Mengenal Scabies, Penyakit Kulit yang Sering Menyerang Santri

Jumat, 22 Oktober 2021 08:35 WIB

Sejumlah santri antre memasuki kawasan Pondok Pesantren (ponpes) Lirboyo, Kota Kediri, Jawa Timur, Sabtu, 4 Juli 2020. Tahap kedua kedatangan santri ke ponpes terbesar se-Jawa Timur tersebut sejumlah 10 ribu santri berdatangan usai libur panjang akibat pandemi COVID-19. ANTARA/Prasetia Fauzani

TEMPO.CO, Jakarta - Scabies atau kudis (dalam bahasa Jawa disebut gudik), merupakan salah satu penyakit kulit yang sering diderita oleh para santri di pondok pesantren di Indonesia. Setiap santri yang mengenyam pendidikan di suatu pesantren, diyakini sedikit banyak akan bersinggungan dengan penyakit kulit, terutama scabies.

Saking akrabnya penyakit ini dengan santri, beredar mitos di kalangan pesantren bahwa belum sah menjadi santri jika tidak terkena penyakit ini. Menteri Kesehatan RI 2014-2019, Nila Moeloek, pernah meminta komunitas pesantren menghilangkan mitos gudik di kalangan para santri ini. “Tolong jangan ada lagi santri yang mengidap kudis, karena para santri ini merupakan generasi penerus bangsa. Jadi harus sehat dan cantik,” katanya saat berkunjung ke Pesantren Cipasung, Tasikmalaya, Jawa Barat, pada 27 Maret 2019.

Kementerian Kesehatan RI dalam Pedoman Penyelenggaraan dan Pembinaan Pos Kesehatan Pesantren pada 2007 melaporkan terdapat 14.798 pondok pesantren dengan prevalensi scabies cukup tinggi di Indonesia.

Advertising
Advertising

Scabies merupakan penyakit kulit yang disebabkan oleh serangan kutu Sarcoptes scabiei, yang menginfeksi permukaan kulit seseorang. Kutu tersebut kemudian membuat lubang yang bersifat mikroskopis dan menimbulkan rasa gatal sampai timbul luka.

Penyakit ini termasuk penyakit yang jamak terjadi di Indonesia, terutama tempat yang ditengarai memiliki kualitas sanitasi yang buruk. Kutu ini lebih sering menyerang secara aktif di malam hari, sehingga ketika malam menjelang tentu akan mengganggu tidur seorang penderita.

Mengutip k24klik.com, scabies kerap dijumpai di pesantren karena penularan kutu dari kontak kulit ke kulit dan penggunaan barang pribadi secara bersama-sama, misalnya kasur. Terlebih, di pesantren, dalam satu kamar dihuni oleh banyak santri yang tidak semuanya pintar dalam menjaga kebersihan. Hal ini membuat risiko penularan scabies semakin besar.

Gejala

Melansir dari laman Mayoclinic.org, gejala scabies dapat berupa:

  1. Gatal, biasanya akan terasa parah pada malam hari.
  2. Timbul bentolan seperti digigit nyamuk, yang sangat banyak dan berada di kulit-kulit tipis. Biasanya pada lipatan kulit.

Meski, hampir semua bagian tubuh terkena skabies, tetapi bagian yang paling sering ditemukan adalah di sekitar:

  1. Sela-sela jari
  2. Ketiak
  3. Sekitar pinggang
  4. Sepanjang bagian dalam pergelangan tangan
  5. Siku bagian dalam
  6. Telapak kaki
  7. Sekitar dada
  8. Sekitar area genital pria
  9. Pantat
  10. lutut

Jangan digaruk

Penyakit ini menimbulkan rasa gatal yang luar biasa, terutama pada malam hari. Hal ini membuat penderita ingin menggaruk pada bagian tubuh yang gatal tersebut.

Jika digaruk terus menerus, akan berpotensi membuat luka terbuka yang rentan akan infeksi. Bentuk infeksi kulit yang paling sering terjadi adalah impetigo, yakni berupa cairan berwarna madu yang keluar dari kulit yang lecet.

Cara mengobati

Merangkum dari laman webmd.com, scabies, kudis, atau gudik dapat diobati dengan cara memberikan para santri salep khusus scabies, obat gatal, kortikosteroid, dan pengobatan menyeluruh.

