Perlunya Deteksi Dini untuk Cegah Demensia

Reporter

Antara

Sabtu, 20 November 2021 17:13 WIB

Ilustrasi demensia (Pixabay.com)

TEMPO.CO, Jakarta - Demensia adalah menurunnya kemampuan otak untuk melakukan fungsi dasar seperti berpikir, mengingat, berbicara dan membuat keputusan. Spesialis saraf dr. Ruth Mariva Sp.S mengatakan untuk mencegah demensia berat pada orang lanjut usia (lansia) pihak terkait, terutama keluarga, perlu memperkuat deteksi sejak dini.

"Mengelola demensia pada lansia ini penting dilakukan. Langkah pertama yang harus dilakukan adalah melakukan deteksi dini pada lansia guna mencegah pemburukan," ujar Ruth.

Ia mengatakan melalui deteksi dini mengenai gejala-gejala penurunan fungsi otak akibat menurunnya zat Asetilkolin pada sel otak akibat pertambahan usia akan mencegah gejala berat demensia.

"Saat ini angka harapan hidup manusia semakin tinggi dan jumlah lansia semakin banyak. Total 80 persen lansia pasti memiliki kormobid, salah satunya penurunan zat Asetilkolin pada sel otak yang memiliki fungsi penting di sistem saraf pusat dalam proses menangkap memori, jadi jangan anggap remeh gejala kepikunan," jelasnya.

Menurutnya, selain melakukan deteksi dini perlu juga menjauhkan lansia dari faktor risiko serta memaksimalkan otak.

Advertising
Advertising

"Kelola faktor risiko yang akan mempengaruhi perkembangan penyakit, harus memaksimalkan fungsi otak, serta yang paling penting adalah cukup beristirahat 6 sampai 8 jam sehari. Bila kurang tidur akan mempercepat kepikunan," ucapnya.

Dia melanjutkan, ada 10 tanda peringatan awal munculnya demensia pada lansia, yakni sering lupa hal baru, kesulitan melakukan aktivitas keseharian, sulit berbahasa, suasana hati dan perilaku cepat berubah, kesulitan berpikir.

"Selanjutnya disorientasi waktu dan tempat, sering tersesat di lingkungannya, salah meletakkan barang, kemampuan penilaian menurun, perubahan kepribadian, dan kehilangan inisiatif," tambahnya.

Ia mengatakan, demensia terbagi tiga stadium dan membutuhkan waktu 5-7 tahun untuk mengalami stadium berat. "Butuh waktu 5 sampai 7 tahun untuk stadium akhir, jadi untuk sehat alangkah baiknya berupaya mencegah dengan berpikir positif, menjaga kesehatan dan pola hidup, daripada mengobati," ujarnya.

Baca juga: Macam Kebiasaan yang Bisa Merusak Otak

Berita terkait

7 Tips Jaga Kualitas Hidup dengan Glaukoma

20 jam lalu

7 Tips Jaga Kualitas Hidup dengan Glaukoma

Setiap individu harus memahami tantangan yang dihadapi saat didiagnosis glaukoma dan harus mempertahankan kualitas hidup dengan manajemen tepat.

Baca Selengkapnya

Lifecare Taxi Terbaru dari Bluebird untuk Layani Difabel dan Lansia, Pakai Toyota Voxy

3 hari lalu

Lifecare Taxi Terbaru dari Bluebird untuk Layani Difabel dan Lansia, Pakai Toyota Voxy

Bluebird meluncurkan layanan Lifecare Taxi untuk menunjang kebutuhan penyandang disabilitas dan lansia.

Baca Selengkapnya

Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

5 hari lalu

Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

Gaya hidup tidak sehat dan cenderung kebarat-baratan memicu pasien kanker usia muda semakin banyak.

Baca Selengkapnya

Alasan Bawang Merah Tetap Diburu Meski Mahal

5 hari lalu

Alasan Bawang Merah Tetap Diburu Meski Mahal

Bawang merah merupakan komoditi penting yang dibutuhkan masyarakat. Apa saja manfaatnya untuk kesehatan?

Baca Selengkapnya

Memahami Tahapan Alzheimer, pada Usia Berapa Biasa Terserang?

5 hari lalu

Memahami Tahapan Alzheimer, pada Usia Berapa Biasa Terserang?

Meski biasanya dialami lansia atau usia 65 tahun ke atas, orang yang lebih muda juga bisa kena Alzheimer. Kenali tahapannya agar waspada gejalanya.

Baca Selengkapnya

Waspadai Cuaca Panas Ekstrem di Musim Pancaroba, Dampaknya Bisa Sampai Ginjal

6 hari lalu

Waspadai Cuaca Panas Ekstrem di Musim Pancaroba, Dampaknya Bisa Sampai Ginjal

Jika orang kehilangan kontrol temperatur internal karena cuaca panas ekstrem, mereka mungkin akan mengalami berbagai masalah kesehatan.

Baca Selengkapnya

Epidemiolog: Cacar Monyet Berpotensi Jadi Penyakit Endemik di Indonesia

8 hari lalu

Epidemiolog: Cacar Monyet Berpotensi Jadi Penyakit Endemik di Indonesia

Epidemiolog Dicky Budiman menyatakan, infeksi cacar monyet berpotensi menjadi penyakit endemik karena minimnya penanganan.

Baca Selengkapnya

Pemeriksaan Kehamilan Rutin Bantu Cegah Penularan Sifilis dari Ibu ke Janin

8 hari lalu

Pemeriksaan Kehamilan Rutin Bantu Cegah Penularan Sifilis dari Ibu ke Janin

Penyakit sifilis bisa menular dari ibu yang terinfeksi ke janinnya melalui plasenta. Pemeriksaan kehamilan bantu mencegah penularan itu.

Baca Selengkapnya

Pasangan Lansia di Selandia Baru Tewas Diseruduk Domba

9 hari lalu

Pasangan Lansia di Selandia Baru Tewas Diseruduk Domba

Pasangan suami istri lanjut usia di Selandia Baru tewas setelah diseruduk domba jantan di sebuah peternakan. Oleh polisi, domba itu ditembak mati.

Baca Selengkapnya

Dari Tumor hingga Henti Jantung, Inilah Sederet Istilah Medis yang Kerap Disalahpahami

9 hari lalu

Dari Tumor hingga Henti Jantung, Inilah Sederet Istilah Medis yang Kerap Disalahpahami

Banyak istilah medis yang sering dipahami dengan keliru. Berikut di antaranya.

Baca Selengkapnya