5 Tradisi Unik Saat Perayaan Natal di Indonesia

Reporter

Tempo.co

Editor

Nurhadi

Sabtu, 25 Desember 2021 14:16 WIB

Sejumlah umat Nasrani tampil dalam perayaan Hari Natal yang bertajuk Christmas Carol yang digelar secara terbuka di jalur pedestrian kawasan Bundaran HI, Jakarta, Selasa, 21 Desember 2021. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menggelar perayaan Hari Natal secara terbuka yang digelar di 7 titik. TEMPO/Muhammad Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta - Tradisi saat Natal begitu beragam di Indonesia. Keunikan dan keragaman budaya di Indonesia menjadikan Natal lebih berwarna. Berikut lima tradisi khas Indonesia saat Natal:

1. Pertunjukan Wayang Kulit di Yogyakarta

Salah satu budaya Indonesia yang ternama adalah wayang kulit. Warga Yogyakarta dikenal sangat menghargai nilai-nilai tradisional. Melansir laman Sun Education, teatrikal kelahiran Yesus diperankan oleh wayang kulit. Berbeda dengan perayaan pada umumnya yang diperankan oleh manusia.

Menariknya, pendeta yang memimpin ibadah akan memakai kostum khas Yogyakarta. Pendeta mengenakan blangkon atau beskap di kepalanya.

2. Rabo-Rabo di Jakarta

Advertising
Advertising

Tradisi khas Natal berikutnya ialah Rabo-rabo. Sebuah kawasan bernama Kampung Tugu di Ibu Kota dikenal sebagai tempat bermukimnya orang Indonesia keturunan Portugis. Kampung ini punya tradisi yang unik dalam merayakan Hari Natal.

Setelah misa, komunitas akan mengunjungi kuburan di sebelah gereja lokal mereka dan memulai tradisi Rabo-Rabo. Tradisi ini berisi kegiatan seperti bermain musik keroncong dan menari bersama sembari mengelilingi area. Tak lupa, mengunjungi kerabat serta teman. Penghuni rumah yang dikunjungi harus mengikuti para pemain dan tampil bersama. Hingga terbentuklah rantai pemain di jalanan, sampai ke rumah terakhir di kawasan tersebut.

Puncaknya adalah tradisi mandi-mandi. Masyarakat berkumpul di rumah kerabatnya dan menggambar wajah satu sama lain menggunakan bedak putih. Aktivitas ini menyimbolkan penebusan dosa dan pengampunan untuk tahun baru yang akan datang dan akan memulai tahun baru dengan bersih.

3. Meriam Bambu di Flores

Tradisi meriam bambu adalah tradisi khas Natal di Indonesia selanjutnya. Pada masa lalu, masyarakat Flores menembakkan meriam bambu dalam tradisi Mangarai. Melansir laman Indonesia Expat, tradisi ini bertujuan untuk mengumumkan seseorang telah meninggal karena keterbatasan transportasi antardesa. Namun, belakangan, meriam bambu digunakan untuk mengekspresikan kegembiraan atas kelahiran Yesus Kristus.

Ketika malam Natal tiba, meriam bambu akan terpasang di setiap sudut kota. Meriam itu akan diledakkan saat perayaan Natal. Tak ketinggalan, perayaan dimeriahkan dengan pertunjukan kembang api.

4. Marbinda di Sumatra Utara

Tradisi Marbinda adalah tradisi mengorbankan hewan untuk memelihara kebersamaan, kehangatan, memeriahkan semangat Natal, dan mensyukuri nikmat yang telah diterima selama ini. Sama halnya dengan upacara penyembelihan hewan kurban di Hari Raya Idul Adha bagi umat Islam.

Tak hanya itu, tujuan lain dari Marbinda adalah untuk membawa tahun baru yang penuh gairah. Tradisi ini masih eksis di daerah pemukiman masyarakat Batak di Sumatera Utara. Masing-masing warga mengumpulkan uang untuk membeli hewan. Usai disembelih, akan dibagikan kepada warga yang umumnya ikut menyumbang.

5. Barapen di Papua

Tradisi Barapen khas Papua merupakan ritual kuliner sebagai ekspresi kegembiraan Natal. Barapen melibatkan pembakaran batu yang akan digunakan untuk memanggang babi. Tujuan dari acara kuliner ini sebagai rasa syukur, kebersamaan, dan berbagi. Tentunya, sebagai bagian dari perayaan bagi Yesus Kristus.

