Penelitian Sebut Dampak Varian Omicron pada Paru Lebih Sedikit

Reporter

Antara

Selasa, 4 Januari 2022 15:13 WIB

Varian baru Omicron diteliti memiliki tingkat penularan sangat cepat dan sulit diredam penularannya.

TEMPO.CO, Jakarta - Penelitian menjelaskan COVID-19 varian Omicron hanya mampu menyebabkan bentuk yang lebih ringan dibandingkan dengan varian sebelumnya, yang menyebabkan lebih sedikit rawat inap dan kematian daripada varian Delta. Sebuah konsorsium peneliti dari Amerika dan Jepang baru-baru ini merilis sebuah penelitian yang menunjukkan Omicron menyebabkan gejala yang lebih ringan daripada Delta dan strain lain karena mempengaruhi paru-paru secara berbeda.

Para ilmuwan, seperti dikutip dari Medical Daily, merujuk percobaan pada tikus dan hamster, mengatakan Omicron menyebabkan dampak yang tidak terlalu parah pada saluran pernapasan bagian atas dan bawah. Mereka menemukan Omicron menghasilkan beban virus yang lebih rendah di hidung, tenggorokan, dan paru-paru, yang mengarah ke viral load dan replikasi yang lebih ringan dan pada akhirnya lebih sedikit kerusakan pada area itu.

Kepala penasihat medis Gedung Putih, Dr. Anthony Fauci, mengakui penelitian tersebut dan penelitian lain baru-baru ini. Sebelumnya, pada pertengahan Desember 2021, sebuah studi dari Universitas Hong Kong menyampaikan penemuan yang hampir serupa. Menurut peneliti, Omicron berkembang biak 10 kali lebih lambat di jaringan paru-paru dan 70 kali lebih cepat di saluran udara daripada versi asli virus corona baru.

Kemudian, karena Omicron bereplikasi pada tingkat yang lebih lambat di paru-paru, maka ini dapat menjelaskan tingkat keparahan penyakit yang lebih rendah. Penemuan ini juga memvalidasi pengamatan para ahli medis sebelumnya di Afrika Selatan, yang mencatat lebih sedikit rawat inap dan lebih sedikit kematian karena sifat ringan dari Omicron. Walau begitu, Fauci mendorong semua orang untuk tidak berpuas diri di tengah pandemi COVID-19 karena lebih banyak kasus dapat menambah beban bagi rumah sakit.

Baca juga: Saran untuk Orang Tua agar Anak Terhindar dari Omicron

Advertising
Advertising

Berita terkait

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

12 jam lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

18 jam lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

1 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

1 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

1 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

7 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

7 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

8 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

12 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya

Benarkah Tidur di Lantai atau dengan Kipas Angin Sebabkan Paru-paru Basah?

15 hari lalu

Benarkah Tidur di Lantai atau dengan Kipas Angin Sebabkan Paru-paru Basah?

Dokter meluruskan beberapa mitos seputar paru-paru basah, termasuk yang mengaitkan kebiasaan tidur di lantai dan kipas angin menghadap badan.

Baca Selengkapnya