Jangan Sembarang Pijat, 6 Kondisi ini Tak Boleh Diurut

Reporter

Tempo.co

Kamis, 30 Desember 2021 06:55 WIB

Ilustrasi pijat. bidr.co

TEMPO.CO, Jakarta - Kontraindikasi pijat merupakan cedera dan kondisi di mana menggunakan pijatan bisa membuat keadaan semakin memburuk atau berbahaya. Sehingga harus lebih berhati-hati sebelum memilih pijat sebagai pengobatan, beberapa kondisi yang tidak dibolehkan untuk pijat termasuk.

1. Demam
Mengutip Minnesota School of Cosmetoly di alamat msccollege.edu, saat demam, suhu tubuh seseorang cenderung tidak normal. Kondisi ini menunjukkan bahwa ada sesuatu yang salah pada tubuh, sehingga memijat sangat tidak dibolehkan, karena dapat memperburuk kondisinya.

2. Baru menjalani pembedahan
Seseorang yang baru saja menjalani perawatan atau pembedahan sangat tidak disarankan untuk mendapat pijatan, karena hal tersebut dapat memperburuk cedera atau lokasi yang sedang berusaha untuk sembuh.

Pijat bisa merobek jahitan atau memperparah bagian tubuh yang telah menjalani operasi. Sehingga sangat disarankan berkonsultasi dengan dokter sebelum melakukan pijatan.

3. Penyakit Kulit
Sangat tidak disarankan melakukan pemijatan pada orang yang memiliki penyakit kulit, karena dapat menyebabkan peradangan, dan lecet atau memar pada area kulit. Banyak orang yang memiliki kelainan kulit juga akan menggunakan semacam salep dan ini bisa menjadi kontraindikasi untuk pijat, terutama jika pijat menggunakan minyak esensial.

Advertising
Advertising

4. Kehamilan
Ditambahkan dari Professional Beauty Direct pada situs professionalbeautydirect.co.uk, ada sejumlah kontraindikasi pijat yang berkaitan dengan kehamilan, yang dapat mencegah atau membatasi perawatan yang diberikan kepada wanita hamil. Maka itu, penting untuk mengidentifikasi apakah ibu hamil menderita salah satu dari kondisi eklampsia, pre-eklampsia, varises karena organ menekan vena dan arteri, hyperkyphosis atau hyperlordosis karena postur yang buruk, sindrom kompresi, atau diabetes gestasional.

5. Kanker
Penderita kanker kemungkinan besar akan menjalani pengobatan yang meliputi kemoterapi dan radioterapi, yang berdampak parah pada tubuh seseorang, termasuk sistem kekebalannya. Pasien kanker dapat berisiko tertular infeksi sehingga mereka mungkin tidak memiliki kekuatan untuk melawan. Penting bagi mereka untuk menghindari ruang publik seperti panti pijat dan spa untuk memastikan bahwa tubuh mereka tidak berada di bawah tekanan akan ditimbulkan akibat pijat.

6. Pecahnya otot
Lebih lanjut, mengutip Sports Injury Clinic di alamat sportsinjuryclinic.org, pecahnya otot mungkin mengakibatkan pendarahan, sehingga sangat tidak disarankan untuk pijat. Sebab pijat akan meningkatkan perdarahan dan kerusakan jaringan dan memperlama pemulihan.

DELFI ANA HARAHAP

Baca: Pijat Badan Atasi Berbagai Penyakit, Seberapa Sering Idealnya

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

1 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Ibu Hamil Konsumsi Paracetamol, Apa yang Perlu Jadi Perhatian?

3 hari lalu

Ibu Hamil Konsumsi Paracetamol, Apa yang Perlu Jadi Perhatian?

Ibu hamil mengonsumsi paracetamol perlu baca artikel ini. Apa saja yang harus diperhatikan?

Baca Selengkapnya

Vaksinasi Masih Jadi Tantangan, Banyak Orang Termakan Mitos Keliru

4 hari lalu

Vaksinasi Masih Jadi Tantangan, Banyak Orang Termakan Mitos Keliru

Masih ada warga yang menganggap vaksinasi dapat menyebabkan kematian sehingga pelaksanaannya masih sering menemui kendala.

Baca Selengkapnya

Pentingnya Suplemen Vitamin D Selama Masa Kehamilan

4 hari lalu

Pentingnya Suplemen Vitamin D Selama Masa Kehamilan

Vitamin D3 berperan penting dalam pembentukan tulang, gigi dan otot janin. Kekurangan vitamin D3 selama masa kehamilan akan menyulut beragam risiko.

Baca Selengkapnya

Jangan Beri Anak Parasetamol setelah Imunisasi, Ini Alasannya

4 hari lalu

Jangan Beri Anak Parasetamol setelah Imunisasi, Ini Alasannya

Jangan memberi obat penurun demam seperti parasetamol saat anak mengalami demam usai imunisasi. Dokter anak sebut alasannya.

Baca Selengkapnya

Cegah Stunting dengan Jaga Nutrisi dan Rutin Periksa Kandungan

7 hari lalu

Cegah Stunting dengan Jaga Nutrisi dan Rutin Periksa Kandungan

Ibu hamil untuk menjaga nutrisi dan rutin memeriksakan kandungan untuk cegah stunting. Berikut saran yang perlu dilakukan.

Baca Selengkapnya

Umur Berapa Bayi Mulai Boleh Dipijat?

8 hari lalu

Umur Berapa Bayi Mulai Boleh Dipijat?

Tak ada pedoman pasti kapan bayi mulai dapat dipijat untuk pertama kalinya.

Baca Selengkapnya

IDAI Anjurkan Pemberian Parasetamol Anak Saat Demam Suhunya 38 Derajat ke Atas, Alasannya?

9 hari lalu

IDAI Anjurkan Pemberian Parasetamol Anak Saat Demam Suhunya 38 Derajat ke Atas, Alasannya?

Hal ini karena saat anak mengalami kenaikan suhu tubuh saat demam sebenarnya sistem imun sedang memerangi virus dan bakteri.

Baca Selengkapnya

Tips Beri Obat Demam pada Anak sesuai Dosis dan Tak Dimuntahkan Lagi

12 hari lalu

Tips Beri Obat Demam pada Anak sesuai Dosis dan Tak Dimuntahkan Lagi

Berikut saran memberikan obat demam pada anak sesuai dosis dan usia serta agar tak dimuntahkan lagi.

Baca Selengkapnya

Jangan Langsung Beri Parasetamol saat Anak Demam, Ini Waktu yang Disarankan

12 hari lalu

Jangan Langsung Beri Parasetamol saat Anak Demam, Ini Waktu yang Disarankan

Parasetamol dapat diberikan ketika suhu anak 38 derajat Celcius ke atas atau sudah merasakan kondisi yang tidak nyaman.

Baca Selengkapnya