M. RIZQI AKBAR

Baca juga:

Mengenal Sejarah Pesantren di Indonesia

Berita terkait

Pimpinan Ponpes di Lombok Barat Terduga Pelaku Pelecehan Seksual Santriwati Kabur

2 hari lalu

Pimpinan Ponpes di Lombok Barat Terduga Pelaku Pelecehan Seksual Santriwati Kabur

Pimpinan Ponpes di Lombok Barat menghilang setelah pondok pesantrennya dirusak massa karena marah atas kasus pelecehan seksual.

Baca Selengkapnya

Profil Nahdlatul Wathan, Organisasi Massa Islam Pertama Bangun Ekosistem di IKN

3 hari lalu

Profil Nahdlatul Wathan, Organisasi Massa Islam Pertama Bangun Ekosistem di IKN

Nahdlatul Wathan (NW) menjadi organisasi massa Islam pertama yang membangun ekosistem di Ibu Kota Nusantara (IKN). Begini profilnya?

Baca Selengkapnya

Pondok Pesantren di Lombok Barat Dirusak Warga, Diduga Terjadi Pelecehan Santriwati

7 hari lalu

Pondok Pesantren di Lombok Barat Dirusak Warga, Diduga Terjadi Pelecehan Santriwati

Pimpinan pondok pesantren NQW di Lombok Barat diduga melakukan pelecehan terhadap 5 santriwati

Baca Selengkapnya

USAID dan Kementerian Agama Bikin Acara Global Santri Fest

7 hari lalu

USAID dan Kementerian Agama Bikin Acara Global Santri Fest

USAID bekerja sama dengan Kementerian Agama RI mengadakan yang ditujukan memberikan informasi praktis bagi para santri soal beasiswa di Amerika Serika

Baca Selengkapnya

Bahaya Tawon Vespa yang Telah Melukai 6 Santri di Tasikmalaya, Hewan Apa Itu?

9 hari lalu

Bahaya Tawon Vespa yang Telah Melukai 6 Santri di Tasikmalaya, Hewan Apa Itu?

Tawon vespa atau Vespa affinis, jenis serangga berbahaya yang bisa menyerang manusia dan hewan. Seberapa berbahaya sengatannya?

Baca Selengkapnya

Dubes RI Resmikan Pesantren Pertama NU di Jepang

12 hari lalu

Dubes RI Resmikan Pesantren Pertama NU di Jepang

Duta Besar Republik Indonesia untuk Jepang Heri Akhmadi meresmikan pesantren pertama Nahdlatul Ulama (NU)

Baca Selengkapnya

Kemenag Cairkan Dana BOS Tahap I dan PIP Pesantren 2024

20 hari lalu

Kemenag Cairkan Dana BOS Tahap I dan PIP Pesantren 2024

kemenag mengalokasikan anggaran dana BOS Pesantren sebesar Rp 340,5 miliar tahun ini.

Baca Selengkapnya

Kemenag Buka Program Bantuan Pesantren dan Pendidikan Keagamaan Islam 2024, Begini Cara Daftarnya

26 hari lalu

Kemenag Buka Program Bantuan Pesantren dan Pendidikan Keagamaan Islam 2024, Begini Cara Daftarnya

Kementerian Agama membuka program bantuan pesantren dan pendidikan keagamaan Islam untuk tahun anggaran 2024.

Baca Selengkapnya

Tanggapan Korban atas Vonis 15 Tahun Kiai Gadungan Pemerkosa Santri

28 hari lalu

Tanggapan Korban atas Vonis 15 Tahun Kiai Gadungan Pemerkosa Santri

Terdakwa melalui kuasa hukumnya telah memutuskan untuk mengajukan banding atas vonis hakim. Akui pemerkosaan terhadap tiga santri dan jamaah.

Baca Selengkapnya

Kiai Abal-Abal Pemerkosa Santri di Semarang Divonis 15 Tahun Bui, Mantan Jamaah Harap Laporan Penggelapan Uang Segera Diusut

28 hari lalu

Kiai Abal-Abal Pemerkosa Santri di Semarang Divonis 15 Tahun Bui, Mantan Jamaah Harap Laporan Penggelapan Uang Segera Diusut

Muh Anwar, kiai abal-abal Yayasan Islam Nuril Anwar serta Pesantren Hidayatul Hikmah Almurtadho divonis penjara 15 tahun kasus pemerkosaan santri.

Baca Selengkapnya