Tulisan Resep Dokter Sulit Terbaca, Bagaimana Supaya Apoteker Tak Salah Obat?

Reporter

Antara

Editor

Rini Kustiani

Kamis, 18 November 2021 09:27 WIB

Resep Dokter Harus Diketik

TEMPO.CO, Jakarta - Pasien atau keluarganya yang membaca resep dokter mungkin bertanya-tanya, apa nama obat yang tertulis pada kertas resep. Kemudian muncul pertanyaan apakah apoteker yang membaca tulisan itu mengetahui apa isinya? Muncul kekhawatiran, jangan-jangan mereka salah baca lalu salah memberikan obat kepada pasien.

Pada sebagian rumah sakit, kini metode penulisan resep telah beralih ke digital. Setelah memeriksa pasien, dokter menyampaikan diagnosa kemudian menuliskan resep dengan mengetik di komputer yang terhubung dengan sistem rumah sakit, termasuk bagian farmasi.

Dewan Pakar Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia atau IAKMI, Hermawan Saputra mengatakan, pasien tak perlu khawatir para apoteker akan keliru membaca nama obat, dosis, dan cara mengkonsumsinya seperti yang tertera pada resep tertulis maupun resep digital. "Para apoteker melakukan validasi atas resep yang diterima kepada dokter yang meresepkan obat," kata Hermawan dalam webinar "Peran Digitalisasi dalam Mengembangkan Inovasi dan Bisnis di Industri Farmasi" pada Rabu, 17 November 2021.

Dalam metode penulisan resep konvensional, Hermawan mengakui banyak tulisan resep dokter yang sulit terbaca oleh orang awam. "Sebab kecepatan berpikir tidak sebanding dengan kecepatan jari saat menulis, sehingga terkadang penulisannya begitu indah sampai susah dibaca masyarakat," katanya. Terlebih, menurut dia, aktivitas dokter begitu padat sehingga harus melayani pasien berikutnya dan sebagainya.

Soal resep, Hermawan menjelaskan, peran apoteker bukan sekadar membaca resep, menyediakan obat, lalu memberikannya kepada pasien. Para apoteker, dia melanjutkan, juga memberikan edukasi soal dosis dan petunjuk mengkonsumsi hingga pasien paham dan meninggalkan ruang instalasi farmasi. Digitalisasi resep tadi, kata Hermawan, memudahkan, meminimalisir bias, dan mencegah kesalahan dalam membaca resep oleh apoteker.

Advertising
Advertising

Hermawan menambahkan, perlu upaya tambahan dalam rantai bisnis industri farmasi, yakni sertifikasi dan standardisasi dalam pengemasan dan pengiriman obat. Dengan layanan farmasi digital yang kian mengemuka dan banyaknya orang yang memanfaatkan jasa kurir pengiriman obat, dia menilai harus ada standar dalam pengemasan dan pengantaran obat.

Kurir obat tidak sekadar mengantar obat dari apoteker ke rumah pasien, namun juga mampu menjelaskan atau menyampaikan pesan dari apoteker kepada pasien. Soal pengemasan obat, Hermawan mengingatkan pentingnya menjaga sediaan farmasi dari kontaminasi. "Prosedurnya tidak bisa disamakan dengan barang lain yang mungkin terpapar udara," kata dia.

Baca juga:
Cek Obat Kedaluwarsa, Ketahui Ciri Tak Layak Konsumsi dan Cara Aman Membuangnya

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Berita terkait

Upaya Kemenkes Atasi Banyaknya Warga Indonesia yang Pilih Berobat ke Luar Negeri

1 hari lalu

Upaya Kemenkes Atasi Banyaknya Warga Indonesia yang Pilih Berobat ke Luar Negeri

Ada sejumlah persoalan yang membuat banyak warga Indonesia lebih memilih berobat ke luar negeri.

Baca Selengkapnya

1 Juta Warga Indonesia Berobat ke Luar Negeri, Kemenkes: Layanan Kesehatan Belum Merata

1 hari lalu

1 Juta Warga Indonesia Berobat ke Luar Negeri, Kemenkes: Layanan Kesehatan Belum Merata

Jokowi sebelumnya kembali menyinggung banyaknya masyarakat Indonesia yang berobat ke luar negeri dalam rapat kerja Kemenkes.

Baca Selengkapnya

PBB: Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza

1 hari lalu

PBB: Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza

Serangan Israel ke Gaza telah meninggalkan sekitar 37 juta ton puing di wilayah padat penduduk, menurut Layanan Pekerjaan Ranjau PBB

Baca Selengkapnya

Tips Beri Obat Demam pada Anak sesuai Dosis dan Tak Dimuntahkan Lagi

5 hari lalu

Tips Beri Obat Demam pada Anak sesuai Dosis dan Tak Dimuntahkan Lagi

Berikut saran memberikan obat demam pada anak sesuai dosis dan usia serta agar tak dimuntahkan lagi.

Baca Selengkapnya

Alasan Bawang Merah Tetap Diburu Meski Mahal

5 hari lalu

Alasan Bawang Merah Tetap Diburu Meski Mahal

Bawang merah merupakan komoditi penting yang dibutuhkan masyarakat. Apa saja manfaatnya untuk kesehatan?

Baca Selengkapnya

Jangan Langsung Beri Parasetamol saat Anak Demam, Ini Waktu yang Disarankan

5 hari lalu

Jangan Langsung Beri Parasetamol saat Anak Demam, Ini Waktu yang Disarankan

Parasetamol dapat diberikan ketika suhu anak 38 derajat Celcius ke atas atau sudah merasakan kondisi yang tidak nyaman.

Baca Selengkapnya

Kisah Kardinah, Adik RA Kartini yang Berjasa namun Dipersekusi di Tegal

7 hari lalu

Kisah Kardinah, Adik RA Kartini yang Berjasa namun Dipersekusi di Tegal

Meski dari kalangan bangsawan, keluarga Kartini ini kerap membantu masyarakat. Namun adik Kartini dipersekusi dan darak keliling kota hingga trauma.

Baca Selengkapnya

Pakar Farmasi Bantah Obat Sakit Kepala Bisa Sebabkan Anemia Aplastik

7 hari lalu

Pakar Farmasi Bantah Obat Sakit Kepala Bisa Sebabkan Anemia Aplastik

Pakar menjelaskan kasus anemia aplastik akibat obat-obatan jarang terjadi, apalagi hanya karena obat sakit kepala.

Baca Selengkapnya

Pola Makan yang Perlu Diperhatikan Pasien Parkinson

8 hari lalu

Pola Makan yang Perlu Diperhatikan Pasien Parkinson

Sejumlah hal perlu diperhatikan dalam pola makan penderita Parkinson, seperti pembuatan rencana makan. Berikut yang perlu dilakukan.

Baca Selengkapnya

Perempuan Mahardhika Nilai Penahanan Anandira Puspita Bersama Bayi Berpotensi Mereviktimisasi Korban

11 hari lalu

Perempuan Mahardhika Nilai Penahanan Anandira Puspita Bersama Bayi Berpotensi Mereviktimisasi Korban

Sekretaris Nasional Perempuan Mahardhika, Tyas Widuri, menilai penahanan Anandira Puspita dan bayinya berpotensi mereviktimisasi korban dugaan perselingkuhan suaminya.

Baca Selengkapnya