Diet dan Pola Hidup Sehat Masih Jadi Fokus di 2022

Reporter

Antara

Senin, 27 Desember 2021 10:47 WIB

Ilustrasi diet (pixabay.com)

TEMPO.CO, Jakarta - Sebagian masyarakat mulai menerapkan pola hidup sehat selama pandemi Covid-19. Contohnya rutin berolahraga atau makan makanan sehat. Kondisi pandemi pun tanpa disadari juga telah menciptakan tren baru di masyarakat. Karena itu, banyak orang melakukan diet yang berfokus untuk meningkatkan imunitas tubuh di 2021.

"Tahun ini sangat erat dengan diet yang kaitannya dengan kondisi pandemi. Misalnya diet untuk meningkatkan imunitas tubuh, diet untuk lebih bugar, dan diet-diet sejenisnya," ungkap ahli gizi dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Fitri Hudayani.

Fitri juga menjelaskan seiring meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap pola hidup sehat, kini mengonsumsi makanan berbasis tumbuh-tumbuhan atau plant based juga menjadi tren.

"Sebenarnya dengan berjalannya waktu, banyak yang mulai menerapkan diet yang dianggap lebih sehat dari kebiasaan makan sebelumnya, yaitu diet plant based, baik bahan makanan yang menjadi dasar makanan yang dikonsumsi, juga bahan olahannya dan sudah mulai banyak yang menerapkan," kata Fitri.

Menurutnya, tren makanan berbasis tumbuhan ini pun masih akan banyak diterapkan di 2022. Bahkan, Fitri berpendapat akan banyak variasi makanan-makanan sehat yang bermunculan di 2022.

Advertising
Advertising

"Kemungkinan akan lebih banyak lagi yang menerapkan di tahun depan dan juga akan banyak variasi jenis makanan yang dikembangkan," lanjutnya.

Karena kini pandemi COVID-19 belum berakhir, Fitri juga mengatakan tren diet yang diterapkan masih akan berfokus pada meningkatkan kekebalan tubuh dan mengonsumsi makanan sehat dibandingkan dengan yang berfokus menurunkan berat badan sehingga di 2022 tren yang berfokus untuk menurunkan berat badan sudah tidak banyak dilakukan oleh sebagian besar orang.

"Di tahun 2022, tren diet yang mungkin akan terus diterapkan adalah terkait dengan imunitas karena kondisi masih tetap concern masyarakat adalah menjaga kekebalan tubuh dan juga konsumsi makanan sehat dengan meningkatkan konsumsi sayur, buah, dan membatasi gula, garam, serta lemak," jelas Fitri.

Hal senada juga disampaikan oleh ahli gizi dari Rumah Sakit Siloam, Inge Permadhi. Menurutnya, masyarakat kini sudah tidak terfokus untuk melakukan tren-tren diet menurunkan berat badan. Menurutnya, di 2022 masyarakat justru akan fokus untuk melakukan diet secara benar dan sehat.

"Sebenarnya enggak ada tren kalau menurut saya. Jadi, maksudnya memang nanti akan timbul macam-macam, baik yang ada di luar negeri atau yang ada di Indonesia, tapi tidak terfokus pada tren," kata Inge. "Pasien saya rasanya enggak ada yang ikut-ikut tren. Jadi, mereka diet saja dan kalau gagal baru tanya ke saya untuk dibantu sehingga menurut saya nanti di 2022 fokusnya semua orang akan melakukan diet secara sehat dan benar dengan bimbingan dokter."

Di sisi lain, dikutip dari Glanbia Nutritionals, diet yang berfokus untuk memperkuat imunitas tubuh memang akan menjadi salah satu tren di 2022. Selain itu, diet berbasis tumbuhan juga akan banyak diterapkan oleh sebagian besar masyarakat di 2022, diikuti dengan berbagai macam diet lain seperti diet keto, volumetrik, dan mind diet.

Meskipun diet plant based dan immune supporting akan menjadi tren di 2022, Inge menyarankan masyarakat juga harus memperhatikan tentang cara memasak dari makanan tersebut. Misalnya dengan memperhatikan jumlah kalori serta tidak menggunakan terlalu banyak minyak saat memasak sebab jika tidak memperhatikan hal tersebut, maka kemungkinan berat badan naik pun juga bisa terjadi.

"Sebenarnya ada sayur-sayuran yang tidak berkalori banyak, ada juga sayur yang berkalori. Tapi, maksudnya kalau memungkinkan bagaimana kalau mengonsumsi sayurnya berwarna-warni," jelas Inge. "Dengan demikian, yang memang berkalori dicampur dengan yang tidak berkalori sehingga jumlahnya bisa cukup banyak. Tetapi, pengolahannya juga jangan digoreng atau dicacah dengan banyak minyak," lanjutnya.

