Faktor Risiko Bayi Terkena VDKB, Kurang Vitamin K

Reporter

Tempo.co

Kamis, 30 Desember 2021 08:08 WIB

Ilustrasi bayi merangkak. babycentre.co.uk

TEMPO.CO, Jakarta - Vitamin K Deficiency Bleeding (VKDB) merupakan pendarahan pada bayi akibat kekurangan vitamin K. Keadaan ini juga dikenal sebagai penyakit hemoragik, yakni suatu kondisi di mana bayi baru lahir mengalami pendarahan yang tidak terkendali karena mereka tidak memiliki cukup vitamin K dalam darahnya. Lantas, bagaimana VKDB dapat dikenali?

Berdasar University of Rochester Medical Center di situs urmc.rochester.edu, gejala VKDB dapat sedikit berbeda pada setiap anak, namun umumnya mencakup:

Pendarahan saat bayi buang air besar, sehingga tinja menjadi hitam dan lengket, adanya darah dalam urine bayi, keluar darah dari sekitar tali pusar atau tempat sunat bayi, memar lebih mudah terjadi dari biasanya (mungkin terjadi di sekitar kepala dan wajah bayi), rasa kantuk yang berlebihan atau rewel yang tidak biasa.

Sementara itu, dalam kasus yang parah, kekurangan vitamin K dapat menyebabkan pendarahan di dalam dan sekitar otak bayi. Tanda-tandanya bisa termasuk kejang atau banyak muntah, tidak hanya gumoh.

Beberapa gejala umum VKDB pada bayi tersebut mungkin mirip dengan gejala masalah kesehatan lainnya. Sehingga perlu memastikannya dengan menemui penyedia layanan kesehatan untuk diagnosis.

Advertising
Advertising

Apa faktor risiko bayi terkena VKDB?

Mengutip Stanford Children's Health di alamat stanfordchildrenshealth.org, hal-hal yang membuat bayi berpotensi mengalami VKDB termasuk:

1. Tidak mendapatkan suntikan vitamin K saat lahir. American Academy of Pediatrics merekomendasikan agar semua bayi baru lahir mendapatkan suntikan vitamin K. Ini dapat mencegah pendarahan parah.

2. Hanya disusui dan tidak mendapatkan suntikan vitamin K saat lahir. ASI mengandung lebih sedikit vitamin K dibandingkan susu formula yang dibuat dari susu sapi. Suntikan vitamin K akan memberikan apa yang dibutuhkan bayi yang disusui.

3. Terlahir dari ibu yang mengonsumsi obat-obatan tertentu selama kehamilan. Ini termasuk obat-obatan untuk kejang (antikonvulsan) dan obat-obatan untuk masalah pembekuan darah (antikoagulan).

Pada kondisi lebih lanjut, pendarahan akibat kekurangan vitamin K dapat menyebabkan masalah yang mengancam jiwa bayi. Ini termasuk pendarahan berbahaya yang dapat menyebabkan kerusakan otak atau kematian pada bayi.

DELFI ANA HARAHAP

Baca: Mengenal Bahaya Gejala dan Penyebab Kekurangan Vitamin K

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Dua Kubu Masyarakat Dalam Budaya Olahraga, yang Malas dan Ekstrem

1 hari lalu

Dua Kubu Masyarakat Dalam Budaya Olahraga, yang Malas dan Ekstrem

Banyak pula orang yang baru mulai olahraga setelah divonis mengalami penyakit tertentu.

Baca Selengkapnya

Cara Menyimpan dan Urutan Memberikan ASI Beku yang Benar

2 hari lalu

Cara Menyimpan dan Urutan Memberikan ASI Beku yang Benar

Menyimpan dan memberikan ASI beku kepada bayi tak bisa sembarangan. Ada tata cara dan urutannya

Baca Selengkapnya

Perkosa Bayi Berusia 5 Hari, Pria Brasil Dibekuk Polisi

2 hari lalu

Perkosa Bayi Berusia 5 Hari, Pria Brasil Dibekuk Polisi

Selain kasus bayi diperkosa, pria Brasil ini juga sedang menghadapi penyelidikan atas percobaan pemerkosaan terhadap seorang remaja

Baca Selengkapnya

Mengenal Lebih Dekat 7 Jenis dan Tipe Popok Clodi

3 hari lalu

Mengenal Lebih Dekat 7 Jenis dan Tipe Popok Clodi

Dengan memahami karakteristik jenis-jenis popok codi, orang tua bisa menemukan yang sesuai dengan kebutuhan dan k konndisi keluarga.

Baca Selengkapnya

ASI Bubuk Tidak Direkomendasikan Dokter Anak, Begini Niat Baik Dibalik Pembuatannya

3 hari lalu

ASI Bubuk Tidak Direkomendasikan Dokter Anak, Begini Niat Baik Dibalik Pembuatannya

Inovasi ASI bubuk oleh mahasiswa ITB dipicu oleh niat menciptakan solusi untuk wanita karier yang kerap kesulitan menyusui.

Baca Selengkapnya

Popok Bayi Baiknya Diganti dengan Tisu Basah atau Kapas, Mana yang Terbaik?

3 hari lalu

Popok Bayi Baiknya Diganti dengan Tisu Basah atau Kapas, Mana yang Terbaik?

Tisu basah lebih banyak dipilih orang tua untuk mengganti popok karena praktis, sedangkan kapas lebih aman digunakan dan mudah terurai.

Baca Selengkapnya

Guru Besar Unair Ungkap Pentingnya Deteksi Dini Pendengaran pada Bayi

5 hari lalu

Guru Besar Unair Ungkap Pentingnya Deteksi Dini Pendengaran pada Bayi

Deteksi dini pada bayi baru lahir bisa menggunakan alat bernama auditory brainstem response (ABR).

Baca Selengkapnya

Rutin Aktivitas Olahraga, Apa Saja Manfaatnya?

5 hari lalu

Rutin Aktivitas Olahraga, Apa Saja Manfaatnya?

Olahraga bukan hanya tentang membentuk tubuh atau memperkuat otot

Baca Selengkapnya

5 Fakta ASI Bubuk Tak Direkomendasikan IDAI, Berisiko Terkontaminasi hingga Tidak Direkomendasikan untuk Bayi

6 hari lalu

5 Fakta ASI Bubuk Tak Direkomendasikan IDAI, Berisiko Terkontaminasi hingga Tidak Direkomendasikan untuk Bayi

Proses pengeringan untuk menghilangkan kandungan air, freeze-drying memiliki dampak pada rasa dan kualitas ASI bubuk,

Baca Selengkapnya

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

12 hari lalu

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

Jokowi mengatakan kemampuan produksi dokter spesialis Indonesia hanya 2.700 per tahun.

Baca Selengkapnya