Kisah Inspiratif Bernard Wijaya, Belajar Finansial dari Nol dan Masuk Forbes

Reporter

Tempo.co

Editor

Rini Kustiani

Jumat, 8 Oktober 2021 15:37 WIB

Chief Executive Officer (CEO) Sucor Sekuritas, Bernardus Wijaya. Dok. Istimewa

TEMPO.CO, Jakarta - Bernard Wijaya masuk dalam daftar Forbes 30 Under 30 Indonesia di bidang Financial and Venture Capital pada Maret 2021. Pria yang berasal dari Kabupaten Sleman, Yogyakarta, ini kemudian sekolah di Magelang, Jawa Tengah, lalu ke Bandung, Jawa Barat, dan kini menjabat sebagai Chief Executive Officer (CEO) Sucor Sekuritas.

Kepada Tempo, Bernard Wijaya menceritakan bagaimana dia tumbuh sekitar 10 kilometer dari Gunung Merapi, Yogyakarta, yang jauh dari hiruk-pikuk kota. Sejak kecil, dia hobi membaca buku biografi berupa kartun atau komik yang berisi kisah sukses sejumlah tokoh.

"Aku beli buku dengan menyisihkan uang jajan," kata Bernard kepada Tempo pada Senin, 4 Oktober 2021. Setelah membaca sekitar 25 buku biografi, Bernard termotivasi mewujudkan cita-cita untuk mengubah dunia, seperti yang dilakukan oleh Walt Disney, Abraham Lincoln, hingga Albert Einstein.

Sejak duduk di sekolah dasar hingga sekolah menengah pertama, Bernard mengakui dia kurang bagus di bidang olahraga karena tidak memiliki keseimbangan yang baik. Kondisi ini membuat dia menjadi pribadi yang tertutup dan kurang bergaul. Meski begitu, dia nekat mendaftar ke SMA Taruna Nusantara di Magelang, Jawa Tengah, yang terkenal keras dalam menggembleng siswa.

Bernard mengakui itu adalah keputusan yang cukup menentukan baginya. Peringatan dari teman soal beratnya pendidikan di sekolah menengah atas itu membuat pria kelahiran Mlati, 17 Mei 1991, ini semakin terpacu untuk masuk dan bertahan di sana. "Aku tipe orang yang harus menerabas dulu. Coba dulu, asalkan tidak melanggar aturan main. Aku pasti mencoba," katanya.

Advertising
Advertising

Satu peristiwa tak terlupakan adalah saat dia dihukum oleh kakak kelas karena tak ingat siapa namanya. Saat itu, pria bernama lengkap Bernadus Setya Ananda Wijaya ini mengalami perundungan. Namun dia bangga karena bisa mengatasi semua itu dan menjadi pribadi yang kuat. Bernard juga membuktikan dia mampu menjadi siswa berprestasi di sana.

Masuk ke dunia perkuliahan, sejatinya Bernard ingin menimba ilmu di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Sayang mimpi itu tak terwujud. Dia akhirnya kuliah di jurusan Teknik Kimia, Institut Teknologi Bandung (ITB). Aan -begitu nama kecil Bernard, lulus pada 2013 kemudian bekerja di Citibank sebagai Management Associate.

Saat itu Citibank menerima mahasiswa yang baru lulus untuk belajar lagi tentang dunia keuangan dari nol. Dia berhasil menguasai ilmu ekonomi dan masuk Sucor Sekuritas pada 2016. Hanya butuh waktu empat tahun bagi Bernard Wijaya untuk menjabat sebagai Director Equity and Business Development.

Pada tahun yang sama, dia diangkat menjadi Chief Executive Officer (CEO) Sucor Sekuritas berkat keberhasilannya membawa nasabah lebih banyak. Dengan usaha keras dan berbagai inovasi, Bernard Wijaya juga masuk daftar Forbes 30 Under 30 Asia pada April 2021. Dia menargetkan trading value hingga Rp 100 triliun tahun ini.

