Electra Complex, Gadis Tertarik Kepada Lelaki Lebih Tua Bahkan Seusia Ayahnya

Reporter

Tempo.co

Sabtu, 6 November 2021 07:07 WIB

Ilustrasi pasangan romantis/suami-istri. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - Ketertarikan seorang pria kepada wanita lebih tua usianya dari dirinya, disebut Oedipus Complex. Nah ini, ada kebalikannya yaitu Electra Complex merupakan kondisi psikologis yang menyerang perempuan. Kondisi ini membuat perempuan memiliki ketertarikan kepada lelaki yang lebih tua, bahkan seumuran ayahnya. Apakah itu sindrom Electra Complex?

Melansir healthline.com, Electra Complex adalah penamaan yang digunakan untuk mengidentifikasi ketertarikan kepada orangtua kandung bagi anak perempuan. Sindrom ini melanda anak perempuan berusia antara 3 hingga 6 yang memiliki keterikatan secara seksual dengan ayahnya dan cenderung memusuhi ibunya. Teori ini digagas oleh Sigmund Freud dan dikembangkan oleh Carl Jung pada 1913.

Nama Electra Complex berasal dari mitologi Yunani. Electra merupakan putri dari Agamemnon dan Clytemnestra. Ibu Electra memiliki kekasih lain bernama Aegisthus. Kemudian, Electra meminta tolong kakaknya, Orestes, untuk membunuh Clytemnestra dan Aegisthus.

Sindrom ini memberikan perkembangan psikoseksual pada seorang gadis. Freud menyatakan bahwa biasanya anak perempuan dekat dengan ibunya sampai ia menyadari tidak memiliki kemaluan laki-laki. Hal ini, membuat anak perempuan ini membenci ibunya karena mengira ibunya mengebiri dia. Lalu, anak perempuan ini merasa dirinya lebih kuat dari ibunya. Sehingga ia mencari perhatian ke ayahnya.

Namun, ia merasa kehilangan rasa cinta dari ibunya. Sehingga ia meniru perilaku ibunya karena ketakutan cinta ibunya hilang. Sikap ini disebut dengan Feminine Oedipus Attitude.

Advertising
Advertising

Sindrom ini membuat anak menginginkan untuk memiliki orang tua secara seksual. Namun, ia sadar tidak bisa memiliki ibunya karena tidak memiliki ciri-ciri sebagai laki-laki. Sehingga, ia mencoba untuk dekat dengan ayahnya. Pada masa pubertas, ia kemudian akan mulai tertarik dengan pria yang tidak memiliki hubungan dengannya.

Tahap terpenting ketika anak diberi edukasi adalah ketika tahap phallic stage atau pada usia 3-6 tahun. Pemberian edukasi pada tahap ini penting untuk memberitahu peran gender dan memahami seksualitas dirinya. Serta untuk meminimalisir sindrom electra complex.

JACINDA NUURUN ADDUNYAA

Baca: Cara Bijak Memberikan Pendidikan Seks untuk Remaja

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

70 Persen dari Ribuan Korban Jiwa di Gaza adalah Perempuan

3 hari lalu

70 Persen dari Ribuan Korban Jiwa di Gaza adalah Perempuan

ActionAid mencatat setidaknya 70 persen dari ribuan korban jiwa di Gaza adalah perempuan dan anak perempuan.

Baca Selengkapnya

Alyssa Soebandono dan Dude Harlino Dikaruniai Anak Ketiga Perempuan, Namanya Lia

6 hari lalu

Alyssa Soebandono dan Dude Harlino Dikaruniai Anak Ketiga Perempuan, Namanya Lia

Alyssa Soebandono dan Dude Harlino menyambut kelahiran anak ketiganya yang berjenis kelamin perempuan dan diberi nama Aisyah Aulia Putri Harlino.

Baca Selengkapnya

Psikolog Sebut Pentingnya Pendidikan Seksual pada Anak di Era Digital

7 hari lalu

Psikolog Sebut Pentingnya Pendidikan Seksual pada Anak di Era Digital

Peran orang tua sangat penting untuk membuka informasi mengenai kesehatan dan pendidikan seksual kepada anak, khususnya anak perempuan.

Baca Selengkapnya

Pengaruh Sering Makan Makanan Olahan pada Menstruasi

7 hari lalu

Pengaruh Sering Makan Makanan Olahan pada Menstruasi

Sering makan makanan olahan dibanding makanan rumahan menjadi salah satu penyebab anak perempuan lebih cepat mengalami menstruasi.

Baca Selengkapnya

Menelisik Penyebab Anak Perempuan Rentan Mengalami Gangguan Dismorfik Tubuh

26 hari lalu

Menelisik Penyebab Anak Perempuan Rentan Mengalami Gangguan Dismorfik Tubuh

Sebuah studi mengatakan anak perempuan terutama remaja, berpotensi enam kali lebih sering mengalami gangguan dismorfik tubuh. Apa itu?

Baca Selengkapnya

BNPT Imbau Masyarakat Pintar Menyaring Konten Radikalisme

33 hari lalu

BNPT Imbau Masyarakat Pintar Menyaring Konten Radikalisme

Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Republik Indonesia (BNPT RI) terus berupaya mencerdaskan masyarakat untuk menyaring dan menyikapi konten bermuatan radikalisme di dunia maya.

Baca Selengkapnya

Anak Perempuan di Tangsel Dianiaya Sekelompok Orang Hingga Trauma, Dikira Ikut Perang Sarung

43 hari lalu

Anak Perempuan di Tangsel Dianiaya Sekelompok Orang Hingga Trauma, Dikira Ikut Perang Sarung

Anak perempuan dipukuli dan diinjak, diduga jadi korban salah sasaran pelaku tawuran perang sarung di Ciputat, Tangsel.

Baca Selengkapnya

Dikira Ikut Perang Sarung, Anak Perempuan di Ciputat jadi Korban Pengeroyokan

44 hari lalu

Dikira Ikut Perang Sarung, Anak Perempuan di Ciputat jadi Korban Pengeroyokan

Seorang anak perempuan berusia 12 tahun menjadi korban pengeroyokan sejumlah remaja di Ciputat

Baca Selengkapnya

Stunting Jadi Masalah Bersama, Edukasi Antar Pihak Harus Dilakukan

49 hari lalu

Stunting Jadi Masalah Bersama, Edukasi Antar Pihak Harus Dilakukan

Stunting masih menjadi masalah bersama. Perlu kolaborasi antar pihak untuk menyelesaikan stunting yang masih jadi perhatian.

Baca Selengkapnya

Pentingnya Edukasi untuk Hilangkan Stigma tentang TBC Menurut Kemenkes

50 hari lalu

Pentingnya Edukasi untuk Hilangkan Stigma tentang TBC Menurut Kemenkes

Edukasi dan kepedulian terkait tuberkulosis (TBC) perlu ditingkatkan karena masih ada stigma di masyarakat tentang penyakit menular itu.

Baca Selengkapnya