Beberapa tempat sengaja didesain sedemikian rupa dengan dekorasi dan ornamen yang unik. Alunan musik juga menemani selama 24 jam saat puncak perayaan Natal. Sebelum perayaan massal, penduduk setempat akan memasak daging babi, ubi, kangkung, pepaya, dan makanan lainnya di lubang yang berisi batu panas menyala ini. Aktivitas memasak bersama selama setengah hari bermakna menyatukan ikatan di antara penduduk setempat.

ANNISA FEBIOLA

Baca juga: 10 Tradisi Unik Natal di Dunia, Dari Kambing Raksasa Hingga Festival Lentera

Berita terkait

Universitas Brawijaya Akan Buka Rumah Budaya Indonesia di Tianjin Cina

5 hari lalu

Universitas Brawijaya Akan Buka Rumah Budaya Indonesia di Tianjin Cina

Universitas Brawijaya akan membuka Rumah Budaya Indonesia di Tianjin, China untuk mendorong pengenalan bahasa

Baca Selengkapnya

Sejarah Panjang Kebaya dan Perlunya Jadi Identitas Budaya Indonesia

7 hari lalu

Sejarah Panjang Kebaya dan Perlunya Jadi Identitas Budaya Indonesia

Pakar mengatakan kebaya bisa menjadi identitas budaya Indonesia berbasis kelokalan dengan sejarah panjang busana di Nusantara.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa STIP Jakarta Meninggal Dianiaya Senior, Mengapa Budaya Kekerasan di Kampus Terus Terulang?

8 hari lalu

Mahasiswa STIP Jakarta Meninggal Dianiaya Senior, Mengapa Budaya Kekerasan di Kampus Terus Terulang?

Seorang mahasiswa STIP Jakarta meninggal setelah dianiaya oleh seniornya. Lalu, mengapa budaya kekerasan itu terus terulang?

Baca Selengkapnya

Mengenal Tradisi Merti Desa Mbah Bregas di Sleman, Keteledanan dari Sosok Pengikut Sunan Kalijaga

9 hari lalu

Mengenal Tradisi Merti Desa Mbah Bregas di Sleman, Keteledanan dari Sosok Pengikut Sunan Kalijaga

Pelaksanaan upacara adat Merti Desa Mbah Bregas di Sleman hanya dilangsungkan satu tahun sekali, tepatnya Jumat kliwon pada Mei.

Baca Selengkapnya

Cara Perpustakaan Pikat Pembaca Muda

10 hari lalu

Cara Perpustakaan Pikat Pembaca Muda

Sejumlah perpustakaan asing milik kedutaan besar negara sahabat di Jakarta berbenah untuk menarik lebih banyak anak muda, khususnya generasi Z.

Baca Selengkapnya

Jadi Tuan Rumah Agenda World Water Forum, Bali akan Gelar Upacara Segara Kerthi

12 hari lalu

Jadi Tuan Rumah Agenda World Water Forum, Bali akan Gelar Upacara Segara Kerthi

Segara Kerthi merupakan kearifan lokal memuliakan air di Bali, akan ditunjukkan kepada dunia, khususnya kepada delegasi WWF.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Dukung Rencana Touring Kebudayaan

21 hari lalu

Bamsoet Dukung Rencana Touring Kebudayaan

Bamsoet mendukung rencana touring kebudayaan bertajuk "Borobudur to Berlin. Global Cultural Journey: Spreading Tolerance and Peace".

Baca Selengkapnya

Melihat Alek Bakajang, Tradisi yang Mempererat Persaudaraan di Kabupaten Lima Puluh Kota

24 hari lalu

Melihat Alek Bakajang, Tradisi yang Mempererat Persaudaraan di Kabupaten Lima Puluh Kota

Alek Bakajang diyakini masyarakat sudah dilakukan sejak ratusan tahun yang lalu, biasanya dilaksanakan tiga hari setelah Idulfitri.

Baca Selengkapnya

Ingin Jadi Pusat Seni dan Budaya, Hong Kong Dirikan Museum Sastra

25 hari lalu

Ingin Jadi Pusat Seni dan Budaya, Hong Kong Dirikan Museum Sastra

Museum Sasta Hong Kong akan dibuka pada Juni

Baca Selengkapnya

Asal-usul Tradisi Lomban Setiap Bulan Syawal di Jepara

27 hari lalu

Asal-usul Tradisi Lomban Setiap Bulan Syawal di Jepara

Tradisi Lomban setiap bulan Syawal di jepara telah berlangsung sejak ratusan tahun lalu.

Baca Selengkapnya