Terakhir, Fitri juga menyarankan untuk memperhatikan beberapa hal sebelum memulai diet. Misalnya saja seperti jenis kelamin, usia, dan kondisi fisik. Selain itu, Fitri juga mengimbau untuk memperhatikan gizi yang seimbang jika ingin memiliki pola makan yang baik dan sehat sebab setiap individu memiliki kebutuhan gizi yang bervariasi.

"Sebelum seseorang menjalankan diet yang perlu diperhatikan adalah jenis kelamin karena berbeda antara laki-laki dan perempuan, usia, di mana semakin bertambah usia kebutuhan akan lebih kecil, serta perhatikan kondisi kesehatan, misalnya memiliki penyakit tertentu," kata Fitri. "Pola makan yang baik untuk diterapkan adalah dengan gizi seimbang, di mana makanan yang dikonsumsi sesuai kebutuhan individu, bersumber dari makanan yang bervariasi, aktivitas fisik, berperilaku hidup bersih, dan memantau berat badan."

Baca juga: Jaga 7 Kebiasaan Berikut, Tak Hanya di Masa Pandemi Covid-19

Berita terkait

Ingin Terlihat Awet Muda? Hindari 7 Makanan dan Minuman Ini

4 hari lalu

Ingin Terlihat Awet Muda? Hindari 7 Makanan dan Minuman Ini

Menjaga kulit agar tetap awet muda bisa dimulai dengan olahraga teratur dan makan makanan sehat.

Baca Selengkapnya

Jangan Beri Anak Parasetamol setelah Imunisasi, Ini Alasannya

4 hari lalu

Jangan Beri Anak Parasetamol setelah Imunisasi, Ini Alasannya

Jangan memberi obat penurun demam seperti parasetamol saat anak mengalami demam usai imunisasi. Dokter anak sebut alasannya.

Baca Selengkapnya

Olahraga dan Modifikasi Gaya Hidup, Investasi Kesehatan bagi Anak Muda

5 hari lalu

Olahraga dan Modifikasi Gaya Hidup, Investasi Kesehatan bagi Anak Muda

Olahraga bisa menjadi investasi kesehatan di masa datang dan penting bagi anak muda zaman sekarang mengubah gaya hidup sehat dengan rajin berolahraga.

Baca Selengkapnya

Diet Mediterania Baik untuk Penderita Asam Urat, Apa yang Boleh Disantap?

5 hari lalu

Diet Mediterania Baik untuk Penderita Asam Urat, Apa yang Boleh Disantap?

Penderita asam urat perlu menjaga jenis dan pola makan agar tetap sehat. Diet Mediterania disebut baik untuk penderita kadar asam urat.

Baca Selengkapnya

Pakar Sebut 8 Hal Paling Umum yang Percepat Penuaan

10 hari lalu

Pakar Sebut 8 Hal Paling Umum yang Percepat Penuaan

Pakar kesehatan menyebut delapan perilaku tak sehat paling umum yang mempercepat proses penuaan. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Pola Makan yang Perlu Diperhatikan Pasien Parkinson

15 hari lalu

Pola Makan yang Perlu Diperhatikan Pasien Parkinson

Sejumlah hal perlu diperhatikan dalam pola makan penderita Parkinson, seperti pembuatan rencana makan. Berikut yang perlu dilakukan.

Baca Selengkapnya

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

16 hari lalu

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa

Baca Selengkapnya

Inilah 5 Makanan yang Harus Dihindari Penderita Diabetes

17 hari lalu

Inilah 5 Makanan yang Harus Dihindari Penderita Diabetes

Berikut makanan yang sebaiknya Anda hindari jika Anda menderita diabetes.

Baca Selengkapnya

Penelitian Sebut Diet Ini Bisa Turunkan Risiko Gagal Jantung

18 hari lalu

Penelitian Sebut Diet Ini Bisa Turunkan Risiko Gagal Jantung

Diet sayur dan rendah gula, yang dikenal sebagai diet EAT-Lancet, membantu mengurangi risiko gagal jantung. Bagaimana hubungannya?

Baca Selengkapnya

Jangan Menularkan Penyakit setelah Lebaran, Ini yang Perlu Dilakukan

20 hari lalu

Jangan Menularkan Penyakit setelah Lebaran, Ini yang Perlu Dilakukan

Setelah Lebaran, orang telah banyak berinteraksi dengan yang lain dan kemungkinan lupa menerapkan pola hidup sehat. Jangan sampai menularkan penyakit.

Baca Selengkapnya