Mana yang Benar, Vaksin Johnson & Johnson Disuntikkan Satu Kali atau Dua Kali

Reporter

Tempo.co

Editor

Rini Kustiani

Kamis, 23 September 2021 05:33 WIB

Ilustrasi vaksinasi (Pixabay.com)

TEMPO.CO, Jakarta - Masyarakat umumnya mengetahui vaksin Johnson & Johnson disuntikkan hanya satu kali. Hal ini tidak seperti vaksin Covid-19 lainnya, misalkan vaksin Sinovac, vaksin Sinopharm, vaksin Pfizer, vaksin Moderna, vaksin AstraZeneca yang harus disuntikkan dua kali.

Pada 11 September 2021, Indonesia mendapatkan vaksin Johnson & Johnson sebanyak 500 ribu dosis. Sekarang muncul spekulasi apakah vaksin Johnson & Johnson cukup disuntikkan satu kali atau perlu dua kali suntik seperti vaksin Covid-19 yang lain?

Guru Besar di Departemen Pulmonologi dan Ilmu Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), Tjandra Yoga Aditama menjelaskan para pakar vaksin internasional telah berdiskusi tentang hasil penelitian yang menunjukkan bagaimana jika vaksin Johnson & Johnson disuntikkan dua kali. Dalam pertemuan yang berlangsung pada Selasa malam, 21 September 2021 itu, pihak Johnson & Johnson memberikan pernyataan di depan para ahli.

"Produsen vaksin Johnson & Johnson menyebutkan, 'pemberian satu kali vaksin ini menghasilkan respon imun yang kuat dan menimbulkan memori kekebalan dalam waktu lama. Dan bila diberikan booster kedua, maka kekuatan proteksinya terhadap Covid-19 akan makin meningkat'," demikian kata Tjandra Yoga mengutip pernyataan produsen vaksin Johnson & Johnson yang disampaikan melalui pesan instan pada Rabu, 22 September 2021.

Menurut pernyataan pimpinan perusahaan produsen vaksin Johnson & Johnson ini, Tjandra Yoga melanjutkan, apabila vaksin tersebut disuntikkan sampai dua kali, akan memberikan proteksi sampai 94 persen untuk mencegah seseorang tertular dan bergejala. Efikasi tersebut setara dengan angka proteksi vaksin Moderna dan vaksin Pfizer yang memang diberikan dua dosis.

Advertising
Advertising

Tjandra Yoga Aditama melanjutkan, pada Agustus 2021, produsen vaksin Johnson & Johnson sudah menyampaikan kepada pemerintah tentang efektivitas vaksin yang kian baik apabila disuntikkan dua kali. Jaraknya sekitar delapan bulan setelah penyuntikan dosis pertama.

"Perkembangan ini belum banyak diketahui di Indonesia karena selama ini yang selalu dibicarakan adalah pemberian vaksin Johnson & Johnson cukup satu kali saja," kata Tjandra Yoga. Pemberian satu dosis saja memang lebih praktis dari sudut penerapan di lapangan. Namun demikian, menurut dia, sebaiknya pemerintah mengkaji lagi untuk menentukan kebijakan penggunaan vaksin Johnson & Johnson tersebut.

Mantan Direktur WHO Asia Tenggara ini juga mengingatkan pengetahuan tentang Covid-19 amat dinamis dan dapat berubah sesuai hasil penelitian terakhir. "Sebab itu, kita perlu menguasainya dengan baik," kata Tjandra Yoga. Kini muncul juga sudut pandang baru tentang pemberian booster atau vaksinasi dosis ketiga pada vaksin yang memang seharusnya dua dosis. Sejauh ini, vaksin booster hanya untuk tenaga kesehatan. Namun banyak juga orang non-medis yang sudah mendapatkannya.

Baca juga:
Pemerintah Genjot Vaksinasi di Wilayah yang Masih Berstatus PPKM Level 4

Berita terkait

BPOM Pastikan Vaksin AstraZeneca Sudah Tidak Beredar di Indonesia

11 jam lalu

BPOM Pastikan Vaksin AstraZeneca Sudah Tidak Beredar di Indonesia

Koordinator Humas Badan Pengawas Makanan dan Obat (BPOM) Eka Rosmalasari angkat bicara soal penarikan vaksin AstraZeneca secara global.

