Agar Gerakan Sosial Kita Diikuti Banyak Orang, Ingat Nilai WISDOM

Reporter

Tempo.co

Editor

Mitra Tarigan

Senin, 6 Desember 2021 00:02 WIB

Sesi mentoring Bijaksana Junerosano 'Every U Does Good Heroes'/Unilever

TEMPO.CO, Jakarta - Pendiri Waste4Change Bijaksana Junerosano alias Sano telah lama berkecimpung dalam berbagai gerakan sosial pelestarian lingkungan di Indonesia. Ia berbagi ilmu serta pengalaman kepada 100 peserta terpilih mengenai ‘People Engagement’ dalam program mentoring ‘Every U Does Good Heroes’ serial The Journey pada pertengahan November 2021. Setelah beberapa sesi sebelumnya telah banyak menekankan pentingnya mindset; resilience; strategic thinking; hingga brand purpose, sesi mentoring kali ini berfokus pada strategi mewujudkan upaya kolektif dalam menciptakan solusi akan suatu masalah, khususnya dalam mewujudkan Indonesia yang lebih hijau dan lestari.

Sano mengatakan untuk membuat gerakan kita diikuti oleh lebih banyak orang, Sano menyarankan untuk mengikuti nilai WISDOM. “Untuk memulai aksi nyata, kita perlu menekankan nilai WISDOM, yaitu mengenal watak, menemukan impian, menyusun strategi yang tepat, senantiasa mendidik diri, bekerja keras (otot maupun otak), dan kemampuan manajemen dalam menjalankan sebuah gerakan. Dalam implementasinya, kita perlu mewujudkan upaya kolektif serta memiliki tim yang efektif. Dukungan kuat dari sekitar merupakan hal penting untuk bisa mencapai tujuan dalam membangun planet yang lebih hijau,” ujar Sano dalam pertemuan virtual itu.

Persoalan pengelolaan sampah masih menjadi hal problematik di Indonesia. Terbukti, tingginya produksi sampah nasional yang mencapai 67,8 juta ton pada tahun 2020 berkontribusi besar pada semakin menggunungnya timbunan-timbunan di tempat pembuangan akhir (TPA). Masalah tersebut tidak hanya menimbulkan pencemaran lingkungan, tetapi juga memicu terjadinya bencana, bahkan hingga hilangnya ratusan nyawa. Permasalahan sampah di Indonesia adalah hal yang sangat pelik. Kolaborasi dan peran serta semua pihak dalam mata rantai sampah sangat diperlukan untuk menyelesaikan masalah ini. Semakin banyak pihak yang terlibat membantu melakukan aksi nyata, akan semakin cepat solusi atas permasalahan lingkungan bisa dihadapi.

Di tengah tingginya tantangan permasalahan sampah khususnya sampah plastik, Sano telah lama bergerak memimpin gerakan-gerakan yang berorientasi pada pemecahan masalah tersebut, seperti Waste4Change dan Greeneration Foundation. Saat ini, pengelolaan sampah yang dilakukan Waste4Change mencakup area Jabodetabek, Sidoarjo, Surabaya, Bandung, Semarang, dan Medan. Baginya, kemampuan menggerakan upaya kolektif dan memiliki tim yang efektif merupakan suatu hal penting untuk memberi dampak yang lebih luas. Tim yang efektif tidak hanya melibatkan banyak orang dengan berbagai talenta di dalam suatu organisasi, tetapi juga mencari berbagai talenta yang sejalan dengan visi yang sama, serta mau bergerak untuk mewujudkan visi dari gerakan atau organisasi bersama.

Tidak hanya itu, melalui sesi mentoring kali ini, Sano juga memberikan beberapa poin penting dalam membuat sebuah tim yang efektif pada gerakan yang kini telah dijalani oleh para peserta. Untuk membantu para peserta dalam membentuk tim yang efektif melalui employee engagement, Sano membagikan sebuah model yang dapat menjadi referensi bagi peserta dari Gallup Engagement Hierarchy. Dalam model tersebut, terdapat empat tingkatan employee engagement, yaitu kebutuhan dasar (basic needs), dukungan manajemen (individual), kerja sama (team work), dan perkembangan (growth) yang dapat membentuk tim yang efektif.

Advertising
Advertising

Kristy Nelwan, Head of Communications PT Unilever Indonesia, Tbk mengatakan timnya memiliki sejumlah komitmen dan target untuk mengatasi permasalahan sampah di Indonesia, dari hulu sampai hilir, hingga tahun 2025 mendatang. "Sebagai contoh, kami melakukan berbagai upaya penyelesaian masalah plastik melalui tiga kerangka kerja pengelolaan, edukasi pemilahan sampah pada berbagai level, hingga investasi besar dalam pengembangan model bisnis baru yang mendukung ekonomi sirkular," katanya.

“Kami percaya bahwa upaya kolektif serta tim yang efektif merupakan hal penting dalam merealisasikan sebuah gerakan. Sesi dari Sano kali ini menjadi kesempatan yang bagus bagi para peserta untuk belajar dari pengalaman beliau selama ini, sehingga harapannya gerakan-gerakan yang para peserta canangkan dapat didukung dengan faktor People Engagement yang mumpuni.”