LAURENSIA FAYOLA

Baca juga:
Bernardus Wijaya Berbagi Tips Main Saham buat Pemula

Berita terkait

Kepala SMK Lingga Kencana Rinci Penggunaan Anggaran Perpisahan Rp800 Ribu

15 jam lalu

Kepala SMK Lingga Kencana Rinci Penggunaan Anggaran Perpisahan Rp800 Ribu

Kepala SMK Lingga Kencana membantah pihak sekolah mencari keuntungan dari kegiatan perpisahan siswa yang mengalami kecelakaan bus di Subang.

Baca Selengkapnya

Tragedi SMK Lingga Kencana, Pemkot Yogyakarta Ungkap Syarat Ketat Study Tour

1 hari lalu

Tragedi SMK Lingga Kencana, Pemkot Yogyakarta Ungkap Syarat Ketat Study Tour

Salah satu syarat study tour adalah pemilihan bus atau kendaraan, usianya tak boleh lebih dari enam tahun dan harus lolos uji KIR.

Baca Selengkapnya

Sekolah di Texas Dilaporkan ke Kementerian Pendidikan karena Diduga Diskriminasi Gender

4 hari lalu

Sekolah di Texas Dilaporkan ke Kementerian Pendidikan karena Diduga Diskriminasi Gender

Kementerian Pendidikan Amerika Serikat melakukan sebuah investigasi hak-hak sipil ke sebuah sekolah di setalah Texas

Baca Selengkapnya

Bakar SDN Inpres Pogapa Intan Jaya, TPNPB-OPM: Merdeka Dulu Baru Sekolah

4 hari lalu

Bakar SDN Inpres Pogapa Intan Jaya, TPNPB-OPM: Merdeka Dulu Baru Sekolah

Menurut jubir TPNPB-OPM, banyak sekolah di pedalaman Papua dijadikan sebagai pos militer TNI-Polri.

Baca Selengkapnya

TPNPB OPM Ungkap Alasan Bakar SDN Inpres Pogapa Intan Jaya Saat Serang TNI-Polri

4 hari lalu

TPNPB OPM Ungkap Alasan Bakar SDN Inpres Pogapa Intan Jaya Saat Serang TNI-Polri

TPNPB-OPM menyampaikan alasan membakar gedung sekolah saat menyerang aparat militer di Distrik Homeyo, Kampung Pogapa, Intan Jaya, Papua Tengah.

Baca Selengkapnya

Bank Mandiri Meraih Worlds Best Bank 2024 Versi Forbes

5 hari lalu

Bank Mandiri Meraih Worlds Best Bank 2024 Versi Forbes

Bank Mandiri kembali dinobatkan sebagai salah satu bank terbaik dalam daftar Worlds Best Bank 2024 versi Forbes sebagai bank pelat merah terbaik di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Bappenas Pastikan Makan Siang Gratis Tidak Bersumber dari Dana BOS

6 hari lalu

Bappenas Pastikan Makan Siang Gratis Tidak Bersumber dari Dana BOS

Bappenas menyatakan tidak ada pihak swasta yang akan ikut mensponsori program makan siang gratis.

Baca Selengkapnya

Kemendikbud Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Sejumlah Daerah Terdampak Bencana

12 hari lalu

Kemendikbud Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Sejumlah Daerah Terdampak Bencana

Bencana alam melanda sejumlah wilayah di Tanah Air dalam sebulan terakhir.

Baca Selengkapnya

17 Sekolah Bakti BCA Berhasil Tingkatkan Mutu dan Siap Naik Kelas

12 hari lalu

17 Sekolah Bakti BCA Berhasil Tingkatkan Mutu dan Siap Naik Kelas

BCA menggelar rangkaian Appreciation Day Sekolah Bakti BCA bertema "Building Better Future: Nurturing Dreams, Growing Leaders

Baca Selengkapnya

FSGI Soroti Tingginya Kasus Kekerasan di Satuan Pendidikan dalam Hardiknas 2024

12 hari lalu

FSGI Soroti Tingginya Kasus Kekerasan di Satuan Pendidikan dalam Hardiknas 2024

FSGI prihatin karena masih tingginya kasus-kasus kekerasan di satuan pendidikan dalam perayaan hardiknas 2024

Baca Selengkapnya