stigma Terhadap Seksualitas dan Reproduksi Disabilitas

26 Januari 2024

Begini Dampak Buruk Stigma Terhadap Seksualitas dan Reproduksi Disabilitas

Akibatnya, beberapa perempuan disabilitas terpaksa dipisahkan dari pasangannya yang juga penyandang disabilitas.

Baca Selengkapnya

H&M Minta Maaf karena Iklannya Dituduh Bernada Seksualitas pada Anak

24 Januari 2024

H&M Minta Maaf karena Iklannya Dituduh Bernada Seksualitas pada Anak

H&M menarik iklan onlinenya dan meminta maaf setelah iklan 'back to school' dituduh seperti melakukan seksualitas pada anak

Baca Selengkapnya

7 Sumber Konflik Pernikahan Menurut Konselor

21 Januari 2024

7 Sumber Konflik Pernikahan Menurut Konselor

Konselor pernikahan memaparkan tujuh sumber konflik dalam rumah tangga. Apa saja dan bagaimana mengatasinya?

Baca Selengkapnya

Penyebab Alat Kelamin Iritasi dan Gatal Parah, Wewangian sampai Deterjen

13 Januari 2024

Penyebab Alat Kelamin Iritasi dan Gatal Parah, Wewangian sampai Deterjen

Wewangian dan deterjen bisa menyebabkan alat kelamin mengalami iritasi hingga gatal. Simak cara mencegahnya.

Baca Selengkapnya

Jeffrey Epstein Gunakan Hak Amandemen Kelima Sebanyak 600 Kali di Pengadilan, Apa Artinya?

7 Januari 2024

Jeffrey Epstein Gunakan Hak Amandemen Kelima Sebanyak 600 Kali di Pengadilan, Apa Artinya?

Pelaku kejahatan seksual Jeffrey Epstein menggunakan hak Amandemen Kelima dari Konstitusi AS sebanyak 600 kali di pengadilan.

Baca Selengkapnya

Usia yang Pas Kenalkan Pendidikan Seks ke Remaja Sebelum Lewat Media Sosial

3 Januari 2024

Usia yang Pas Kenalkan Pendidikan Seks ke Remaja Sebelum Lewat Media Sosial

Remaja pada usia tertentu mulai berminat terhadap topik seksual, apalagi dihadapkan berbagai informasi terkait pendidikan seks lewat media sosial.

Baca Selengkapnya

Kongres Perempuan Indonesia 1928 Jadi Penetapan Hari Ibu Nasional, Begini Isi Kongresnya

21 Desember 2023

Kongres Perempuan Indonesia 1928 Jadi Penetapan Hari Ibu Nasional, Begini Isi Kongresnya

Kongres Perempuan Indonesia ke-1 jadi dasar penetapan Hari Ibu Nasional. Lalu, bagaimana sejarahnya dan apa saja mosi dan keputusan kongres saat kepada pemerintah kolonial Belanda?

Baca Selengkapnya

Begal Payudara di Ciputat Terekam CCTV, Warga Tangsel Minta Polisi Segera Tangkap dan Hukum Pelakunya

10 Desember 2023

Begal Payudara di Ciputat Terekam CCTV, Warga Tangsel Minta Polisi Segera Tangkap dan Hukum Pelakunya

Dalam video viral yang diunggah di media sosial, disebutkan peristiwa begal payudara itu terjadi di Jalan Lele, Kelurahan Bambu Apus, Ciputat.

Baca Selengkapnya