Sesuai dengan yang telah disampaikan Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo pada Konferensi Tingkat Tinggi COP-26, penyelesaian masalah lingkungan dapat diselesaikan melalui solidaritas, kemitraan, hingga kolaborasi. Ketiga elemen tersebut menjadi bagian penting dari program ‘Every U Does Good Heroes’ yang diinisiasi oleh PT Unilever Indonesia untuk menemukan sosok-sosok muda yang ingin mewujudkan purpose dan memberikan kebaikan bagi Indonesia yang lebih hijau, sehat, dan sejahtera. Sebanyak 100 peserta terpilih mendapatkan program mentoring dengan berbagai modul, salah satunya modul People Engagement yang diharapkan dapat membantu peserta dalam proses pembentukan tim yang efektif untuk mewujudkan visi dari gerakan/organisasi masing-masing.

Baca: Gerakan Sosial Tanpa Asap dari Kelompok Perindu Sehat

Berita terkait

Sampah Menyebar di Beberapa Titik Jalan usai Libur Panjang, Begini Pengolahan Limbah di Yogyakarta

1 hari lalu

Sampah Menyebar di Beberapa Titik Jalan usai Libur Panjang, Begini Pengolahan Limbah di Yogyakarta

Sampah yang masuk ke TPS 3R Nitikan Yogyakarta akan diolah menjadi bahan bakar alternatif Refused Derived Fuel (RDF).

Baca Selengkapnya

Pemprov DKI Jakarta Bangun RDF Plant sebagai Strategi Baru Kurangi Sampah

4 hari lalu

Pemprov DKI Jakarta Bangun RDF Plant sebagai Strategi Baru Kurangi Sampah

Pemprov DKI Jakarta meluncurkan strategi baru untuk mengelola sampah, yakni RDF Plant, yang mengubah sampah menjadi energi.

Baca Selengkapnya

Cerita Startup Sampangan Ciptakan Produk dari Sampah, Dapat Hibah Rp 3 Miliar di Philanthropy Asia Summit 2024

4 hari lalu

Cerita Startup Sampangan Ciptakan Produk dari Sampah, Dapat Hibah Rp 3 Miliar di Philanthropy Asia Summit 2024

Startup Sampangan produksi karbon aktif dan asap cair dari berbagai jenis sampah peroleh pendanaan 250 ribu dolar Singapura atau hampir Rp 3 miliar

Baca Selengkapnya

Untung Rugi Gunakan Popok Clodi

9 hari lalu

Untung Rugi Gunakan Popok Clodi

Popok clodi lebih ramah lingkungan dari pupuk sekali pakai

Baca Selengkapnya

Masalah Sampah di Yogyakarta Tak Kunjung Tuntas, Sultan Beri Pesan Ini ke Kepala Daerah

9 hari lalu

Masalah Sampah di Yogyakarta Tak Kunjung Tuntas, Sultan Beri Pesan Ini ke Kepala Daerah

Yogyakarta sebagai destinasi wisata turut tercoreng oleh masalah sampah yang belum terselesaikan setelah TPA Piyungan tutup.

Baca Selengkapnya

Wali Kota Cilegon Siap Tunjukkan Pengelolaan Co-Firing TPSA Bagendung

10 hari lalu

Wali Kota Cilegon Siap Tunjukkan Pengelolaan Co-Firing TPSA Bagendung

Pemerintah Kota (Pemkot) Cilegon siap tunjukan proses pengelolaan sampah menjadi Bahan Bakar Jumputan Padat (BBJP) di Tempat Pembuangan Sampah Akhir (TPSA) Bagendung.

Baca Selengkapnya

TPA Piyungan Yogya Ditutup Permanen, Ini Jurus Bantul Cegah Aksi Buang Sampah Sembarangan

13 hari lalu

TPA Piyungan Yogya Ditutup Permanen, Ini Jurus Bantul Cegah Aksi Buang Sampah Sembarangan

Penutupan TPA Piyungan di Bantul ternyata membuka masalah baru, banyak warga membuang sampah sembarangan.

Baca Selengkapnya

Pemda Sumbawa Bangun 3 TPA dan 11 TPS Terpadu

20 hari lalu

Pemda Sumbawa Bangun 3 TPA dan 11 TPS Terpadu

Pemerintah Kabupaten Sumbawa, membangun 3 Tempat Pembuangan Akhir (TPA) dan 11 Tempat Pengolahan Sampah (TPS) Terpadu, sebagai upaya untuk meningkatkan pengelolaan sampah.

Baca Selengkapnya

Profesor Riset Termuda BRIN Dikukuhkan, Angkat Isu Sampah Indonesia yang Cemari Laut Afrika

22 hari lalu

Profesor Riset Termuda BRIN Dikukuhkan, Angkat Isu Sampah Indonesia yang Cemari Laut Afrika

Reza dikukuhkan sebagai profesor riset berkat penelitian yang dilakukannya pada aspek urgensi pengelolaan plastik.

Baca Selengkapnya

Sempat Diboikot terkait Israel, Unilever Indonesia Sebut Kinerja Perusahaan Membaik

22 hari lalu

Sempat Diboikot terkait Israel, Unilever Indonesia Sebut Kinerja Perusahaan Membaik

Presiden Direktur Unilever Indonesia, Benjie Yap menyatakan kinerja perusahaan tersebut saat ini membaik. Sempat diterpa boikot, diduga terkait Israel

Baca Selengkapnya