Baca Selengkapnya

AstraZeneca Tarik Vaksin Covid-19, Terkait Efek Samping yang Bisa Sebabkan Kematian?

1 hari lalu

AstraZeneca Tarik Vaksin Covid-19, Terkait Efek Samping yang Bisa Sebabkan Kematian?

AstraZeneca menarik vaksin Covid-19 buatannya yang telah beredar dan dijual di seluruh dunia.

Baca Selengkapnya

Alasan Sosiolog Unair Sebut Penarikan Vaksin AstraZeneca Bisa Memicu Kecemasan Publik

1 hari lalu

Alasan Sosiolog Unair Sebut Penarikan Vaksin AstraZeneca Bisa Memicu Kecemasan Publik

Peneliti Unair menilai penarikan vaksin AstraZeneca dari pasar akan memicu pro dan kontra. Masyarakat bisa ragu terhadap program vaksinasi nasional.

Baca Selengkapnya

4 Vaksin Wajib Bagi Jamaah Haji 2024, Dua Jamaah dari Provinsi Ini Ada Tambahan Vaksin Polio

6 hari lalu

4 Vaksin Wajib Bagi Jamaah Haji 2024, Dua Jamaah dari Provinsi Ini Ada Tambahan Vaksin Polio

Jamaah Haji 2024 wajib menerima 3 vaksin, namun khusus jamaah dari Jawa Timur dan Jawa Tengah, ada penambahan vaksin polio.

Baca Selengkapnya

Vaksin AstraZeneca Disebut Sebabkan Trombositopenia, Apa Itu?

6 hari lalu

Vaksin AstraZeneca Disebut Sebabkan Trombositopenia, Apa Itu?

Perusahaan farmasi AstraZeneca akui ada efek samping langka, yaitu Trombositopenia.

Baca Selengkapnya

Vaksin AstraZeneca Tidak Diedarkan Lagi di Dunia, Begini Dampaknya untuk Indonesia

7 hari lalu

Vaksin AstraZeneca Tidak Diedarkan Lagi di Dunia, Begini Dampaknya untuk Indonesia

Epidemiolog menilai penarikan stok vaksin AstraZeneca dari pasar global tak berpengaruh terhadap penanganan Covid-19 saat ini.

Baca Selengkapnya

Ramai soal Efek Samping Langka AstraZeneca, Begini Cara Cek Jenis Vaksin Covid-19 yang Pernah Diterima

7 hari lalu

Ramai soal Efek Samping Langka AstraZeneca, Begini Cara Cek Jenis Vaksin Covid-19 yang Pernah Diterima

Pengecekan status dan jenis vaksin Covid-19 bisa dicek melalui aplikasi SatuSehat

Baca Selengkapnya

Bukan Akibat Efek Samping, Ini Kata AstraZeneca yang Tarik Stok Vaksin Covidnya di Dunia

7 hari lalu

Bukan Akibat Efek Samping, Ini Kata AstraZeneca yang Tarik Stok Vaksin Covidnya di Dunia

Perusahaan farmasi AstraZeneca telah memutuskan menarik stok vaksin Vaxzefria dari seluruh dunia. Waktunya bareng dengan sidang gugatan.

Baca Selengkapnya

Penyebab Meningitis pada Anak Sering Sulit Didiagnosis

8 hari lalu

Penyebab Meningitis pada Anak Sering Sulit Didiagnosis

Meningitis sering sulit didiagnosis dan bisa berkembang sangat pesat. Kalau anak-anak tidak tertolong dalam waktu 24 jam bisa meninggal

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pakar Sebut Perlunya Kajian Kejadian TTS Akibat Vaksinasi

8 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pakar Sebut Perlunya Kajian Kejadian TTS Akibat Vaksinasi

Pakar menyarankan agar vaksinasi tetap dijalankan namun dengan menggunakan jenis lain jika masyarakat ragu pada vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya